Berikut lima kesalahan yang sering dilakukan generasi millennials dalam mengelola keuangan:
1. Pengeluaran berlebihan untuk biaya sewa tempat tinggal
Adanya alasan efisiensi dan kenyamanan, membuat banyak millenials yang memilih tinggal sendiri dekat area kantornya. Tapi menurut studi yang diterbitkan Personality and Social Psychology Bulletin, kita cenderung melebih-lebihkan kebahagiaan yang didapat dari hal material. Jadi mengeluarkan lebih dari 30 persen pendapatan untuk menyewa tempat tinggal merupakan suatu kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.
Menurut Alexa Von Tobel, uang sewa tempat tinggal, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan listrik, air dan transportasi harus masuk dalam 50 persen dari pendapatan. Jadi kalau tetap kekeuh memasukkan uang sewa apartemen atau kost sebesar, misalnya, 40 persen dari pendapatan, maka cari pos pengeluaran lain sejumlah 10 persen pendapatan yang harus dihilangkan. Seperti gym membership atau tv cable.
2. Tidak punya dana darurat
Dana darurat adalah dana yang kita siapkan sebagai cadangan bila ada keperluan mendadak. Seperti jatuh sakit, membantu orangtua atau perusahaan tempat bekerja tutup beroperasi.
Idealnya dana darurat merupakan 3-6 bulan biaya hidup yang dibutuhkan. Biaya hidup dihitung dari rata-rata uang yang dibutuhkan untuk keperluan makan, transportasi, belanja kebutuhan pokok, biaya sewa tempat tinggal, bayar utang atau tagihan rutin.
Kita bisa mencicil dana darurat tiap bulan melalui 20 persen dari pendapatan kita. Misal, kita masukkan dalam pos Asuransi didigibank,yang harus ditransfer ke rekening dana darurat tiap bulan.
3. Utang kartu kredit yang berlebihan
Hampir semua orang pada dasarnya memiliki utang. Tapi utang kartu kredit adalah yang paling beracun karena tingginya bunga yang diberikan.
Selain itu kalau kita sering over limit atau tidak tepat waktu membayar kartu kredit maka ini menjadi catatan yang kurang baik di masa depan bila ingin mengajukan kredit lain. Rencana KPR kita bisa tidak disetujui dan permohonan pinjam modal wirausaha mungkin gagal.
4. Berada dalam hubungan cinta yang menguras keuangan
Biaya gaya hidup tidak cuma dihabiskan sendirian, saat menjalin hubungan cinta, generasi milenials juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi bila salah satu pasangan memiliki pendapatan lebih kecil.
Namun perlu diwaspadai kalau ternyata setelah bersama sekian lama, tidak ada perkembangan signifikan dari pendapatannya. Sehingga salah satu pasangan terus yang mengeluarkan uang demi kepentingan bersama.
5. Tidak menabung untuk masa pensiun
Para generasi milenials mungkin berpikir masa pensiun masih dua puluhan tahun lagi, jadi buat apa menyisihkan uang dari sekarang? Hal itu sebuah kesalahan besar.
Justru kita harus mulai menyisihkan uang saat usia 25 tahun sehingga saat berumur 60 tahun kita sudah memiliki uang pensiun dua kali lipat lebih banyak dari mereka yang baru mulai menyisihkan uang pensiun di usia 35 tahun.
Sumber : republika.co.id
Baca juga :