100 Tips Menjadi Orang yang Paling Bahagia dari Penulis Laa Tahzan ‘Aidh al-Qarni

Yuk bagikan infonya...

Tiktok.com/@atengsmi

Berikut ini beberapa tips agar menjadi orang yang paling bahagia dari Dr. ‘Aidh al-Qarni, penulis buku best seller Laa Tahzan seorang pendakwah yang juga produktif menulis kitab-kitab. Gelar Doktornya dalam bidang hadits diraih dari Al-Imam Islamic University di Riyadh di Arab Saudi.

  1. Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.
  2. Yang Ialu telah berlalu, dan yang telah pergi telah mati. Jangan dipikirkan yang telah lalu, karena telah pergi dan selesai.
  3. Terimalah qadha’ yang telah pasti dan rezeki yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya, enyahkan kegelisahan.
  4. Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridha, dan tekanan hidup akan terasa ringan.
  5. Jangan menanti ucapan terima kasih dari sesama. Cukuplah pahala dari Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tak ada yang harus Anda lakukan terhadap orang yang membangkang, mendengki, dan iri.
  6. Ketika waktu pagi tiba, jangan menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.
  7. Biarkan masa depan itu hingga dia datang sendiri, dan jangan terlalu berkepentingan dengan hari esok. Karena jika Anda melakukan yang terbaik di hari ini maka hari esok juga akan baik.
  8. Bersihkan jiwa dari dengki, dan jernihkan dari iri. Keluarkan penyakit permusuhan dan percekcokan dari dalam jiwa.
  9. Hindarilah sesama manusia kecuali untuk perbuatan baik. Jadilah orang yang senantiasa berada di dalam rumah, hadapilah hal-hal yang ada kepentingannya dengan diri Anda, dan kurangilah berbaur dengan banyak orang (yang tidak membawa manfaat).
  10. Buku adalah teman yang paling baik. Bercakap-cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan.
  11. Semesta ini dibangun di atas sebuah keteraturan. Karena itu, pakaian, rumah, meja, dan kewajiban Anda harus dikerjakan dengan rapi.
  12. Keluarlah ke tempat yang lapang, lihatlah kebun-kebun nan indah, dan sibaklah ciptaan dan kreasi Sang Pencipta.
  13. Anda harus berjalan-jalan dan berolah raga. Jauhi kemalasan dan ketidakberdayaan. Tinggalkan kekosongan dan pengangguran.
  14. Bacalah sejarah, pikirkan keajaiban-keajaibannya, renungkan keanehan-keanehannya, simak kisah-kisah dan kabar-kabarnya.
  15. Perbaharuilah hidup Anda. Jadikan hidup Anda lebih bervariasi. Ubahlah rutinitas hidup Anda.
  16. Jauhi dan kurangi makanan-makanan perangsang misalnya kopi dan teh, dan hatilah-hatilah terhadap rokok, syisya, dan yang lainnya.
  17. Perhatikan kebersihan pakaian. Perhatikan bau badan. Perhatikan penampilan luar. Jangan Iupa menggosok gigi dan memakai parfum.
  18. Jangan membaca buku-buku yang memanjakan pesimisme dan putus asa.
  19. Ingatlah, bahwa Rabb sangat luas ampunan-Nya, menerima taubat, mengampuni hamba-hamba-Nya, dan menggantikan kejahatan dengan kebaikan.
  20. Bersyukurlah kepada Rabb atas nikmat agama, akal, kesehatan, penutup (aib), pendengaran, penglihatan, rezeki, keluarga, serta nikmat-nikmat lainnya. Sebab, tidakkah Anda tahu bahwa di antara manusia itu ada yang hilang akalnya, terampas kesehatannya, dipenjarakan, dilumpuhkan, atau ditimpakan bencana?
  21. Hiduplah bersama al-Qur’an, baik dengan cara menghafal, membaca, mendengarkan, atau merenungkannya. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.
