Dari Samuroh RA, bahwa ia mendengar Nabi Allah SAW bersabda : “Sesungguhnya diantara mereka ada yg terkena api neraka hingga mata kakinya, ada yang terkena api neraka hingga tempat ikat pinggang dan ada yang terkena api neraka hingga leher.” (Shahih Muslim, no. 35-2845).
Beberapa faedah hadits ini adalah :
- Hadits ini menujukkan berbagai tingkatan adzab neraka dan berbagai tingkatan pula para ahli neraka, berupa dari kalangan orang kafir, orang yang bermaksiat dari kaum muslimin sesuai dengan amal mereka. Siksaan bagi pelaku dosa besar berbeda dengan siksaan bagi pelaku dosa kecil. Sesungguhnya dosa-dosa itu bertingkat tingkat, begitu juga dengan siksaan bertingkat tingkat pula di neraka.
- Hadits ini memperingatakan supaya tidak terjatuh pada hal-hal yang bisa menyebabkan masuk neraka. Yaitu sebab-sebab yang menjadikan kafir yang mengeluarkan pelakunya dari keimanan kepada kekafiran, yang wajib baginya kekal di neraka seperti dosa kafir dan syirik. Ada juga sebab-sebab yang menjadikan fasik, yang mengeluarkan pelakunya dari kebenaran kepada kefasikan, ia berhak masuk neraka tanpa kekal di dalamnya, seperti berzina, homoseksual dan mencuri.
Perawi hadits
Samuroh adalah salah satu dari sahabat yang mulia yaitu Samuroh bin Jundub Al-Fazari RA belum ada pada masa Jahiliyah. Ia bertemu dangan Nabi RA dalam keadaan bayi, ia dibesarkan dan didik di rumah ayah angkatnya setelah wafat ayah kandungnya, ia telah mengikuti perang bersama Nabi SAW dan mengikuti perang tanpa Nabi SAW juga.
Sahabat Nabi yang mulia ini berperangai terpuji serta mulia seperti keberanian dan tiada toleran terhadap orang yang bersalah, hal ini tampak ketika ia bersosialisasi terhadap orang Khawarij, ia memiliki buku-buku Sunnah 100 hadits.
Samuroh bin Jundub Al-Fazari RA tinggal di kota Basrah. Ia menjabat sebagai pemimpin orang Kufah dan Basrah. Ia memimpin Basrah jika ia melewatinya dan memimpin kota Kufah jika ia melewatinya. Ia telah memimpin setiap kotanya selama 6 bulan, ia tegas terhadap kaum Khawarij yang mengkafirkan kaum muslimin serta membunuh mereka, ia membunuh siapa saja yang di antara mereka datang kepadanya.
Samurah RA fawat setelah jatuh dalam satu bejana yang berisi air panas pada tahun 58 H, ada yang berkata selain itu.
Referensi : Dr. Muhammad Murtaza bin Aish, 90 Hadits Pilihan, Riyadh, KSA, 2016
Ayo bagikan sebagai sedekah…
