Sebagai orangtua, semua Bunda pasti ingin anaknya penuh dengan rasa empati dan tak suka melawan, kan Bun? Demi mewujudkan hal itu, tentunya pastinya butuh peran orang tua ya, Bun. Hanya saja, seringkali ada lho anak yang sepertinya justru menunjukkan sikap antipasti dan mudah melawan. Berangkat dari kondisi ini, sebuah penelitian pun dilakukan demi membuktikan kaitan pola asuh orangtua dengan munculnya rasa empati pada anak.
Para peneliti dari University of Michigan, University of Pennsylvania dan Michigan State University kemudian melibatkan 227 pasang kembar identik untuk studi ini. Alasan mereka melibatkan para pasangan kembar identik lantaran mereka memiliki DNA yang sama. Jadi, peneliti meyakini perbedaan cara pengasuhan yang diterima si kembarlah yang memengaruhi perkembangan sifat anak. Hasilnya, mereka menemukan kurangnya kehangatan dari orangtua sertai seringnya terjadi kekerasan di lingkungan rumah bisa membuat anak-anak agresif dan suka melawan, Bun.
Penelitian ini dimulai dengan analisis yang dilakukan oleh para peneliti terhadap perbedaan dalam pengasuhan setiap anak kembar demi menentukan akankah sikap ini bisa memunculkan perilaku antisosial atau tidak.
Sebanyak 50 orangtua si kembar kemudian diminta mengisi 50 kuesioner tentang lingkungan di rumah. Orangtua pun juga diajak menilai tingkat kekerasan yang dilakukan dirumah dan kehangatan yang diberi ke anak dengan memberi peringkat pada 24 pernyataan. Setelahnya, para peneliti kemudian menilai perilaku anak dengan meminta ibu untuk melaporkan sifat-sifat yang ditunjukkan si anak yang menunjukkan sifat tak berperasaan secara emosional.
Hasilnya, Bun, kembaran yang mendapatkan perlakuan keras dan kasar atau kurang mendapatkan kehangatan secara emosional dari orang tuanya, lebih mungkin menunjukkan sifat agresif dan melawan orang tua. Tak hanya itu, mereka juga kurang berempati dan kurang bermoral. Padahal berempati dan bermoral merupakan satu karakteristik yang dikenal dengan sifat berperasaan tanpa emosi.
“Studi ini secara meyakinkan menunjukkan tak hanya gen, pengasuhan pun berkontribusi pada pengembangan sifat-sifat yang berisiko,” kata Luke Hyde, profesor psikologi di University of Michigan.
Sementara itu, Meenakshi Kirante, Pendiri Direktur ‘Maanas – The Inside Story’ yang bergerak di bidang kesejahteraan anak mengatakan anak-anak seharusnya diajarkan tentang kecakapan hidup.
“Mereka juga perlu diajarkan tentang kesadaran diri serta psikologi baik di rumah dan di sekolah. Cara itu akan membantu mereka mengelola perasaan dan diri mereka sendiri dengan lebih baik. Sehingga anak bisa lebih berempati, bermoral dan tak melawan,” katanya seperti dikutip dari India Times.
Oleh : Christina A, Sumber : sayangianak.com
Artikel Pilihan
- Sadar Tak Sadar, Ada Beberapa Kesalahan Pola Asuh yang Sering Kita Lakukan
- Bunda Merasa Anak Memiliki Prilaku buruk? Ini Tips Mengubah Prilaku Buruk Anak
- Tahapan Melatih Disiplin Pada Anak Sesuai Usia
- 7 Cara Positif Agar Anak Disiplin Saat di Rumah
- Ini 5 Cara Membuat Anak Patuh dan Disiplin Tanpa Dipaksa dan Dimarahi
- Adab Mendidik Anak-anak menurut Imam Al-Ghazali
- 5 Posisi Anak Bagi Orangtua dalam Al Quran
- Parenting Nabawi : Mubadzir dalam Belajar
- 6 Pilar Pola Asuh Positif pada Anak
- Tips Mencerdaskan Anak Melalui Permainan
Ayo bagikan sebagai sedekah…