Mungkin kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan “Yang penting itu hatinya bukan jilbab dan shalatnya”, “Yang penting menjadi orang yang baik, tidak harus muslim, tidak harus rajin shalat tidak apa-apa” dan ungkapan-ungkapan yang senada dengan itu. Apakah ungkapan seperti itu bisa dibenarkan menurut agama Islam? Mari kita renungkan bersama.
Di dalam Al Quran banyak ayat yang menggabungkan iman dan amal saleh, bahkan hal itu disebutkan oleh Allah lebih dari 60 kali di dalam Al Quran, sebagai contoh adalah firman-Nya,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun” QS. An Nisa : 124
Allah juga berfirman,
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya” QS. Al Kahfi : 110
Di dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa amal saleh harus dilakukan oleh mereka yang beriman, agar bisa menjadi sebab masuk surga di hari akhirat kelak, artinya iman dan amal ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Mengapa demikian? Sebab iman tidak hanya sebuah pengakuan di dalam hati, melainkan juga membutuhkan bukti berupa amal saleh dalam aktivitas sehari-hari dan bahkan amal saleh seseorang bisa dijadikan sebagai tolok ukur keimanannya, semakin besar iman seseorang maka semakin banyak ia menyibukkan dirinya dalam amal saleh, sebab apa yang terlihat pada seseorang menunjukkan apa yang ada di dalam hatinya.
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaknya ia tidak menyakiti tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam” HR. Bukhari
Hadits ini dengan jelas memperlihatkan bahwa iman dan amal memiliki hubungan yang sangat erat. Iman bukan hanya mementingkan hubungan baik seorang hamba dengan Allah tetapi juga hubungan baiknya dengan sesama manusia, demikian halnya sebaliknya, seseorang yang baik amalnya juga tidak berguna baginya tanpa disertai keimanan yang melekat di hatinya, dua hal ini iman dan amal tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, iman harus berbuahkan amal dan amal harus bersumber dari keimanan, bahkan Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya,
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula amal perbuatan tanpa iman” HR. Ath Thabrani
Sumber : smstauhiid.com
Ayo bagikan sebagai sedekah…