  22. Bertawakallah kepada Allah dan serahkan semua perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuan-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.
  23. Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada Anda. Sambunglah tali silaturahmi orang yang memutuskan tali silaturahmi dengan Anda. Berilah orang yang pernah tidak pernah memberi kepada Anda. Bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada Anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa bahagia dan aman dalam diri Anda.
  24. Bacalah secara berulang-ulang laa hawla walaa quwwata illa billaahi, karena bacaan ini akan membuat hati menjadi tenteram, memperbaiki keadaan, membuat yang berat menjadi ringan, dan membuat Yang Maha Kuasa menjadi ridha.
  25. Perbanyaklah membaca istighfar, sebab dengan istighfar akan ada rezeki, akan ada jalan keluar, akan ada keluarga, akan ada ilmu yang berguna, akan ada kemudahan, dan akan ada penghapusan dosa.
  26. Terimalah bentuk wajah, bakat, pemasukan, dan keluarga dengan kelegaan hati, niscaya Anda akan mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan.
  27. Ketahuilah, bahwa setelah kesulitan itu akan ada kemudahan, dan setelah kesulitan itu akan ada jalan keluar. Ketahuilah, bahwa keadaan seseorang itu tidak akan tetap selamanya. Hari-hari itu akan senantiasa bergulir.
  28. Optimistislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha. Berbaiksangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.
  29. Terimalah pilihan Allah untuk Anda dengan gembira. Sebab, Anda tidak tahu tentang kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu lebih baik daripada kemudahan.
  30. Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb, akan mengajarkan kepada diri Anda bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri dari diri Anda.
  31. Anda membawa banyak kenikmatan dalam diri Anda, dan membawa pundi-pundi kebaikan yang Allah karuniakan kepada diri Anda.
  32. Berbuat baiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dari memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan, dan dari mengasihi anak yatim.
  33. Jauhilah buruk sangka, buanglah angan-angan, khayalan-khayalan yang merusak, dan pikiran-pikiran yang sakit.
  34. Ketahuilah bahwa Anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak seorang pun yang lepas dari kesedihan, dan tidak seorang pun luput dari kesulitan.
  35. Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan, ujian, tantangan, dan kesedihan. Karena itu, terimalah ia apa adanya dan mintalah pertolongan kepada Allah.
  36. Belajarlah dari orang-orang yang telah terdahulu: yang pernah dikucilkan, yang pernah dipenjarakan, yang pernah dibunuh, yang pemah diuji, dan yang pernah. dibuang dan dikeluarkan dari negerinya.
  37. Pahala dari semua yang menimpa Anda ada pada Allah, baik itu kesedihan, keresahan, kelaparan, kefakiran, rasa sakit, hutang, dan musibah-musibah yang lain.
  38. Ketahuilah, bahwa kesulitan itu akan membuka pendengaran dan penglihatan, menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan, hamba dan menambah pahala.
  39. Jangan menerka-nerka peristiwa, jangan menunggu keburukan, jangan percaya terhadap semua kabar yang tidak jelas, dan jangan menelan mentah-mentah cerita-cerita yang tidak benar.
  40. Kebanyakan yang ditakuti orang itu tidak pernah teriadi. Kebanyakan berita-berita yang menakutkan itu tidak pernah terjadi. Di sisi Allah lah semua kecukupan, dan di sisi Allah lah semua pengawasan dan pertolongan.
  41. Jangan banyak bergaul dengan orang-orang pendendam dan jangan pula dengan orang-orang pengangguran serta pendengki. Sebab mereka adalah penyakit jiwa, pembawa kesedihan dan keresahan.
  42. Usahakan mulakukan takbiratul ihram bersama-sama, perbanyaklah berdiam diri di masjid, dan biasakan dirimu untuk menyegerakan shalat agar Anda mendapatkan kebahagiaan.
  43. Jauhilah dosa-dosa, sebab dia adalah sumber keresahan dan kesedihan, dan pintu ke arah musibah serta keadaan tertekan.
