8 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi Jika Anak Terlalu Lama Belajar

Yuk bagikan infonya...

belajaranak-1

Belum lama ini publik dihebohkan dengan wacana Menter Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy tentang sekolah satu hari penuh atau full day school. Banyak warna yang menilai bahwa rencana tersebut akan berdampak buruk bagi anak-anak dari segi psikis juga tubuhnya.

Anak-anak di bangku sekolah bukan hanya dibebani oleh jam pelajaran yang lama di sekolah, tetapi juga sejumlah les yang harus diikutinya diluar jam pelajaran.

Anak-anak memang sudah bisa diajak belajar sejak dini agar kelak ia tidak menjadi orang yang tidak berwawasan, namun setidaknya orang tua juga pun harus memperhatikan keinginan anak yang masih ingin bermain, menonton tv, dan sebagainya.

Terdapat 8 hal buruk yang bisa terjadi jika anak terlalu lama belajar dalam kesehariannya.

RAJIN BELAJAR MEMANG BAGUS, NAMUN JIKA SATU HARI PENUH AKIBATNYA ANAK MUDAH STRES DAN DEPRESI

Ketika anak terus dipaksa untuk belajar, akibatnya akan berdampak pada munculnya stres. Hal ini bisa terjadi karena anak tidak mendapat keseimbangan antara kewajiban belajar dengan aktivitas yang bersifat senang-senang. Jika stress dibiarkan dalam waktu yang lama dan Anda kurang memerhatikannya, anak akan mudah mengalami depresi.

Anak yang depresi akan sulit dikendalikan karena ia akan bingung terhadap dirinya sendiri karena terllau banyak ilmu yang diserapnya sehari-hari.

ANAK YANG TERLALU BANYAK BELAJAR JUSTRU AKAN ALAMI KEGAGALAN

Meskipun ia kelihatan belaja terus-menerus sepanjang hari, sebenarnya anak tak sepenuhnya mendapatkan ilmu yang telah dipelajarinya. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak asupan yang diterima tak sesuai dengan kemampuan menyerapnya yang masih kecil. Jadi, waktu akan terbuang percuma bila menyuruh si kecil belajar tanpa henti. Disarankan, bagi orang tua untuk mendampingin dan mengatur waktu belajar anak jadi lebih efisien. Ana tahu kapan waktu belajar, tidur, dan bermain-main.

TERLALU BANYAK MEMBUATNYA BELAJAR AKAN MENJADIKAN ANAK KURANG BERSOSIALISASI DAN TAKUT MENGHADAPI DUNIA LUAR

Dampak buruk lainnya ketika Anda membuatnya belajar terus-menerus di dalam sebuah ruangan, baik itu ruang kelas, rumah, atau tempat les akan membuatnya sulit untuk bersosialisasi dengan anak-anak dan orang lain. sebab kegiatan yang dilakukannya sama setiap harinya dan terlalu monoton.

MEMBUATNYA TERUS BELAJAR AKAN MENIMBULKAN RASA TAKUT

Kebanyakan orang tua akan mudah marah ketika anak tidak memperoleh hasil sesuai dengan harapannya. Tak jarang orang tua memberikan hukuman fisik pada anak-anak mereka. Efek dari pemberian hukuman ini aka menimbulkan rasa takut pada anak, bahkan gangguan kejiwaan karena pikiran dan jiwanya terlalu stress untuk terus selalu disalahkan.

BELAJAR SEHARIAN AKAN MEMBUAT TUBUH ANAK CEPAT LELAH DAN MUDAH SAKIT

Kegiatan belajar yang padat dilakukan setiap hari berulang-ulang tidak memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk beristirahat sebagaimana mestinya. Anak-anak setidaknya memerlukan waktu tidur selama 10 jam per hari. Jika Anda memaksakan anak belajar terus menerus akan membuatnya cepat kelelahan. Belum lagi stress yang dideritanya akan membuatnya mudah sekali jatuh sakit. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena obsesi yang berlebihan pada anak.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK TIDAK LANCAR, IA PUN AKAN SULIT UNTUK MENGEKSPRESIKAN EMOSINNYA

Berkutat dengan buku dan teori setiap hari, hanya berhadapan dengan guru yang silih berganti membuat anak akan terbiasa berkomunikasi hanya dengan orang yang sama. Ia akan kesulitan berkomunikasi dengan orang baru atau yang tidak dikenalnya. Jika seperti ini dibiarkan, ia akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru ketika dewasa nanti.

Belum lagi ia akan sulit mengungkapkan emosi yang sesuangguhnya. Terlalu lama memndam emosi hanya akan berakibat fatal pada perkembangan psikisnya.

TIDAK PEDULI DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR ATAU ORANG-ORANG YANG ADA DI SEKELILINGNYA

Ia hanya peduli pada nilai pelajaran dan pendapat orang tuanya yang selalu menuntut yang terbaik darinya. Ia tidak peduli dengan orang terdekat bahkan tidak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosialnya. Cenderung membuatnya jadi egois dan fokus hanya pada satu hal saja.

ANAK JADI HILANG SEMANGAT DAN TIDAK AKTIF BERGERAK

Menurut laporan yang berasal dari DeSales University mengungkapkan bahwa terlalu letih saat belajar, saat di sekolah maupun di rumah dapat menjadikan anak hilang semangat dan tidak aktif bergerak. Anak terlalu malas melakukan kegiatan berat seperti olahraga karena pikirannya sudah terlebih dahulu mengalami kelelahan.

Selain itu, menurut Economic Cooperation and Development (OECD), anak-anak di Korea yang menjalani wajib belajar satu hari penuh di sekolah bukanlah pelajar yang cemerlang.

Sudah sewajibnya bagi orang tua mengatur jadwal proporsional bagi anak. Jangan karena alasan sibuk Anda tidak sempat memerhatikannya. Anak-anak usia sekolah masih membutuhkan perhatian dari orang tua. Jangan harap anak melakukan yang terbaik ketika orang tuanya saja tidak peduli bagaimana perasaan dan kebutuhannya.

Sumber : Sayangianak.com

Ayo bagikan sebagai sedekah…


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Formasi CPNS Lulusan SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.