Honda Brio, Mobil Populer 2018 Review, Harga dan Video

Yuk bagikan infonya...

Harga Brio

  • Varian SATYA S MT , Rp132,5 Juta : 1198 cc, 5 Kursi, 89 hp, Bensin
  • Varian SATYA E MT , Rp137,5 Juta : 1198 cc, 5 Kursi, 89 hp, Bensin
  • Varian SATYA E CVT , Rp152,5 Juta : 5 Kursi, 1198 cc, 89 hp, Bensin
  • Varian RS MT , Rp164 Juta : 1198 cc, 5 Kursi, 89 hp, Bensin
  • Varian RS CVT , Rp178 Juta : 5 Kursi, 1198 cc, 89 hp, Bensin

Kelebihan Brio

  • Performa mesin yang mumpuni dan sudah dilengkapi teknologi VTEC. Iritnya tidak kalah dengan pengguna mesin 3-silinder
  • Impresi berkendara yang lincah dan meyakinkan.
  • Fitur komplit. Mulai dari sistem hiburan hingga AC digital.

honda-brio-front-cross-side-view-991356

Kekurangan Brio

  • Kualitas material interior yang tidak bisa dibanggakan.
  • Bantingan suspensi keras.

Warna Brio

Brio tersedia dalam 8 warna yang berbeda – Crystal Black Pearl, Modern Steel Metallic, Rallye Red, Lunar Silver Metallic, Brilliant Sporty Blue Metallic, Passion Red Pearl, Taffeta White and Phoenix Orange Pearl

Overview

Honda Brio didatangkan utuh (CBU) dari Thailand oleh Honda Prospect Motor 2012 silam. Mesinnya 1,3-liter kala itu, dengan pilihan transmisi manual dan otomatis. Tahun 2014, Honda memutuskan merakitnya secara local (CKD) dan mulai bermain dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC) melalui senjata adalannya, Brio Satya. Mesin L13 diganti L12 yang sedikit lebih kecil kapasitas dengan fitur juga sedikit lebih lengkap dari versi CBU.

honda-brio-side-view-295561

Di tengah kompetisi berat antar sesama LCGC, Satya mampu menunjukkan berbagai keunggulan. Mulai dari mesin terbesar (1,2-liter 4-silinder), performa terbaik, impresi berkendara paling menyenangkan dan tak kalah irit dari para pesaingnya bermesin 3-silinder. Namun sayang, tidak ada opsi transmisi otomatis untuk Satya saat itu.

Perubahan penting pun dilakukan Honda untuk seluruh varian Honda Brio, tepatnya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016. Penyegaran bagian wajah diikuti penggantian desain dasbor sama seperti milik Mobilio. Paling signifikan, penggunaan CVT sebagai pilihan menggantikan transmisi otomatis konvensional. Tidak ada lagi varian Brio bermesin 1,3-liter, sehingga konsumen harus menerima pilihan satu mesin 1,2-liter saja. Untuk Brio non-LCGC, namanya berubah menjadi Brio RS dengan tampilan lebih sporty.

Brio RS terdiri dua varian, tipe transmisi manual dan CVT. Perbedaan dengan Brio LCGC atau Satya tidaklah banyak. Dari sisi mekanis, bahkan tidak ada beda sama sekali. Sama-sama menggendong mesin L12B 4-silinder 1,2-liter dan transmisi manual maupun CVT. Honda hanya membedakan RS dengan memberi setelan suspensi lebih keras agar pengendalian semakin baik. Tampilan dibedakan headlamp projector, side skirt dan garnish di kaca belakang. Penggunaan pelek ring 15-inci dengan ban 185/55 lebih besar dari Satya yang hanya berukuran 175/65 R14.

honda-brio-storage-closer-view-564209

Di ajang GIIAS 2017, Honda memberikan sedikit perubahan pada BRio RS bertransmisi CVT, dengan menambahkan garnish di bagian bawah depan dan belakang. Untuk membedakan lebih lanjut, mobil ini tersedia dalam pilihan warna Phoenix Orange Pearl. Kelir ini terinspirasi dari warna Honda Jazz terbaru. Selain itu, namanya pun ditambahkan menjadi Honda Brio RS Special Edition.