  44. Bacalah selalu Ia Ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz zhalimin, sebab doa ini memiliki rahasia yang sangat ajaib untuk melepaskan seseorang dari kesulitan, dan merupakan berita yang agung tentang dihapuskannya cobaan.
  45. Jangan terpengaruh dengan perkataan jelek dan ungkapan keji yang dikatakan tentang diri Anda, karena itu akan menyakiti orang yang mengatakannya, dan bukan diri Anda sendiri.
  46. Cercaan musuh dan umpatan orang-orang yang dengki kepada diri Anda setara dengan nilai diri Anda. Sebab, kini Anda menjadi bahan omongan dan seorang yang penting.
  47. Ketahuilah, bahwa orang yang mengghibah Anda berarti menyetorkan kebaikan-kebaikannya kepada Anda, menghapuskan kesalahan-kesalahan Anda, dan menjadikan diri Anda orang yang terkenal. Tentu saja yang demikian ini adalah nikmat.
  48. Jangan terlalu ketat menekan diri untuk melakukan ibadah. Lakukan yang sunah dan ketaatan sedang-sedang saja. Tempuhlah jalan pertengahan, dan jangan berlebihan.
  49. Tuluskan tauhid Anda untuk Rabb agar hati terbuka. Sejernih mana tauhid Anda dan sebersih mana keikhlasan Anda, maka sejernih dan sebersih itu pulalah kebahagiaan Anda.
  50. Jadilah sosok pemberani yang berhati teguh dan berjiwa kuat. Anda memiliki semangat dan tekad. Jangan sekali-kali Anda termakan oleh rumor dan cerita-cerita yang tidak benar.
  51. Jadilah orang dermawan, sebab orang yang dermawan hatinya akan selalu lapang dan jiwanya luas. Sedangkan orang yang pelit hatinya pengap dan nuraninya kotor.
  52. Tersenyumlah kepada siapa saja, niscaya Anda akan mendapatkan cinta kasih mereka. Haluskan tutur kata Anda niscaya mereka akan mencintaimu. Dan, rendahkan hati kepada mereka niscaya mereka akan menghormati Anda.
  53. Balaslah perbuatan yang baik dengan yang lebih baik. Berbuat baiklah kepada sesama, padamkan semua api permusuhan, berdamailah dengan musuh, dan perbanyaklah teman.
  54. Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orang tua. Berusahalah mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada mereka berdua agar doa mereka menjadi benteng yang kuat yang menjagamu dari semua hal yang tidak Anda sukai.
  55. Hadapilah manusia itu apa adanya dan maafkan apa yang mereka lakukan. Ketahuilah bahwa ini merupakan sunah Allah pada manusia dan kehidupan itu sendiri.
  56. Jangan hidup dalam idealisme-idealisme, tapi hiduplah dengan realita. Sebab, dengan hidup dalam idealisme, sama saja dengan Anda menginginkan dari orang lain apa yang tidak dapat Anda lakukan. Karena itu, jadilah orang yang obyektif (dalam melihat kenyataan).
  57. Hiduplah sederhana, dan jauhi semua bentuk foya-foya dan pemborosan. Sebab setiap kali badan diajak berfoya-foya, maka jiwa akan semakin terhimpit.
  58. Lakukanlah dzikir-dzikir tertentu, sebab ia akan menjadi penjaga dan pelindung Anda. Dan, di dalamnya ada kebenaran dan petunjuk yang akan membuat waktu-waktu Anda menjadi lebih bermakna.
  59. Rencanakanlah pekerjaan-pekerjaan itu, jangan menggabungkannya dalam satu waktu. Rencanakanlah pekerjaan-pekerjaan yang akan Anda kerjakan dalam satu rentang waktu tertentu, dan luangkan beberapa waktu di antaranya untuk istirahat agar optimal.
