Dari Abdullah bin ‘Amru RA dia berkata :
Ditanyakan kepada Rasulullah SAW; “Siapakah manusia yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Semua (orang) yang hatinya bersedih dan lisan (ucapannya) benar.” Mereka berkata; “orang yang Perkataannya benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang bersedih?” Beliau bersabda: “Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada kedurhakaan dan kelaliman padanya, serta kedengkian dan hasad.”
(Sunan Ibnu Majah, no. 4216. Dishahihkan oleh Albani)
Beberapa faedah hadits ini adalah :
- Hadits ini menjelaskan sebab-sebab kesucian hati dan keselamatannya, yaitu hati yang bertakwa, lisan yang jujur, meninggalkan perbuatan dosa, menjauhkan kedzaliman serta permusuhan, dengki dan iri.
- Takwa kepada Allah ialah ta’at kepada Allah seraya takut kepadaNya, mencintaiNya, MengagungkanNya, merasa dipantau olehNya dan menjauhi laranganNya.
- Iman yang benar ialah yang mengarahkan manusia kepada sifat-sifat yang terpuji, perbuatan yang mulia dan perkataan yang bijak agar menjadi orang yang paling mulia.
Perawi hadits
Abdullah bin Amru bin Al’Ash Al-Qurasyi As-Sahmi. Seorang sahabat yang terkenal. Masuk Islam sebelum bapaknya Amru bin Al-‘Ash. Ia memiliki 700 hadits dalam kitab-kitab hadits. Ia juga sempat berperang bersama Rasulullah SAW, sebagaimana ia dikenal sebagai ahli kebijakan politik dan manajemen kerja. Mu’awiyah RA pernah mengangkatnya sebagai wali kota Kufah beberapa lama.
Ia juga menyampaikan hadits Rasulullah SAW dan menyampaikan fatwa di Jami’ Al-Fasthath (Masjid Amru bin Al’Ash) di Mesir, dan banyak orang yang mengambil ilmu darinya , baik yang berasal dari Mesir, Syam maupun Hijaz. Abdullah bin Amru bin Al’Ash RAmeninggal di Mesir pada tahun 65 H. dan di makamkan di rumahnya. Ada pula riwayat yang mengatakan ia meninggal di Syam, ada pula yang mengatakan meninggal di Makkah.
Referensi : Dr. Muhammad Murtaza bin Aish, 90 Hadits Pilihan, Riyadh, KSA, 2016
Artikel utama : Himpunan 90 Hadits Pilihan
Ayo bagikan sebagai sedekah…