Anak Cengeng, Perlu Diatasi Atau Dikoreksi?

Yuk bagikan infonya...

Anak Cengeng, Perlu Diatasi Atau Dikoreksi?

Menangis adalah sebuah ungkapan perasaan dan hati yang sedang mengalami antara dua hal, yaitu senang dan sedih. Menangis memang lebih sering dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan langsung dengan sebuah rasa yang sedang dialami oleh seseorang.

Tetapi, berbeda adanya jika dikaitkan dengan cengeng atau sering sekali menangis. Hal ini dikarenakan rasa yang terlalu peka mengakibatkan karsa yang terlalu peka sehingga mampu memberikan pengaruh atau dampak yang begitu kuat secara berangsur-angsur atau berulang-ulang.

SPECIAL PROMO Discount 10% paket arung jeram dan penginapan di Caldera Indonesia. Tersedia juga program outbound, corporate gathering, meeting, paint ball, flying fox, dll. Hubungi +6285773713808 Info klik www.ceramahmotivasi.com/promo/caldera/

Anak-anak adalah masa yang sangat manis, dimana mereka mampu mendapatkan sebuah wawasan serta pengalaman baru dengan sangat baik. Mengolah sebuah ungkapan hingga menanggapi sebuah hal dngan sangat polos merupakan sebuah sifat unik dan menggemaskan yang memang secara almiah dimiliki oleh anak.

Dari situlah, akan dapat dilihat mengenai sekat untuk memberikan batasan tepat bagi anak agar selalu mampu mengontrol secara tepat perasaannya agar tidak terlalu cengeng dan mudah menangis untuk menghadapi segala macam hal. Maka dari itulah, orang tua seharusnya memang mampu melihat kondisi dimana anak memang seharusnya mengalami sebuah gejolak perasaan yang kuat, tetapi apabila anak cengeng bagaimanakah sikap seharusnya bagi para orang tua untuk memberikan pengertian sekaligus memastikan apakah hal tersebut perlu diatasi dari anak ataukah dikoreksi?, inilah jawabannya:

KOREKSI UNTUK MEMAKNAI SIKAP CENGENG ANAK

Hal yang utama dan yang pertama adalah untuk mengoreksi diri bagi para orang tua bahwa adanya sikap tepat untuk memastikan bahwa anak cengeng memerlukan sikap yang dapat memaknai secara tepat bahwa bukan semua cengeng menjadi hal yang salah. Melalui koreksi diri orang tua, maka akan memberikan keseimbangan tepat bagi rasa ego dari orang tua serta sikap anak yang sedang merasakan sebuah gejolak besar. Dengan tidak selalu menyalahkan sikap menangis anak adalah cara tepat bagi membeimbing diri anak agar tidak terlalu cengeng.

MENGONTROL EMOSI ANAK SEBAGAI KOREKSI

Secara tidak sadar, biasanya anak yang cengeng hanya mencari perlindungan yang akan membuat kegelisahan yang dialaminya dapat berkurang dan menjadikan dirinya aman hanya dengan sikap cengengnya tersebut. Yang perlu menjadi koreksi dari orang tua adalah mengenali rasa emosi tersebut sebagai koreksi diri untuk menjadikan anak lebih tegas, bukan dengan memarahi anak yang akan justru membuat anak terbiasa tertutup dan merasakan kekecewaan yang besar.

MENASEHATI SEKALIGUS MEMBERIKAN PENGERTIAN KEPADA ANAK

Memberikan nasehat adalah langkah selanjutnya yang akan membuat orang tua semakin mampu mengenal pribadi anak sekaligus memberikan bimbingan kepada anak agar berada pada sikap yang tepat. Terlebih lagi bagi anak yang memiliki usia diatas 1 tahun hingga balita, mereka masih memiliki pengertian bahwa dirinya akan selalu mendapat perlindungan, dan dengan bersikap cengeng mampu meluluhkan hati siapapun terutama orang tua mereka. Hal ini akan mampu membuat anak tumbuh dan semakin dewasa dengan pemikiran yang sangat pendek dan tidak mampu memiliki tanggung jawab dengan baik.

MEMACU RASA PERCAYA DIRI DARI ANAK

Dengan mengoreksi diri bagi para orang tua untuk bersikap tegas dan mendidik anak dengan baik maka akan membuat anak mampu teratasi. Salah satunya adalah dengan memacu rasa percaya diri dari anak. Karena dengan memiliki rasa percaya diri, maka anak mampu menjadikan dirinya mengontrol adanya sikap dalap langkahnya. Tanpa harus diberikan banyak penjelasan, anak sudah dapat bertanggung jawab dengan baik.

MENJAUH DARI KEBIASAAN MENAKUT-NAKUTI ANAK

Satu hal yang kiranya tidak kalah pentingnya adalah anak memiliki kebiasaan menakut-nakuti anak untuk memberikan rasa agar anak tidak terlalu cengeng. Tetapi, hal ini justru salah, dengan menakut-nakuti anak, maka mereka akan semakin penasaran dan selalu bandel serta sulit untuk diberi pengertian. Belum lagi jika anak tidak mampu menanggapi rasa takut tersebut hanyalah sebuah alasan orang tua, anak akan semakin bingung antara membedakan sebuah hal yang benar dan salah.

Hal diatas telah memberikan banyak maksud dan pengertian bahwa anak yang cengeng sangat erat kaitannya dengan perasaan dan sikap yang nantinya mampu melekat dalam diri mereka. Maka dari itulah, orang tua harus segera merencanakan sebuah langkah tepat untuk mengetasinya dengan baik tanpa menyakiti hati dan perasaan dari anak. Sebuah koreksi diri dari orang tua adalah jawaban yang tepat, namun selaras dengan hal tersebut memang sudah seharusnya jika diatasi secara baik dan tepat agar anak semakin faham dan cengeng yang dimiliki oleh anak tidak berlangsung lama dan semakin melekat pada sikap anak. (sayangianak)

Baca juga :

40 Cara Menjadi orang Tua yang Bijaksana (bagian 1)  

10 Artikel Parenting Pilihan


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Formasi CPNS Lulusan SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.