Mau Mulai Menabung Saham, Ini Panduan Lengkapnya

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi Kenaikan Harga Saham
Ilustrasi Kenaikan Harga Saham

Melihat kecilnya minat masyarakat dalam menabung saham, BEI menggelar program ‘Yuk Nabung Saham’ untuk memperkenalkan saham pada masyarakat luas.

Masyarakat sudah semakin sadar bahwa menyimpan uang dengan berinvestasi bisa lebih menguntungkan daripada hanya menyimpannya di tabungan biasa. Jika dulu jenis investasi hanya sebatas emas, rumah, atau tanah. Kini banyak pilihan seperti reksadana atau saham. Gerakan menabung saham pun digalakkan.

Reksadana adalah salah satu contoh instrumen investasi yang banyak dilirik. Selain bisa memilih jenis reksadana sesuai risiko dan keuntungan yang akan didapat, makin banyak lembaga keuangan yang menawarkan reksadana dengan modal murah. Bahkan hanya butuh Rp100 ribu untuk bisa berinvestasi di sana.

Lalu bagaimana dengan investasi saham? Berbanding terbalik dengan reksadana, investasi atau menabung saham justru masih sering dikaitkan dengan modal yang besar dan tingkat risiko yang tinggi. Meski sudah banyak orang yang tahu seputar saham, jarang ada yang terjun langsung dalam pasar modal.

Ajak masyarakat berinvestasi, begini cara daftar Yuk Nabung Saham

Melihat masih kurangnya literasi tentang saham, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencari solusi dengan membuat program ‘Yuk Nabung Saham’. Program ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia berinvestasi di pasar modal dengan menganalogikannya seperti tabungan.

Tak ada syarat khusus dalam mengikuti program ini. Mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, guru, karyawan, apapun profesinya bisa mengikuti program menabung saham asal memiliki kartu tanda penduduk. Bahkan cara menabung saham yang dimiliki juga terbilang mudah.

Tiga cara buka rekening saham

Pertama, calon nasabah tinggal datang ke perusahaan sekuritas untuk membuat rekening efek. Tak perlu bingung, sudah banyak perusahaan sekuritas yang bekerja dengan pihak bank atau menempatkan karyawan mereka di bank umum. Jadi cukup datangi bank umum pilihan dan buka rekening tabungan biasa terlebih dahulu.

Kedua, setelah membuka rekening, maka kita mesti menentukan nominal dana yang ingin disisihkan. Kemudian tentukan saham yang ingin ditabung.

Ketiga, setelah rekening efek jadi, setorkan dana secara rutin atau menggunakan fasilitas auto transfer dari rekening pribadi. Sesuaikan nilai setoran dengan kemampuan dan kebutuhan kita.

Selain langkah di atas, beberapa dokumen diperlukan saat membuka rekening efek. Di antaranya adalah fotokopi KTP, Fotokopi NPWP (jika tidak ada, lampirkan NPWP orang tua atau suami), fotokopi halaman depan buku tabungan, serta 2 lembar materai bernilai Rp6 ribu. Mudah, bukan?

Keunggulan dan risiko menabung saham

Program menabung saham mengajarkan kita berdisiplin secara rutin untuk melakukan investasi sesuai dengan kemampuan menyicil setiap periodenya. Uang yang tersimpan juga akan berkembang dalam jangka panjang.

Sebab, dibanding hanya ditempatkan di tabungan biasa, dengan berinvestasi saham, kita akan mendapatkan capital gainkenaikan harga jual dari harga beli. Di tambah dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.

Namun di saat yang bersamaan, investasi saham juga mengandung risiko. Jika ada potensi untuk mendapat capital gain, terdapat pula potensi capital loss yaitu harga jual lebih rendah dibanding harga beli.

Risiko likuidasi ketika perusahaan bangkrut juga tak bisa dihindari dalam investasi saham. Hal ini bisa dihindari dengan membeli saham-saham bagus atau yang biasa disebut blue chips.

Namun, sangat jarang sekali saham-saham bagus memiliki harga di bawah Rp1000 per lembarnya. Sedangkan saham sendiri tidak dijual lembaran melainkan per 1 lot atau 100 lembar.

Misalnya kita mau membeli saham blue chips dari perusahaan Unilever yang dijual di kisaran Rp40 ribu per lembar saham. Artinya dibutuhkan dana kurang lebih Rp4 juta untuk membeli 1 lot saham tersebut. Kesimpulannya, semakin sedikit pilihan saham yang bagus jika kita memiliki modal kecil.

Tips dan trik menabung saham untuk pemula

Berinvestasi di pasar modal tidak sesulit yang dibayangkan. Menurut Analis Saham Janus Financial Hendra Sihombing, hal penting yang harus dipahami investor pemula adalah mengingat bahwa saham merupakan instrumen investasi jangka panjang.

Jangan langsung panik ketika saham yang dikoleksi mengalami turun harga. Idealnya, investasi saham baru terlihat menguntungkan setelah tiga tahun berjalan. Selain itu, jangan pula berkecil hati juga ketika hanya memiliki modal kecil untuk mulai berinvestasi saham.

Kita yang masih pemula bisa membeli emiten saham kelas menengah yang harga sahamnya masih terjangkau. Misalnya PT Telkom Tbk yang harga rata-rata sahamnya di kisaran Rp3 ribu per lembar atau Rp300 ribu per 1 lot.

Investor pemula juga sebaiknya menghindari trading saham atau memperjual belikan koleksi saham. Pasalnya, tahapan trading dilakukan setelah kita sudah betul-betul memahami seluk beluk dunia saham.

Penulis : Kartika Ratnasari, Sumber : cekaja.com


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Formasi CPNS Lulusan SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.