Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 1-4

Yuk bagikan infonya...

Daftar Surat | Ibnu Katsir

QS. Al-‘Ankabut: 1

الٓمٓ

Alif Lām Mīm. ~ QS. Al-‘Ankabut: 1

QS. Al-‘Ankabut: 2

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? ~ QS. Al-‘Ankabut: 2

QS. Al-‘Ankabut: 3

وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ ۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ

Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta. ~ QS. Al-‘Ankabut: 3

QS. Al-‘Ankabut: 4

أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَسۡبِقُونَا ۚ سَآءَ مَا يَحۡكُمُونَ

Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? (Alangkah) buruk apa yang mereka tetapkan itu! ~ QS. Al-‘Ankabut: 4

Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surat Al-‘Ankabut: 1-4

Alif Lam Mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “”Kami telah beriman,”” sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. Mengenai pembahasan huruf-huruf hija’iyah yang terdapat pada permulaan surat-surat Al-Qur’an telah dibicarakan dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah.

Firman Allah Swt.: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “”Kami telah beriman,”” sedangkan mereka tidak diuji lagi? (Al-‘Ankabut: 2) Istifham atau kata tanya menunjukkan makna sanggahan. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Swt. pasti akan menguji hamba-hamba-Nya yang beriman sesuai dengan kadar iman masing-masing, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis sahih yang mengatakan: Manusia yang paling berat cobaannya ialah para nabi, kemudian orang-orang saleh, lalu orang yang terkemuka. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka ujiannya diperberat pula.

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 142) Hal yang sama disebutkan di dalam surat At-Taubah, dan di dalam surat Al-Baqarah disebutkan oleh firman-Nya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “”Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqarah: 214) Karena itulah dalam surat Al-‘Ankabut ini disebutkan oleh firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-‘Ankabut: 3) Yaitu orang-orang yang benar dalam pengakuan imannya, juga orang-orang yang dusta dalam pengakuan imannya.

Allah Swt. mengetahui apa yang telah terjadi di masa lalu, mengetahui apa yang akan terjadi, mengetahui pula apa yang tidak akan terjadi dan apakah akibatnya seandainya hal itu terjadi. Hai ini merupakan sesuatu yang telah disepakati di kalangan semua imam ahli sunnah wal jamaah. Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Abbas dan lain-lainnya sehubungan dengan hal yang semisal dengan makna firman-Nya: melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata). (Al-Baqarah: 143) Maksudnya, melainkan agar Kami melihat. Dikatakan demikian karena penglihatan berkaitan dengan hal yang ada (terjadi), sedangkan pengertian mengetahui mempunyai pengertian yang lebih luas daripada melihat, sebab mencakup hal yang ada dan juga hal yang tidak ada.

Firman Allah Swt.: Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. (Al-‘Ankabut: 4) Yakni jangan sekali-kali orang-orang yang belum beriman mengira bahwa mereka luput dari cobaan dan ujian ini, karena sesungguhnya di belakang mereka terdapat siksaan dan pembalasan yang jauh lebih berat dan lebih pedih daripada apa yang mereka alami di dunia.

Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami. (Al-‘Ankabut: 4) Maksudnya, selamat dari siksa Kami. Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. (Al-‘Ankabut: 4) Yakni amatlah buruk dugaan mereka itu.

Sumber : learn-quran.co

Yuk bagikan sebagai sedekah…   

  


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

BUKU TES TNI POLRI AKMIL AKPOL 2024
Hello. Add your message here.