Dari Abu Hurairah RA ia berkata :
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu dia bertanya, “Siapakah orang yang paling berhak dengan kebaktianku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu!” dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu!” dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Kemudian Ibumu!” dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dijawab: “Kemudian bapakmu!” (Shahih Bukhari, no 5971 dan Shahih Muslim, no. 1- 2548)
Beberapa faedah hadits ini adalah
- Yang dimaksud dengan “shohaaba” ialah perilaku (kebaktian) yang baik dan interaksi yang bagus pula.
- Penyebab berulang kalinya kata ibu (di hadits di atas) karena ibu yang paling banyak bersusah payah atas anaknya, mengasihinya, melayaninya, menghadapi beban berat ketika hamil sehingga ia melahirkannya, kemudian menyusuinya, mendidiknya dan mengurusinya ketika sakit dan lain-lain. Maka demikian hak seorang ibu dalam kebaktian lebih besar dari pada seorang bapak.
- Seorang ibu lebih berhak untuk diperilakukan dengan baik (berbakti) dan bermu’amalah dengannya dengan lembut tidak kasar, ucapan yang lembut pula dengan kalimat yang mengandung kasih sayang, mungkin juga dengan memberikan hadiah berupa barang yang ia sukai atau yang ia butuhkan, dengan merendahkan diri kepadanya, berkunjung tanpa memutuskan hubungan, tanpa rasa keberatan dan putus asa, menghiburnya ketika ia sakit atau sedih, mendo’akannya. Seorang ibu memiliki ikatan di dalam urusan dunia secara keseluruhan, walupun itu dalam kesyirikan dan dosa yang amat besar, jika ia seorang muslim, bertakwa, tekun maka hak-haknya lebih besar pula.
Perawi hadits
Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr Al Dausi Al-Yamani perawi hadits di dalam Islam. Diberi panggilan Abu Hurairah, karena ia suka bermain-main dengan seekor kucing. Ia mengembala kambing untuk keluarganya.
Masuk Islam tahun ke 7 H. sewaktu terjadi peristiwa penaklukan perkampungan Yahudi Khaibar. Menyertai Nabi SAW selama empat tahun. Ia menemani kemana pun beliau pergi dan dimanapun beliau singgah.
Ia bersungguh-sungguh dan intens dalam meriwayatkan hadits. Memelihara ilmu ilmu yang sangat banyak dari Nabi SAW. Ia adalah sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
Ia meriwayatkan dari Nabi SAW sebanyak 5374 hadits dan termasuk ahli fiqihnya penduduk Madinah. Wafat di Madinah tahun 57 H. dan dimakamkan di perkuburan Baqi’.
Referensi : Dr. Muhammad Murtaza bin Aish, 90 Hadits Pilihan, Riyadh, KSA, 2016
Artikel utama : Himpunan 90 Hadits Pilihan
Artikel Pilihan
- 100 Artikel Keislaman tentang Adab, Aqidah, Bisnis, Jihad, Pidana, Nikah, Hukum, Waris, dll
- 100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati
- 250 Artikel Aa Gym Pilihan
- 27 Ayat-ayat Motivasi Terdahsyat dalam Al Qur’an dan Tafsirnya
- Beasiswa Universitas Negeri di Indonesia
- 100 Universitas Terbaik di Indonesia
- 22 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 39 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- International Scholarships from the 100 World’s Best Universities
Ayo bagikan sebagai sedekah…