  60. Lihatlah orang yang lebih rendah dari diri Anda dalam hal tubuh, rupa, harta, rumah, pekerjaan, dan keluarga. Tujuannya, agar Anda mengerti bahwa yang lebih rendah dari Anda dalam hal-hal dimaksud masih ribuan jumlahnya.
  61. Tanamkan dalam keyakinan Anda bahwa siapa saja yang menjalin komunikasi dengan Anda tidak terlepas dari cela, baik itu saudara, anak, istri, kerabat maupun teman, karenanya persiapkan diri Anda untuk menerima semua.
  62. Maksimalkan bakat yang diberikan kepada diri Anda, ilmu yang Anda sukai, rezeki yang dikaruniakan kepada diri Anda, dan pekerjaan yang cocok untuk Anda.
  63. Hati-hati, jangan sekali-kali melukai perasaan seseorang dan kelompok. Jadikan lisan itu lurus, bicaranya baik, kata-katanya segar, dan isi pembicaraannya terjaga dari hal-hal buruk.
  64. Ketahuilah, bahwa kesabaran itu akan mengubur aib-aib, ketabahan itu akan menjadi penutup bagi kekeliruan, dan kedermawanan itu adalah pakaian yang besar yang akan menutup semua kekurangan dan cacat.
  65. Menyendirilah beberapa saat untuk merenungkan hal-hal yang Anda hadapi, untuk introspeksi diri, untuk memikirkan akhirat, dan untuk memperbaiki dunia.
  66. Perpustakaan pribadi Anda adalah kebun yang rindang dan taman yang penuh dengan bunga-bunga di sekitar rumah Anda. Nikmatilah kebun dan taman itu bersama dengan para ulama, para bijak, para sastrawan, dan para penyair.
  67. Carilah rezeki yang halal, dan jauhi rezeki yang haram. Hindarkan dirimu untuk meminta-minta kepada yang lain. Berdagang itu lebih baik daripada menjadi pegawai. Gunakan uangmu untuk berdagang, dan hiduplah dengan sederhana.
  68. Berpakaianlah secara sederhana, bukan cara berpakaian orang-orang yang berlebih-lebihan, juga bukan meniru pakaian orang-orang gembel. Jangan mencari popularitas dengan pakaian, seperti umumnya orang.
  69. Jangan mudah marah, sebab marah hanya akan merusak keadaan jiwa, mengubah perilaku, memperburuk pergaulan, merusak cinta, dan memutuskan tali silaturahmi.
  70. Sekali waktu lakukanlah perjalanan untuk menyegarkan kembali suasana hidup, untuk melihat perihal dunia di luar dunianya, untuk melihat hal-hal baru, negeri-negeri yang lain. Perjalanan adalah sebuah kenikmatan tersendiri.
  71. Bawalah selalu catatan kecil di dalam kantong saku Anda untuk mengatur pekerjaan dan waktu, mengingatkan Anda akan janji-janji yang Anda buat, dan untuk mencatat hal-hal yang penting menurut Anda.
  72. Dahuluilah mengucapkan salam, ucapkan selamat dengan tersenyum, curahkan perhatian Anda kepada mereka agar Anda menjadi orang yang sangat mereka cintai dan dekat dengan mereka.
  73. Percayalah pada diri sendiri, dan jangan menggantungkan diri pada orang lain. Anggaplah bahwa mereka menjadi tanggungan Anda, dan bukan Anda yang menjadi tanggungan mereka, dan bahwa hanya Allah yang bersama diri Anda. Jangan tertipu dengan orang-orang yang selalu berfoya-foya.
  74. Hindari kata pengandaian “jika maka nanti akan …”, menangguhkan pekerjaan, dan menunda-nunda kewajiban. Sebab ini merupakan tanda kegagalan.
  75. Buanglah sikap ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Jangan bersikap plin-plan. Tapi, bersemangatlah, bulatkan tekad, dan maju.
  76. Jangan sia-siakan usia Anda dengan sering gonta-ganti profesi, spesialisasi, dan pekerjaan. Sikap suka bergonta-ganti seperti ini menunjukkan bahwa Anda tidak pernah sukses dalam hal apapun.
  77. Bergembiralah dengan hal-hal yang bisa menghapuskan dosa-dosa, misalnya amal saleh, musibah-musibah, taubat, doa dari kaum muslimin, rahmat dari Yang Maha Pengasih, dan syafaat dari Rasulullah.
  78. Biasakan untuk mengeluarkan sedekah meski hanya sedikit, karena sedekah akan memadamkan api kesalahan, menggembirakan hati, menghilangkan keresahan, dan akan menambah rezeki.
  79. Jadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan, sebab dia adalah pemimpin yang menghantarkan kepada kebahagiaan, yang me­nunjukkan kepada kesuksesan, dan yang menghantarkan pada keberuntungan serta keberhasilan.
  80. Kunjungilah rumah sakit agar Anda bisa merasakan bagaimana nikmatnya sehat, datanglah ke penjara agar Anda bisa merasakan bagaimana nikmatnya kemerdekaan, dan datanglah ke rumah sakit jiwa agar Anda menyadari bagaimana nikmatnya akal. Sebab jika Anda tidak pernah mengunjungi tempat-tempat seperti itu secara langsung maka Anda akan senatiasa berada dalam nikmat tapi tidak pernah menyadarinya.
  81. Jangan mau dihancurkan oleh hal-hal yang sepele, tapi juga jangan memperlakukan masalah lebih besar dari kenyataannya yang se­benamya. Berhati-hatilah, jangan terlalu takut menghadapi masalah dan jangan terlalu membesar-besarkan masalah.
  82. Jadilah sosok yang berpandangan luas. Berusahalah untuk memaaf­kan siapa saja yang berbuat jahat kepadamu agar Anda bisa menik­mati hidup ini dengan damai dan tenang, dan enyahkan jauh-jauh niatan untuk membalas dendam.
  83. Jangan buat musuh-musuh Anda gembira, dengan kemarahan dan kesedihan Anda. Sebab, itulah yang mereka mau. Karenanya, jangan beri kesempatan mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka untuk mengotori kehidupan Anda.
  84. Jangan menyalakan tungku di dalam dada berupa permusuhan, kedengkian, dan kebencian orang lain. Karena api permusuhan, ke­dengkian, dan kebencian ini adalah azab yang abadi.
  85. Bersikaplah sopan dalam majelis, diam kecuali untuk sebuah kebaikan, dengan wajah berseri penuh rasa hormat kepada sesama majelis, mendengarkan apa yang mereka bicarakan, dan jangan sekali-kali memotong pembicaraan mereka.
  86. Jangan seperti lalat yang hanya hinggap di atas luka. Jangan meng­injak-injak kehormatan orang lain, mengutak-atik aib mereka, merasa senang dengan, dan bahkan, menginginkan kejatuhan mereka.
  87. Seorang mukmin tidak akan pernah bersedih dengan tidak tercapainya dunia, tidak pernah mempedulikannya, dan tidak pernah terguncang oleh kata stop. Sebab ia percaya bahwa dunia ini pasti akan sirna, tidak berharga, dan fana.
  88. Jauhi cinta yang berlebihan dan cinta yang dilarang, sebab itu adalah azab bagi jiwa, dan penyakit bagi hati. Kembalilah kepada Allah, ke­pada mengingat-Nya, dan kepada menaati-Nya.
  89. Melihat kepada yang diharamkan hanya akan menumbuhkan ke­sedihan, kegundahan, dan luka di dalam hati. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang merendahkan pandangannya dan takut kepada Rabbnya. 
  90. Makanlah dengan teratur. Makanlah makanan yang berguna, jangan terlalu kenyang, dan jangan tidur dalam keadaan kenyang.
  91. Bayangkan hal paling pahit ketika Anda merasa takut menghadapi masalah. Setelah itu, siapkan dirimu untuk menerima itu semua. Dengan kesiapan seperti itu, Anda akan merasakan ketenangan dan kemudahan.
