Harapan Versus Kenyataan Soal Dunia Kerja
Anda tentu familiar dengan ucapan “Expectation is the root of all heartache, ekspektasi adalah akar dari segala kekecewaan”. Lazim saja jika masuk ke sebuah situasi dengan membawa harapan-harapan, asal Anda juga siap kecewa andai kata apa yang dihadapi tidak sesuai dengan harapan tersebut.
Hal yang sama juga berlaku untuk Anda yang baru akan menjajak dunia kerja atau memulai pekerjaan di tempat baru. Anda nantinya mungkin akan menemui aspek-aspek yang tidak sesuai dengan harapan di benak Anda. Kira-kira apa saja?
1. Memulai hari
Harapan: Memulai lembaran baru dengan selalu bangun pagi dan tiba lebih awal di tempat kerja.
Realita: Tetap tidur terlalu malam dan telat bangun di pagi hari.
2. Rekan kerja
Harapan: Akrab dan bersahabat dengan rekan kerja, sering makan siang dan happy hour bareng.
Realita: Kalaupun kenal, hanya sesekali saling menyapa dan bahkan bisa tersandung drama kantor.
3. Memulai kerja
Harapan: Membuat manajer terkesan dengan keahlian dan semua yang pernah Anda pelajari saat kuliah atau di pekerjaan sebelumnya.
Realita: Semua yang Anda pelajari dulu tidak tergunakan. Anda harus belajar mengerjakan sesuai prosedur yang ditetapkan, bahkan bila Anda pernah punya pengalaman serupa.
4. Jenis pekerjaan
Harapan: Mendapat tugas dan proyek yang seru dan menantang.
Realita: Mendapat tugas di luar job description yang membosankan, misalnya data entry.
5. Gaji dan bonus
Harapan: Slip gaji atau bonus turun, saatnya hura-hura!
Realita: Setelah dipotong pajak dan asuransi ini itu, habislah budget untuk hura-hura.
6. Meja kerja
Ekspektasi: Selalu rapi dan apik, didekorasi dengan foto keluarga dan hiasan.
Realita: Mulai rapi-rapi kalau ada pemeriksaan atau kalau sudah ditegur.
7. Jenjang karier
Ekspektasi: Bekerja rajin dan keras agar diapresiasi dengan kenaikan gaji atau promosi satu, dua bulan kemudian.
Realita: Idealnya memang begitu, tapi ada kalanya Anda masih harus menavigasi politik kantor berliku-liku.
Sumber : Qerja.com