Setiap kali raga menikmati kemewahan, ruh sebenarnya merasa tertekan. Dan, dalam situasi yang serba kekurangan itu sebenarnya tersimpan keselamatan. Bersikap zuhud terhadap dunia misalnya, ternyata merupakan kesenangan yang hanya akan diberikan Allah kepada hambahamba yang disukai-Nya.
{Sesungguhnya, Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya.} (QS. Maryam: 40)
Seorang penyair mengatakan,
Air, roti, dan naungan konon
adalah nikmat yang paling besar
Aku mengingkari nikmat Rabb-ku
jika aku berkata itu sedikit saja
Bukankah dunia memang tak lebih dari air dingiri, roti yang hangat, dan nenaungan yang teduh?
Penyair yang lain mengatakan,
Curahkan hujan mutiara langit Sardib
dan luapkan sumur-sumur Takruratibra
Jika aku hidup maka aku tidak bernah kehabisan makan
dan jika aku mati tak pernah kehabisan kuburan
Ambisiku adalah ambisi raja dan jiwaku
adalah jiwa merdeka yang melihat kehinaan sebagai kekufuran
Jika aku tidak puas dengan makanan selama hidupku
maka kenapa aku datang menemui Zaid dan Umar
Seperti itulah sikap orang-orang yang hidup dengan berpegang teguh prinsip, jujur dalam dakwah, dan sungguh-sungguh dalam menjalankan risalah mereka.
Referensi : Dr. ‘Aidh al-Qarni, Jangan Bersedih, Qisthi Press, Jakarta, 2013
Baca juga :
- 250 Artikel Aa Gym Pilihan Penyejuk Hati
- Siyasah (Politik Islam)
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 20 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- 23 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- 100 International Scholarships from the World’s Best Universities
- Pahami Islam dengan Lebih Baik : 100 Artikel Keislaman tentang Adab, Aqidah, Bisnis, Jihad, Pidana, Nikah, Hukum, Waris, dll
- Hadits Arba’in An Nawawi dan Penjelasannya
- Jangan Bersedih : 100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati