Anak adalah Cermin dari Orang Tuanya, 12 Hal yang Baik Dapat Dilakukan agar Ditiru Anak

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi / Kitabisa.com

Kehidupan seorang anak pastinya lebih banyak terpengaruh oleh kehidupan keluarganya, terutama orang tua. Seorang anak pastinya mulai belajar pertama kali dengan melihat bagaimana situasi lingkungannya. Oleh karena itu, anak akan memiliki beberapa sifat yang mungkin sama dengan sifat orang tuanya.

ANAK ADALAH CERMIN DARI ORANG TUANYA, SEPERTI KATA PEPATAH YAITU BUAH JATUHNYA TIDAK JAUH DARI POHONNYA.

Bagaimana orang tua bersikap akan ditiru oleh anak. Dari orang tualah anak memperoleh nilai-nilai dasar kehidupan. Dalam menciptakan hubungan dengan anak, terutama jika sang anak telah beranjak dewasa, ciptakan suasana yang demokratis. Tak jarang di era yang modern ini, masih banyak orang tua yang menciptakan suasana otoriter kepada anak-anaknya.

Orang tua tentu punya sifat baik dan buruk. Dan setiap orang tua tentu berharap yang ditiru anak dari dirinya adalah sifat-sifat yang baik saja. Tetapi, bagaimana Anda dapat memastikan bahwa ia hanya menyerap hal-hal yang baik saja.

1. HATI-HATI DENGAN BERBICARA KASAR

Bila ia menyapa ayahnya dengan nama panggilannya, mungkin masih terdengar lucu. Tetapi bagaimana bila ia mengucapkan kata-kata kasar yang biasanya keluar dari mulut Anda? anak mungkin tidak memperhatikan Anda, tetapi telinganya aktif mendengarkan apapun yang Anda ucapkan. Jangan kaget bila ia tiba-tiba mengumpat di depan neneknya, atau menirukan ucapan Anda mengenai kebiasaan buruk tetangga, tepat di hadapannya!

2. BERIKAN CONTOH MEMBERIKAN RASA SAYANG

Cara terbaik mengajarkan cara menunjukkan rasa sayang pada anak adalah dengan memberikan contohnya sejak ia kecil. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan keluarga, guru, orang-orang tak mampu, bahkan binatang piaraan Anda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berkembang dengan perhatian yang penuh kasih, baik secara kognitif maupun fisik.

3. COBA BERI CONTOH PERILAKU DAN JELASKAN YANG SEHARUSNYA DIGUNAKAN

Berikan contoh berperilaku yang manis saat di meja makan, berkunjung ke rumah teman, atau dimana pun, agar si spons kecil ini pun menyerap hal-hal yang baik tersebut. Jelaskan kata-kata yang seharusnya digunakan, seperti “tolong” dan “terima kasih”, atau meminta maaf ketika membuat kesalahan.

4. AJARKAN ANAK BERBAGI DAN JELASKAN MENGAPA IA MELAKUKANNYA

“Ini punyaku!” Itulah kata-kata favorit anak ketika mainan atau makanannya diminta oleh orang lain, dan ia menolaknya. Anda bisa mengajarkannya dengan membagi makanan Anda kepadanya dan kepada teman-temannya, lalu jelaskan mengapa Anda melakukannya. Dorong kebiasaan berbagi saat di rumah maupun di sekolah, dan berikan pujian ketika ia melakukannya.

5. USAHAKAN MENYEDIAKAN MAKANAN DENGAN GIZI SEIMBANG DAN MAKANLAH BERSAMA MEREKA

Sangat tidak adil bila Anda memaksa anak makan sayur, sementara Anda enak-enakan makan sate, bakso, atau es krim. Kebiasaan makan anak sebenarnya diwarisi dari orangtuanya; bahkan selera makan anak terbentuk sejak ia masih dalam kandungan. Oleh karena itu, usahakan menyediakan makanan dengan gizi seimbang dan makanlah bersama mereka. Tunjukkan ekspresi wajah yang menggambarkan lezatnya makanan, untuk menggoda mereka ikut makan.