  92. Jika tali telah menegang kencang, maka itu tandanya akan putus. Jika malam telah sangat pekat, maka kegelapan itu akan segera pergi. Jika sebuah masalah sudah sangat menghimpit, maka itu tandanya akan segera muncul jalan keluar. Dan, sesungguhnya satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.
  93. Renungkanlah tentang rahmat Yang Maha Penyayang itu. Dzat Yang Maha Penyayang itu mengampuni pelacur yang hanya memberi minum seekor anjing, memaafkan orang yang telah membunuh seratus orang, meregangkan tangannya untuk menerima orang-­orang yang bertaubat, dan menyeru orang-orang Nasrani untuk bertaubat.
  94. Setelah lapar akan datang kenyang, setelah dahaga akan datang kesegaran, setelah sakit pasti ada kesembuhan, setelah kefakiran akan datang kekayaan, dan kesedihan itu selalu dibarengi oleh kebahagiaan. Inilah sunnah Allah yang tidak bisa diganggu gugat.
  95. Renungkanlah surat Alam nasyrnh laka shadrak, dan ingat ketika Anda berada dalam kesulitan. Ketahuilah bahwa surat ini adalah obat paling mujarab untuk menghadapi tekanan. Di mana posisi Anda terhadap doa minta keluar dari kesulitan ini: “Tidak ada Ilah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Sabar. Tidak ada Ilah selain Allah, Rabb ‘arasy yang agung. Tidak ada Ilah selain Allah, Rabb langit dan bumi serta ‘arasy yang mulia.” 
  96. Jangan mudah marah. Tapi jika harus marah, diamlah dan ber­lindunglah kepada Allah dari setan. Ubahlah posisi Anda. jika Anda marah ketika sedang berdiri maka duduklah, berwudhulah, dan perbanyaklah berdzikir.
  97. Jangan takut dengan kesulitan, sebab kesulitan akan menguatkan hati, akan membuat Anda dapat merasakan nikmatnya sehat, akan membulatkan tekad, akan mengangkat kedudukan, dan akan memunculkan kesabaran Anda.
  98. Memikirkan masa lalu adalah kebodohan dan kegilaan. lbaratnya, orang yang menumbuk tepung, yang menggergaji serbuk kayu, dan mengeluarkan mayat dari kuburan.
  99. Lihatlah musibah itu dari sisi yang paling memberikan harapan, bayangkan pahala yang Anda dapatkan dari musibah tersebut.
  100. Sadarilah bahwa musibah yang menimpa diri Anda itu lebih ringan jika dibandingkan dengan musibah yang menimpa orang lain.  Dan, belajarlah dari orang-orang yang telah mendapat cobaan dan ujian.
  101. Apa yang akan menimpa diri Anda tidak akan luput dari Anda dan yang tidak akan menimpa diri Anda tidak akan pernah menimpa diri Anda. Pena telah kering untuk (menuliskan lagi) apa yang akan Anda alami nanti. Tak ada alasan bagi Anda untuk menghindar dari (ketentuan) qadha’.
  102. Ubahlah kerugian-kerugian itu menjadi keuntungan-keuntungan. Buatlah minuman yang manis dari buah lemon. Tambahkan ke dalam air musibah itu gula sepenuh telapak tangan. Dan, beradap­tasilah dengan keadaan Anda.
  103. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, dan jangan lupa per­tolongan Allah, sebab pertolongan Allah akan turun sesuai dengan tingkat kesulitannya.
  104. Kebaikan yang terdapat dalam apa yang Anda benci lebih banyak daripada yang terdapat dalam yang Anda sukai, karena Anda tidak mengetahui akibat yang akan terjadi. Betapa banyak kenikmatan yang tersembunyi dalam kesulitan dan betapa banyak kebaikan yang tersembunyi di balik baju keburukan.
