Dari Abdullah bin Umar (semoga Allah meridhoi mereka berdua), ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat; anak yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayyuts, yaitu seorang yang merelakan keluarganya berbuat kekejian. Dan tiga golongan mereka tidak akan masuk surga; anak yang durhaka kepada orang tua, pecandu khamer, dan orang yang selalu menyebut-nyebut pemberiannya.” (Sunan Nasai, no. 2562, yang dihasankan oleh Albani dan dishahihkannya)
Beberapa faedah hadits ini adalah :
- Wajib beriman terhadap apa yang disifatkan oleh Allah untuk diriNya di dalam Kitab sucinya (Al-Quran) dan apa-apa yang dijelaskan oleh utusanNya Muhammad SAW di dalam sunnahnya yang terpercaya, tanpa dengan perubahan, tanpa penolakan, tanpa menanyakan “bagaimana?” dan tanpa menyerupakan dengan makhluk lainnya. Sifat bahwa Alloh melihat adalah sifat yang telah ditetapkan untuk Allah SWT yang sesuai dengan kemuliaan wajahNya, yang merupakan sifat Fi’liyah yang terikat dengan kehendak Allah SWT dan KesuasaanNya.
- Al-Mutarojjilah ialah seorang wanita yang menyerupai laki-laki dalam penampilannya, gayanya atau modelnya. Sedangkan Dayuts ialah laki-laki yang tahu atau tidak memperdulikan akan kekejian di keluarganya bahkan ia mengikrarkan hal itu, ia tidak tersinggung. Yang dimaksud dengan kekejian ialah zina, hal-hal yang mendekatkannya, perilaku yang menyebabkan zina seperti berduaan dan lain sebagainya dan orang yang pecandu minuman keras, yaitu orang yang rutin minum khamar dan mati tanpa bertaubat.
- Al-Mannaan ialah orang yang bersedekah kepada orang atau yang memberikan suatu kebaikan, akan tetapi ia masih menyebut-nyebutkannya dan bangga atasnya. Sedangkan durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar, setiap orang yang melakukan dosa besar ini, maka hendaknya bersegera untuk bertaubat kepada Allah SWT sebelum datang hari dimana tidak ada ampunan dari Allah SWT.
Perawi hadits
Abdullah bin Umar bin Al-Khatab adalah sahabat yang mulia. Ia masuk Islam bersama ayahnya ketika masih kecil dan belum baligh. Lalu hijrah ke Madinah sebelum ayahnya. Peperangan pertama yang ia ikuti adalah perang Khandaq. Kemudian mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Ia juga ikut serta dalam peperangan besar perluasan wilayah Islam di Mesir, Syam, Iraq, Bashrah dan Persia. Ia seorang pemberani dan lantang. Ia juga termasuk ahli ilmu dikalangan sahabat. Musnadnya mencapai 2630 hadits . Ia juga dikenal sebagai suri tauladan dalam ibadah dan wara’. Wafat di Mekah tahun 73 H. pada usia 86 tahun.
Referensi : Dr. Muhammad Murtaza bin Aish, 90 Hadits Pilihan, Riyadh, KSA, 2016
Ayo bagikan sebagai sedekah…
Baca juga :
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 42 Pondok Pesantren Modern Terbaik di Jawa Barat, Banten dan Jakarta
- 39 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- 17 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur
- 19 Islamic Boarding School Terbaik di Indonesia
- 22 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- 100 Universitas Terbaik di Indonesia
- 10 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia
