Menyikapi Kemajuan

Yuk bagikan infonya...

Alhamdulillah. Semoga Alloh Swt. Yang Maha Menatap, menggolongkan kita kepada golongan hamba-Nya yang ahli syukur, yang menyikapi setiap keadaan dengan penuh rasa syukur kepada-Nya. Tak ada perbuatan Alloh melainkan seluruhnya adalah kebaikan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, kemajuan tidak dicapai secara sekilas mata seperti membalikkan telapak tangan. Melainkan melalui rangkaian proses yang panjang di mulai dari tidak ada apa-apa hingga menjadi berlimpah apa-apa.

Akan tetapi, setelah kemajuan diraih, perjuangan belumlah selesai, karena kemajuan itu pada satu sisi merupakan fitnah. Kemajuan itu alat ukurnya bukanlah megahnya bangunan, mewahnya kendaraan, banyaknya karyawan, melangitnya omzet atau ukuran-ukuran duniawi lainnya. Semua ini bukanlah kesuksesan. Semua ini baru cobaan.

Kesuksesan itu alat ukurnya adalah bagaimana setiap tindakan bisa semakin ikhlas dan bagaimana setiap datang nikmat bisa bertambah syukur. Jadi, bukan kejadiannya yang menjadi alat ukur kesuksesan, melainkan sikap terhadap kejadian itu yang menjadi alat ukurnya.

Urusan rumah megah, para koruptor pun punya. Urusan mobil mewah, para pendosa pun punya. Urusan uang banyak, para ahli maksiat pun punya. Oleh karena itu, alat ukur kemajuan bukanlah aksesori dunaiwi. Kemajuan sejati adalah ketika semua aksesori dunia itu bisa disyukuri dan makin mendekatkan kita kepada Alloh Swt. Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi.

Alloh Swt. berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrohim [14] : 7)

Firaun adalah manusia yang besar kekuasaannya. Qorun adalah manusia yang berlimpah-ruah harta kekayaannya. Namun, apa yang mereka bawa setelah meninggalkan dunia? Tidak ada. Malah hidupnya berakhir dengan malapetaka dan dalam keadaan hina. Aksesori dunia nampak indah gemerlap, namun jika salah menyikapinya, ia akan menjadi jeratan siksa bagi pemiliknya.

Maka, kemajuan dalam hal duniawi mestilah disikapi dengan syukur kepada Alloh yang telah memudahkan dunia untuk kita. Tiada yang kuasa mendatangkan harta sepeserpun kepada kita jika tanpa izin Alloh Swt. Tiada yang bisa mendatangkan sebiji beraspun kepada kita jika tanpa izin-Nya. Segala apa yang ada pada kita, setiap pencapaian dunia yang berhasil kita raih, tiada lain adalah karunia Alloh Swt. Mensyukurinya akan semakin mendatangkan berkah bagi kita. Sedangkan mengkufurinya akan mendatangkan malapetaka bagi kita.

Semoga Alloh Swt. senantiasa membimbing kita agar menjadi hamba-hamba-Nya yang terampil mensyukuri kemajuan. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. 

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber: smstauhiid.com

Ayo bagikan sebagai sedekah…


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUKU TES TNI POLRI AKMIL AKPOL 2024
Hello. Add your message here.