  105. Ikatlah khayalan Anda itu agar tidak menyeret Anda ke dalam lembah-lembah keresahan. Berusahalah untuk berpikir tentang nikmat, karunia, dan kemenangan-kemenangan yang ada pada diri Anda.
  106. Hindarilah kebisingan dan hiruk pikuk di dalam rumah dan kantor Anda. Sebab di antara tanda-tanda kebahagiaan adalah ketenangan, kedamaian, dan keteraturan.
  107. Shalat adalah penolong yang sangat baik untuk mengeluarkan diri Anda dari belitan musibah. Shalat akan mengangkat jiwa naik ke cakrawala yang paling tinggi, dan akan membawa ruh ke ruang cahaya dan kemenangan.
  108. Bekerja yang serius-produktif akan membebaskan jiwa dari kecen­derungan-kecenderungan buruk, dari khayalan-khayalan yang penuh dosa, dan dari keinginan-keinginan yang terlarang.
  109. Kebahagiaan adalah sebuah pohon yang airnya, makanannya, udara­nya, dan cahayanya adalah keimanan kepada Allah dan akhirat.
  110. Barangsiapa memiliki tatakrama yang banyak dan baik, perasaan yang sehat, dan akhlak yang mulia, maka dia akan membuat dirinya dan orang lain berbahagia, dan akan mendapatkan hati yang tenang dan kondisi jiwa yang sejuk.
  111. Hiburlah hati Anda, sebab hati itu cepat bosan dan mudah merasa capek, terapkan cara-cara yang variatif, dan carilah dari sekian cara itu yang mengandung seni hikmah dan ragam makrifah.   
  112. Dengan ilmu akan membuat hati menjadi lapang, meluaskan cara pandang, membukakan cakrawala sehingga jiwa dapat keluar dari berbagai keresahan, kegundahan, dan kesedihan.
  113. Adalah bagian dari kebahagiaan, kemampuan untuk mengatasi rin­tangan dan kesulitan. Nikmatnya kemenangan tidak bisa dibanding­kan dengan kenikmatan apapun, dan kegembiraan yang disebabkan oleh keberhasilan tidak bisa disamakan dengan kegembiraan manapun.
  114. Jika Anda ingin merasakan kebahagiaan bersama orang lain, maka perlakukanlah mereka dengan cara yang sama yang Anda sukai ketika mereka memperlakukan Anda, jangan meremehkan milik mereka, dan jangan pula merendahkan kemampuan mereka.
  115. Pengetahuan, pengalaman, dan wawasan jauh lebih baik daripada tumpukan harta. Karena gembira dengan harta benda adalah sifat binatang, sedangkan gembira dengan ilmu pengetahuan adalah sifat manusia.
  116. Jika salah satu dari pasangan suami-istri itu marah, maka yang lain harus diam. Baik suami atau istri harus menerima pasangannya apa adanya karena tak seorang pun di dunia ini yang sempurna.
  117. Teman yang salih dan selalu optimistis akan sangat membantu me­ringankan kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi, dan membukakan pintu harapan. Sedangkan yang pesimistis akan membuat dunia tampak hitam pekat.
  118. Orang yang sudah memiliki istri/suami, rumah, badan yang sehat, dan kecukupan harta maka dia telah mendapatkan keindahan hidup. Karena itu, ia harus bersyukur kepada Allah, dan merasa puas. Di atas semua itu, tidak ada lagi kenikmatan, kecuali keresahan belaka.
  119. Orang yang merasa aman dalam tidurnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka sebenarnya dia telah memiliki dunia. (Al­ Hadits)
  120. Orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul maka itu adalah hak Allah untuk meridhai-Nya. (Al-Hadits). Ini merupakan rukun ridha.
  121. Prinsip-prinsip kesuksesan adalah bahwa Allah ridha kepada Anda, Allah ridha karena orang-orang di sekitar Anda, keran jiwa Anda yang menerima dengan penuh keridhaan, dan Anda mampu mempersembahkan amalan yang bermanfaat.
  122. Makanan adalah kebahagiaan untuk sehari, perjalanan adalah kebahagiaan untuk seminggu, pernikahan adalah kebahagiaan untuk sebulan, harta adalah kebahagiaan untuk setahun, dan keimanan adalah kebahagiaan untuk seumur hidup.
  123. Anda tidak akan pernah bahagia dengan tidur, makan, minum, dan menikah saja. Tapi Anda akan bahagia dengan bekerja, yang juga telah memberikan kedudukan yang tinggi kepada orang-orang besar di muka bumi ini.
  124. Orang yang memiliki kesempatan untuk membaca adalah orang yang bahagia. Karena dia bisa memetik bunga dari taman alam semesta, bisa berkeliling mengitari keajaiban dunia, dan bisa melipat waktu dan tempat.
  125. Berbicara dengan sesama saudara dapat mengusir kesedihan, bercanda yang sehat adalah rileksasi, dan mendengarkan syair dapat menenangkan pikiran.
  126. Andalah yang mewarnai hidup Anda dengan cara pandang menurut diri sendiri. Artinya, kehidupan Anda adalah ciptaan pikiran Anda sendiri. Karena itu, jangan mengenakan “kacamata hitam” (pandangan orang lain).
  127. Pikirkan tentang orang-orang yang Anda cintai, dan jangan meluangkan waktu sedetik pun untuk memikirkan tentang orang-orang yang Anda benci. Sebab, mereka tidak akan tahu-menahu tentang diri dan keresahan yang Anda hadapi.
  128. Jika Anda menikmati pekerjaan yang produktif, maka syaraf Anda akan mengendur, jiwa Anda akan tenang, dan lautan ketenangan akan menenggelamkan Anda.
  129. Kebahagiaan itu tidak ada dalam garis keturunan, harta benda, dan emas berlian. Tapi kebahagiaan itu terdapat dalam agama, ilmu, sopan santun, dan tujuan yang kesampaian.
  130. Menurut Allah, hamba-Nya yang paling bahagia adalah orang yang paling banyak melakukan kebaikan dengan tangannya sendiri, yang paling banyak memberikan kebaikan kepada saudara-saudaranya, dan paling banyak bersyukur atas semua itu.
  131. Jika Anda tidak bisa menikmati kebahagiaan dengan waktu yang ada, maka jangan pernah menunggu kehahagiaan akan menghampiri Anda dan turun dari langit.
  132. Berpikirlah tentang keberhasilan pekerjaan Anda. dan tentang kebaikan apa yang telah Anda baktikan kepada orang lain. Kemudian bergembiralah dengan semua itu. Bersyukurlah kepada Allah. Yang demikian, akan membuat hati anda terasa lapang.
  133. Dzat yang telah mencukupkan keinginan Anda kemarin, akan pula mencukupkan keinginan Anda hari ini dan besok. Karena itu, bertawakallah kepada-Nya. Dia bersama Anda, siapa yang Anda takutkan? Dan, jika Dia menjauhi Anda, maka kepada siapa Anda akan berharap?
  134. Antara diri Anda dan orang-orang kaya itu hanya berselisih satu hari. Di hari kemarin, mereka sama sekali tidak merasakan kenikmatan hari kemarin, sedangkan hari besok, bukan milik saya dan bukan pula milik mereka. Mereka itu hanya punya satu waktu. Sungguh sangat singkat.
  135. Kegembiraan itu membuat jiwa menjadi bersemangat, hati menjadi berbunga, menyeimbangkan masing-masing anggota tubuh, memberikan kekuatan dan nilai kepada kehidupan, juga memberi faedah kepada usia seseorang.

Demikianlah beberapa tips menjadi orang yang paling bahagia dari Dr. ‘Aidh al-Qarni, semoga bermanfaat.

Baca Juga : 100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati 

Yuk bagikan di SOSMED sahabat… Terima kasih 


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Formasi CPNS untuk SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.