Oleh: Retno Larasati
Surah Maryam adalah surah ke-19 dalam Al Quran. Seperti setiap surat Al Quran, terkandung permata dan pelajaran yang berharga. Di bawah ini adalah beberapa nasihat dan pelajaran yang dapat ditemukan dalam Surah Maryam:
1. Nikmat Allah
Surah Maryam dimulai dengan kisah salah satu Nabi; Zakariya (Alayhi Salam). Allah SWT berkata:
“(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,” (Surah Maryam 19: 2)
Ketika membaca ayat ini, sebuah pertanyaan datang; apakah itu hanya Zakariya (A.S.) yang menerima rahmat Allah dan keberkahan, atau apakah saya penerima rahmat Allah juga? Di tengah-tengah masalah hidup dan cobaan, kita selalu memperbesar masalah dan keluhan. Padahal begitu banyak nikmat dan rahmat Allah yang kita lupakan. Kita gagal menyadari betapa tercurahnya berkat Allah terhadap diri kita. Bukan hanya Zakariya yang menerima rahmat Allah, kita menerimanya juga.
2. Jangan Putus Asa
“(yaitu) ketika ia memanggil Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata “”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai” (Surah Maryam 19: 3-6)
Perhatikan erat-erat kata-kata Zakariya (A.S.). Dia menyebutkan usia tuanya dan kondisi istrinya, namun ia tidak putus asa. Dia memiliki keyakinan dalam kekuasaan dan kemampuan Allah untuk memenuhi doanya. Dia tidak berputus asa dari situasinya dan lebih percaya bahwa Allah akan menjawab panggilannya. Inilah yang harus kita pelajari darinya; kesabaran dan keyakinan dalam doa!
3. Tidak ada yang sulit bagi Allah
Ketika Zakariya (A.S.) diberi kabar, ia takjub. Meskipun dia telah berdoa untuk itu, dia tidak bisa percaya dan dia tidak bisa mengerti bagaimana hal ini akan terjadi. Tapi Allah (SWT) mengatakan kepadanya bahwa ini mudah baginya. Allah mengingatkan bahwa Dia telah menciptakannya dari ketiadaan.
4. Apa yang harus dilakukan ketika doamu dijawab
Agar hati Zakariya (A.S.) menjadi tenang, ia meminta tanda dari Allah. Ini bukan karena kekafiran. Sebaliknya, ia hanya manusia dan menginginkan tanda fisik untuk memuaskan hatinya mengenai pemenuhan doa-nya. Allah SWT mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan bisa berbicara kepada siapa pun selama tiga hari meskipun fisiknya sehat. Zakariya (A.S.) kemudian keluar dari tempat sholat dan memberikan isyarat kepada orang-orang untuk memuliakan Allah. Kisah Zakariyya (A.S.) ini juga terdapat dalam surah Ali-Imran.
Umumnya, ketika kita menerima sesuatu yang kita inginkan dan doakan, kita menjadi sangat gembira bahwa kita melupakan Sang Maha Pemberi. Kita mulai berpikir semuanya berkat kemampuan, kekuatan, dan kerja keras kita sendiri, melupakan bahwa sesungguhnya kita tidak bisa mendapatkan apa-apa lewat kemampuan kita kecuali atas kehendak Allah swt.
Oleh: Retno Larasati, Sumber : learn-quran.co
Baca juga :
- Minhajul Muslim, Konsep Hidup Ideal Dalam Islam
- Siyasah (Politik Islam)
- 20 Best Islamic Boarding School in Indonesia
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 20 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- 100 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia
- 23 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- Hadits Arba’in An Nawawi dengan Syarah Ibnu Daqiqil ‘Ied
- 10 Artikel Islami Pilihan Penyejuk Hati
- 10 Esai Inspiratif tentang Pengembangan Diri dan Motivasi
- Jangan Bersedih : 100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati