Tutuplah pintu besi masa lalu dan masa depan, dan hiduplah dalam detik-detik hari ini.
- Akankah saya akan menunda kehidupan hari ini karena takut akan hari esok atau karena harapan kebun yang indah di esok hari?
- Akankah saya harus menjadikan hari ini menjadi sedemikian getir dengan membayangkan hal-hal yang telah terjadi di masa lalu, yang telah lapuk bersama dengan berlalunya waktu dan zaman?
- Akankah saat bangun di pagi hari, saya telah bertekad untuk menggunakan sebaik-bajknya hari ini dan mengambil faedah yang sebesar-besarnya dari waktu yang hanya berjumlah dua puluh empat jam ke depan?
- Akankah saya mampu mengambil faedah dari rangkaian detik demi detik dalam kehidupan hari ini?
- Kapan saya akan mulai melakukan itu semua? Minggu depan? Besok? Atau, hari ini?
Referensi : Dr. ‘Aidh al-Qarni, Jangan Bersedih, Qisthi Press, Jakarta, 2013
Ayo bagikan sebagai sedekah…