Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa yang mendengar seseorang mengumumkan barang hilang di masjid, hendaklah dia mendoakan, Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu, karena masjid bukan dibangun untuk ini. (Shahih Muslim, no. 79- 568 )
Beberapa faedah hadits ini adalah :
- Sungguh masjid-masjid merupakan tempat terbaik di muka bumi ini. Tempat yang paling dicintai Allah SWT, yang mempunyai kedudukan yang tinggi dan derajat yang tinggi pula dalam Islam, maka hendaklah menjaga apa yang dilarang olehnya.
- Tidak boleh mengumumkan barang hilang atau memberitahukan barang hilang atau mencari dengan sambil mengangkat suara di masjid. Karena masjid bukan dibangun untuk itu, akan tetapi dibangun untuk mengingat Allah, ta’at padaNya, beribadah padaNya, membaca kitabNya dan untuk menyebar ilmu agamaNya. Sedangkan menulis pengumuman di suatu lembaran untuk mendapatkan barang yang hilang serta menempelkannya di dinding luar masjid atau di pintu luar masjid, maka itu tidak apa.
- Masjid-masjid merupakan rumah-rumah Allah yang tidak ada sesembahan di dalamnya kecuali diriNya, tidak ada permohonan yang ditujukan kecuali kepadaNya. Barang siapa yang masuk ke dalamnya maka ia harus menjadikan amalnya ikhlas karena Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (Surat Jin :18)
Tidak boleh bagi siapa yang mengumumkan barang hilang di dalamnya. Barang siapa yang mendengar demikian itu (pengumuman barang hilang) maka hendaknya ia berdo’a agar barang tersebut tidak ditemukan, sebagai akibat baginya karena sudah melanggar ajaran Islam dalam permasalahan ini.
Perawi Hadits
Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr Al Dausi Al-Yamani perawi hadits di dalam Islam. Diberi panggilan Abu Hurairah, karena ia suka bermain-main dengan seekor kucing. Ia mengembala kambing untuk keluarganya.
Masuk Islam tahun ke 7 H. sewaktu terjadi peristiwa penaklukan perkampungan Yahudi Khaibar. Menyertai Nabi SAW selama empat tahun. Ia menemani kemana pun beliau pergi dan dimanapun beliau singgah.
Ia bersungguh-sungguh dan intens dalam meriwayatkan hadits. Memelihara ilmu ilmu yang sangat banyak dari Nabi SAW. Ia adalah sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
Ia meriwayatkan dari Nabi SAW sebanyak 5374 hadits dan termasuk ahli fiqihnya penduduk Madinah. Wafat di Madinah tahun 57 H. dan dimakamkan di perkuburan Baqi’.
Referensi : Dr. Muhammad Murtaza bin Aish, 90 Hadits Pilihan, Riyadh, KSA, 2016
Artikel utama : Himpunan 90 Hadits Pilihan
Artikel Pilihan
- Beasiswa Universitas Negeri di Indonesia
- 100 Universitas Terbaik di Indonesia
- 22 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 39 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- International Scholarships from the 100 World’s Best Universities
Ayo bagikan sebagai sedekah…