Diposisikan sebagai compact hatchback di bawah Honda Jazz, mobil imut ini telah sukses masuk 5 besar produk Honda terlaris di Indonesia sekarang. Harganya tergolong sepadan dengan segala fitur ditawarkan. Termurah Honda Brio Satya S Rp 131,5 juta; Brio Satya E M/T Rp 136,5 juta; Brio Satya E CVT Rp 151,5 juta; Brio RS M/T Rp 163 juta; Brio RS CVT Rp 178 juta dan Brios RS CVT Special Edition Rp 182 juta.

Dan yang menarik, HondaBrio ternyata masih memanen penjualan yang tinggi sepanjang tahun 2017 ini. Baik itu untuk LCGC Brio Satya, maupun Brio RS yang lebih mahal.

Interior & Fitur

Penyegaran tahun lalu, turut mengubah desain dasbor Brio sama seperti Mobilio dan BR-V. Secara kualitas mengalami peningkatan dari model sebelumnya. Tapi plastik kasar dan tipis, tak menutup kesan murahan. Warna hitam mendominasi kabin Brio RS. Sementara Brio Satya, memadukan hitam di dasbor dan beige di jok, dengan bahan jok yang, jujur saja, akan cepat kotor

Posisi mengemudi Brio paling mantap bila dibandingkan dengan LCGC lain. Meski model headrestnya menyatu, tidak terlalu mengganggu, posisi bahu, punggung hingga paha dapat tersangga dengan baik. Kelegaan kabin cukup mengejutkan bila melihat sosoknya yang mungil. Ruang kaki dan kepala cukup berlimpah untuk semua penumpang, walau harus mengorbankan bagasi yang teramat kecil. Untuk berkendara dalam kota yang tidak membutuhkan bawa barang banyak, tidak menjadi masalah sama sekali.

Eksterior

Desain eksterior Brio memang bukan selera semua orang. Apalagi bagian buritannya yang acap kali menjadi bahan ejekan untuk mobil ini. Kaca belakang yang berfungsi juga sebagai pintu bagasi memiliki kontur sangat rata sehingga tampak seperti dipotong. Desain wajah lebih mudah diterima karena mencerminkan karakter sporty dan dinamis, apalagi setelah bemper depan berganti dengan model seperti bemper Mobilio. Dimensi Brio sangat kompak dan cocok sekali menyelinap di tengah kepadatan lalu lintas.

Pengendalian & Pengendaraan

Bantingan Honda terkenal keras tapi stabil. Image yang terbangun tentang karakter suspensi Honda dapat juga dirasakan di Brio. Tidak terlampau kaku, per dan shock absorber masih memberikan rebound yang wajar. Konstruksi suspensi tergolong umum yaitu, MacPherson Strut di depan dan torsion beam di belakang. Pergerakan kemudi diikuti respon cepat roda untuk menghasilkan kelincahan yang mengasyikkan. Tapi harap hati-hati saat melewati jalanan rusak. Karena ground clearance pendek, kerap membuat kolong mobil beradu dengan permukaan jalan.

Mesin & Konsumsi BBM

Seluruh varian Brio dibekali mesin sama, L12 4-silinder 1,2-liter. Tenaga 90 PS dan torsi 110 Nm terbilang sangat cukup untuk pemakaian dalam kota. Sekarang sudah dipasangkan dengan transmisi otomatis CVT, yang memberikan kehalusan berkendara dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Layaknya mesin berkapasitas kecil, terasa kekosongan tenaga di putaran rendah. Tenaganya baru terasa mulai dari 2.000 rpm hingga menjelang torsi puncak di 4.800 rpm.

Rasio CVT yang berubah-ubah, menjamin putaran mesin sesuai dengan rasio gigi yang tepat. Itulah mengapa perpindahan giginya tidak terasa. Konsumsi bahan bakar hasil dari pengujian kami mencapai 13,1 km/liter untuk rute dalam kota yang lumayan padat. Sedangkan pengujian luar kota didapat angka 23,8 km/liter.

Pengereman

Sistem rem ABS baru ada di Brio Satya tipe E CVT hingga Brio RS. Satya tipe S dan E M/T belum dilengkapi sistem ini, melainkan hanya berpaku pada dua airbag saja. Untuk mengurangi resiko kemalingan, sudah ada immobilizer dan alarm. Sebagai mobil yang masuk kategori murah, fitur keselamatan tergolong cukup dan sesuai apa yang dibutuhkan.

Sumber : oto.com

Ayo bagikan sebagai sedekah…


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

BUKU TES TNI POLRI AKMIL AKPOL 2024
Hello. Add your message here.