Berbaik Sangka

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi/Getwallpapers.com
Ilustrasi/Getwallpapers.com

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Tiada yang patut disembah dan dimintai pertolongan selain Alloh, Dzat Yang Maha Memberi lagi Maha Adil. Hanya kepada Alloh kita semua akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurot [49] : 12)

Saudaraku, tak jarang kita mendengar desas-desus tentang seseorang, bisa jadi itu teman, saudara, tetangga, guru, atau lainnya. Desas-desus yang berpindah dari mulut seseorang kepada yang lainnya. Isinya berita miring yang tidak jelas kebenarannya.

Dari desas-desus itu kemudian kita berpikiran negatif tentang orang yang sedang dibicarakan. Lalu mengira bahwa berita miring itu benar, tapi kita enggan melakukan tabayyun (klarifikasi) langsung kepadanya dalam rangka amar ma’ruf nahyi munkar dan dalam rangka saling mengingatkan untuk kebenaran (tawasau bilhaq).

Padahal jelas sekali buruk sangka itu haram hukumnya. Selain berdasarkan firman Allah Swt. tadi, ada juga keterangan yang diriwayatkan Abu Hurairoh bahwa Rasululloh Saw. bersabda, “Jauhilah olehmu buruk sangka, karena buruk sangka itu adalah sedusta-dustanya omongan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Buruk sangka bisa merenggangkan kebersamaan, menghancurkan persaudaraan. Oleh sebab itu, marilah kita fokus untuk berbaik sangka (husnuzhon). Setiap kali mendapatkan berita miring tentang saudara kita, jika ada kesempatan segeralah datang kepadanya dan tabayyun/klarifikasiJika berita itu benar, maka bantu saudara kita itu untuk memperbaikinya. Sedangkan jika salah berita itu maka hati kita terjaga dari noda buruk sangka dan persaudaraan pun tetap terbina.

Berbaik sangka tidak bertolakbelakang dengan sikap waspada terhadap perbuatan buruk orang lain. Justru dengan melakukan tabayyun, itu berarti kita sedang waspada terhadap sesuatu hal yang lebih besar yaitu menghindarkan diri dari buruk sangka, membina baik sangka, sekaligus manjaga saudara kita dari keburukan.

Betapa indah pribadi yang senantiasa dihiasi dengan baik sangka. Pribadi yang hatinya terjaga dari penyakit hati dan menjaga kebaikan pada dirinya maupun orang lain. Baik sangka adalah ciri orang yang beriman. Semoga kita temasuk orang yang senantiasa berusaha untuk berbaik sangka. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. 

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (Smstauhiid)

Yuk bagikan sebagai sedekah…


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

BUKU TES TNI POLRI AKMIL AKPOL 2024
Hello. Add your message here.