6. ASAH KEPERCAYAAN DIRI ANAK DENGAN MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAAN DIRI ORANGTUA

Meskipun Anda termasuk orang yang bisa menertawakan diri sendiri, usahakan untuk tidak mencela diri Anda di depan cermin, di atas timbangan badan, atau ketika Anda membuat kesalahan. Bila anak tumbuh dengan citra diri yang sehat, ia akan mampu mengatasi berbagai hambatan dalam hidupnya, entah dalam hal percintaan, profesional, atau yang lain. Puji kebaikan, prestasi, dan kemajuan yang dibuat anak, agar ia pun bangga terhadap apa yang telah dilakukannya.

7. ANAK JUGA AKAN BELAJAR DARI ANDA BAGAIMANA MENGHARGAI ORANG LAIN

Begitu ia masuk taman kanak-kanak, sikap sarkasme yang diwarisinya dapat berkembang menjadi orang yang dianggap sok tahu. Hal ini tentu akan membuat orang lain malas berteman dengannya. Maka, ketika sedang membicarakan hal-hal buruk, pastikan anak sedang tidak ada di sekitar Anda.

8. MENGHARGAI ORANG LAIN ITU PENTING, TAPI JANGAN LUPA MENGHARGAI DIRI SENDIRI

anak perlu diajarkan untuk menjadi murah hati dan berbagi, namun yang tak kalah penting adalah menunjukkan pada mereka bagaimana mengatur batas-batas bagi mereka sendiri. Bila Anda terlalu penurut, anak akan belajar bahwa ia akan mudah mengambil keuntungan dari Anda. Dari sikap Anda tersebut, ia mungkin berkembang menjadi anak yang selalu mengalah dan tidak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan.

9.TOLERANSI MEMANG SULIT DIAJARKAN, NAMUN ADA HAL-HAL YANG BISA ANDA LAKUKAN UNTUK MENUNJUKKAN CARA MENGHARGAI PERBEDAAN

Jika Anda sering merendahkan budaya lain, anak pun akan meniru kebiasaan Anda. Toleransi memang sulit diajarkan, namun ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan cara menghargai perbedaan. Misalnya, tanya apa pendapatnya tentang warna baju yang dipakai temannya. Jelaskan mengapa temannya berdoa dengan cara yang berbeda dengannya. Menunjukkan hal-hal kecil seperti ini akan membantunya memahami masalah yang lebih besar ketika ia makin besar nanti.

10. AJARKAN IA UNTUK SELALU PEDULI PADA LINGKUNGAN SEJAK DINI

Kerusakan lingkungan sudah semakin parah saat ini, apalagi ketika anak-anak menjadi dewasa nanti. Oleh karena, ajarkan ia untuk selalu peduli pada lingkungan sejak dini. Banyak contoh kecil yang bisa Anda berikan, seperti membuang sampah di tempat sampah, mematikan lampu atau TV saat tidak digunakan, atau menanam pohon. Tunjukkan apa yang akan terjadi bila orang membuang sampah sembarangan.

11. BILA ANDA INGIN ANAK GEMAR MEMBACA, TENTU ANDA PUN HARUS MULAI MENJADIKAN KEGIATAN INI SEBAGAI KEBIASAAN ORANG TUA

Jadikan buku-buku atau majalah sebagai benda yang selalu ada di rumah, dan mulailah membaca setiap hari. Bacakan buku cerita untuk anak sebelum ia tidur, ajak ia ke perpustakaan atau ke toko buku untuk memilih sendiri buku-buku kesukaannya. Selain membuat anak suka membaca, Anda juga menciptakan bonding dengannya.

12. MENGHARGAI SENI

Jika Anda pencinta seni, atau ingin mulai menghargai seni, ajak anak untuk menonton pertunjukan-pertunjukan atau pameran seni. Ajak ia ke museum atau menonton operet untuk anak. Pasang lukisan di dinding rumah, dan sediakan juga peralatan untuk mewarnai agar anak bisa bereksperimen. Perdengarkan musik-musik yang berkualitas, dan jauhkan ia dari tontonan televisi yang tidak mendidik.

Sumber : Sayangianak


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Formasi CPNS untuk SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.