Sadar Tak Sadar, Ada Beberapa Kesalahan Pola Asuh yang Sering Kita Lakukan

Yuk bagikan infonya...

Ibu Memarahi Anak (Ilustrasi)
Ibu Memarahi Anak (Ilustrasi)

Dalam situasi apapun, setiap orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik pada buah hati mereka. Bahkan sebelum mereka lahir, di benak orangtua pokoknya anaknya sebisa mungkin jangan hidup susah atau menderita. Tapi justru sebagai orangtua, kita sering tak sadar lho Bun kalau pola asuh yang kita terapkan sebenarnya masih suka keliru dan malah membawa dampak yang tak baik pada anak.

Coba Bun, dari sepuluh poin ini, ada berapa poin yang masih sering Bunda lakukan? Kalau lebih dari lima, berarti ini saatnya Bunda mengevaluasi pola asuh dari sekarang.

MEMBERIKAN BANYAK PILIHAN

Sadarkah Bunda, kalau anak dihadapkan dengan begitu banyak pilihan, yang ada ia justru kewalahan dalam menentukan keputusan. Banyak orangtua yang menyodorkan begitu banyak pilihan termasuk soal urusan hobi dan studi. Padahal untuk dua hal itu, biarkan si anak memilih sesuai minat dan bakatnya ya Bun.

BANYAK MEMUJI

Tak sedikit anak yang sejatinya kecanduan pujian. Mereka sedikit-sedikit maunya memuji. Kenapa situasi semacam ini bisa terjadi? Salah satunya karena orangtua sering memujinya tapi tak memikirkan dampak ke depannya. Pada akhirnya, mereka malas melakukan sesuatu kecuali ada imbalannya.

BERUSAHA MEMBUAT ANAK GEMBIRA

Tak ada yang salah dengan keinginan untuk membuat buah hati selalu gembira. Tapi, seharusnya ini tak selalu jadi tugas orangtua lho Bun. Seorang anak seharusnya dibiarkan untuk belajar bagaimana membuat dirinya gembria. Sebagai orangtua kita tidak bisa memaksa anak untuk bahagia. Cukup berikan dukungan dan keyakinan kalau sebagai orangtua, kita selalu berada di dekatnya.

TERLALU DIMANJAKAN

Memang setiap orangtua pasti punya keinginan untuk bisa memenuhi setiap permintaan anak. Selain membuat si kecil bahagia, hal semacam ini pun ikut membuat orangtua bahagia. Padahal, pola asuh seperti ini akan membuat anak sulit merasa puas dan membuat mereka suka memaksa.

Sebagian orangtua juga mengira anak-anak harus distimulasi setiap waktu agar tidak merasa bosan. Kebiasaan seperti ini justru dapat membuat anak kurang kreatif dan tidak tahu cara menghilangkan rasa bosan.

MEMBUAT ANAK SIBUK

Orangtua kebanyakan mengira bahwa “aktivitas” akan menjauhkan anak dari masalah. Faktanya, anak yang terlalu sibuk selain kelelahan juga bisa membuatnya jadi korban bullying. Belum lagi dengan kesehatan mentalnya. Bun, soal kesehatan jangan hanya memikirkan soal fisik saja ya. Sebab kalau anak terlampau sibuk sampai tak punya waktu bermain, yang ada ia jadi merasa tertekan.

KEPINTARAN DIANGGAP PALING PENTING

Sekalipun dia pintar, hindari untuk terlalu membanggakan prestasi akademik si kecil ya Bun. Secara tak langsung, kalau Bunda sering melakukannya. Hal ini dapat membuat anak menjadi arogan dan merasa orang lain lebih bodoh. Kondisi ini justru membuat anak dijauhi teman-temannya.

MENYEMBUNYIKAN TOPIK SENSITIF SEPERTI SEKS

Kebanyakan orangtua takut membicarakan soal seks dan percaya bahwa menghindari diskusi ini dengan anak-anak mereka bisa membuat anak terhindar dari perilaku seksual tidak pantas. Padahal, topik tentang pendidikan seks bisa dimulai sejak dini, disesuaikan dengan pemahaman anak. Kalau sampai dewasa nanti si kecil justru tabu pada seks, ada kemungkinan mereka akan mencari tahu sendiri dengan caranya lho Bun.

TERLALU SERING MENGKRITIK

Bun, anak yang orangtuanya terlalu sering mengritik akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri atau menuntut kesempurnaan dalam segala hal. Saat ia melakukan kesalahan, mereka merasa tidak berguna dan marah. Sebagai orangtua, memang dianjurkan untuk menasehati buah hati. Tapi terlalu sering menyampaikan kritik juga tak ada manfaatnya.

MEMBEBASKAN ANAK NONTON TV ATAU MAIN GADGET

Mulai sekarang, coba yuk Bun untuk membatasi waktu Bunda menatap layar elektronik, entah itu televisi, ponsel, atau gawai lainnya. Perubahan pada si kecil harus dimulai dari Bundanya. Bahkan, seharusnya anak tidak diperkenalkan dengan gawai sebelum mereka berusia di atas dua tahun.

TERLALU MELINDUNGI ANAK

Naluri orangtua adalah melindungi anak, tetapi bukan berarti anak harus “dipagari” dari kesusahan. Pola asuh seperti ini dapat membuat anak kurang bersyukur dan menghargai sesuatu. Terkadang anak juga perlu belajar menghadapi kehilangan atau masalah lho Bun. Sesekali, Bunda hanya perlu mengamatinya dari jauh saja.

Oleh : Christina A (sayangianak.com)


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

BUKU TES TNI POLRI AKMIL AKPOL 2024
Hello. Add your message here.