Dr. Samuel Johnson mengatakan, “Kebiasaan melihat sisi baik dari semua peristiwa jauh lebih berharga daripada mendapatkan penghasilan seribu poundsterling dalam setahun.”
“Dan, tidakkah mereka (orang-orang munafik) itu memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudiun mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran.” (QS. At-Taubah: 127)
Sebaliknya, al-Mutanabbi mengatakan, “Semoga semua peristiwa tidak menjual diriku untuk yang telah diambil dariku dengan kesabaran dan pengalaman yang diberikan.”
Mu’awiyah berkata, “Bisa dikatakan orang sabar bila telah mengalami.”
Abu Tamam berujar, “Betapa banyak nikmat Allah yang ada padanya, namun ia laksana di tempat asing dan tawanan.”
Seorang salaf berkata kepada salah seorang yang kaya, ‘Aku melihat nikmat pada dirimu, maka ikatlah ia dengan rasa syukurmu.”
Allah berfirman,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
“Dan, Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112).
Oleh : ‘Aidh al-Qarni
Ayo bagikan sebagai sedekah…