Soal Jawab Aqidah
Oleh : Syeikh Muhammad Jamil Zainu
- Untuk apa Allah menciptakan kita?
Jawab: Dia menciptakan kita agar beribadah kepada-Nya serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dalil dari AlQur’an:
Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat:56)
Dalil dari sunnah:
Hak Allah atas hamba-Nya bahwa mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. (Muttafaq alaih).
- Bagaimana kita menyembah Allah ta’ala?
Jawab: Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya perintahkan.
Dalil dari AlQur’an:
Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan hanya mengikhlaskan diin untukNya. (QS. Al Bayyinah:5).
Dalil dari sunnah :
Barang siapa melakukan suatu amal yang tidak ada dalam ajarankami maka amalan itu tertolak. (HR.Muslim)
- Apakah kita menyembah Allah dengan perasaan takut dan harap?
Jawab: Ya! Kita menyembah Allah dengan rasa takut dan harap.
Dalil dari AlQur’an:
Dan serulah Dia oleh kalian dalam kondisi takut [dari neraka] dan harap [kepada surga]. (QS. Al A’raaf:56).
Dalil dari sunnah:
Saya memohon surga kepada Allah dan berlindung dengan-Nya dari neraka. (HR. Abu Daud, Hadist shahih).
- Apa yang dimaksud Ihsan dalam ibadah?
Jawab : merasa diawasi oleh Allah, yang Dia selalu melihat kita.
Dalil dari AlQur’an:
Sesungguhnya Allah atas kalian selalu mengawasi. (QS. An Nisa’:1).
Yang melihatmu ketika engkau berdiri [untuk shalat]. (QS. Asyu Syu’ara’:218).
Dalil dari sunnah:
Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu. (HR. Muslim).
- Untuk apa Allah mengutus para rasul?
Jawab: Untuk mengajak beribadah kepada-Nya dan menghapuskan kesyirikan terhadap-Nya.
Dalil dari AlQur’an:
Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul hendaklah kalian menyembah Allah dan menjauhi thaghut. (QS. An Nahl: 36).
Dalil dari sunnah:
Para nabi itu bersaudara dan agama mereka satu. (Muttafaq alaih).
Yakni: semua rasul mengajak kepada tauhid.
- Apa yang dimaksud dengan tauhid Uluhiyyah?
Jawab : Mengesakan-Nya dalam beribadah, do’a, nadzar dan hukum.
Dalil dari AlQur’an:
Ketahuilah bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan haq kecuali Allah. (QS. Muhammad:
19).
Dalil dari sunnah:
Hendaklah yang pertama kali yang engkau serukan kepada mereka syahadat bahwa tidak ada Ilah yang
berhak disembah kecuali Allah. (Muttafaq alaih).
- Apa makna ungkapan: laa ilaaha illallah?
Jawab : Tidak ada yang disembah dengan haq kecuali Allah.
Dalil dari AlQur’an:
Demikian itu karena Allah adalah Dialah yang haq dan apa yang mereka seru selainnya adalah yang batil. (QS. Al Hajj: 62).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa yang berkata: tidak ada Ilah yang haq disembah kecuali Allah, haramlah hartanya [untuk
diambil] dan darahnya [untuk ditumpahkan]. (HR Muslim).
- Apa makna tauhid dalam hal sifat Allah?
Jawab: Mengukuhkan apa yang disifatkan Allah dan Rasul-Nya untuk diri-Nya.
Dalil dari AlQur’an:
Tidak ada yang seperti Dia sesuatupun, dan Dia Maha Mendengar dan Melihat. (QS. Asy Syuura: 11).
Dalil dari sunnah:
Rabb kita Yang Maha Agung dan Tinggi setiap malam turun ke langit dunia [Mutafaq ‘alaihi].
Turun sesuai dengan keagungan dan kesucian-Nya.
- Apa faedah tauhid bagi seorang muslim?
Jawab : Petunjuk di dunia dan rasa aman di akhirat.
Dalil dari AlQur’an:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanan mereka dengan kezhaliman[kesyirikan] mereka mendapatkan keamanan dan merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. Al An’am: 82).
Dalil dari sunnah :
Hak hamba terhadap Allah bahwa Dia tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. (Muttafaq alaih).
- Dimana Allah?
Jawab : Allah di atas langit, di atas Arsy
Dalil dari AlQur’an:
Ar Rahman [Allah Yang Maha Pengasih] bersemayam di atas Arsy. (QS. Thaha:5).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya Allah telah menulis buku: yang tertulis di dalamnya] “sesungguhnya Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku” kitab itu berada di sisi-Nya di atas Arsy. (HR. Bukhari).
- Apakah Allah bersama kita dengan ilmu-Nya atau dengan Dzat-Nya?
Jawab: Allah bersama kita dengan ilmu-Nya mendengar dan melihat.
Dalil dari AlQur’an:
Allah berfirman: jangan kalian berdua takut sungguh Aku bersama kalian berdua mendengar dan melihat. (QS.Thaha: 46).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya kalian menyeru Dzat Yang Maha Mendengar Maha dekat dan Dia bersama kalian. (HR.
Muslim).
Yaitu dengan Ilmu-Nya melihat dan mendengar kalian.
- Apa dosa yang paling besar?
Jawab : Dosa yang paling besar adalah sirik menyekutukan Allah
Dalil dari AlQur’an:
Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar. (QS. Luqman: 13).
Dalil dari sunnah:
Nabi ditanya tentang dosa apa yang paling besar. Beliau bersabda: engkau menyeru sekutu Allah sedang Dia telah menciptakan kamu. (HR. Muslim).
- Apa syirik besar itu?
Jawab: Yaitu menujukan ibadah untuk selain Allah seperti doa.
Dalil dari AlQur’an:
Katakanlah: “tiada lain saya menyeru [berdoa] kepada Rabbku dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun”. (QS. Al Jinn: 20).
Dalil dari sunnah:
Dosa yang paling besar dari dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah. (HR. Bukhari).
- Apa bahaya syirik besar?
Jawab : Syirik besar menyebabkan pelakunya kekal di neraka?
Dalil dari AlQur’an:
Sesungguhnya siapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah telah mengharamkan atasnya surga dan tempat tinggalnya di neraka. (QS. Al Maidah:72).
Dalil dari sunnah:
Barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka. (HR. Muslim).
- Apakah amalan bermanfaat jika dibarengi kesyirikan?
Jawab: Amal yang dibarengi dengan syirik tidak bermanfaat.
Dalil dari AlQur’an:
Kalau mereka menyekutukan sungguh gugurlah apa yang mereka amalkan. (QS. Al An’am: 88).
Dalil dari sunnah:
Barangsiapa yang beramal suatu amalan ia menyekutukan di dalamnya selain Aku, Aku tinggalkan dia dan sekutunya. (HR. Muslim).
- Apakah kesyirikan itu terjadi di kalangan kaum muslimin?
Jawab : Ya ! banyak dan amat disayangkan.
Dalil dari AlQur’an:
Dan tidaklah beriman kepada Allah kebanyakan mereka kecuali mereka berbuat syirik. (QS. Yusuf: 106).
Dalil dari sunnah :
Tidaklah terjadi kiamat sehingga beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan musyrikin dan sehingga berhala disembah. (HR. Tirmidzi, shahih).
- Apa hukum berdoa kepada selain Allah, seperti para wali?
Jawab : Berdoa kepada mereka suatu kesyirikan memasukkan ke neraka.
Dalil dari AlQur’an:
Maka jangan engkau seru bersama Allah Ilah yang lain maka engkau termasuk orang yang disiksa. (QS. Asy Syu’ara’: 213).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa mati dan dia menyeru selain Allah sebagai tandingan pastilah ia masuk neraka. (HR. Bukhari).
- Apakah doa itu ibadah kepada Allah?
Jawab : Ya, doa adalah ibadah kepada Allah ta’ala.
Dalil dari AlQur’an:
Rabbmu berfirman: “berdoalah kepada-Ku pasti Aku kabulkan untuk kalian”. (QS. Ghafir: 60).
Dalil dari sunnah :
Doa itu ibadah . (HR. Tirmidzi, ia berkata, ” hadist ini shahih).
- Apakah orang mati mendengar doa?
Jawab : Orang-orang mati tidak mendengar doa.
Dalil dari AlQur’an:
Sesungguhnya engkau tidak memperdengarkan orang mati. (QS. An Naml: 80).
Dan engkau tidak memperdengarkan orang yang ada dalam kuburan. (QS. Fathir: 22).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku. (HR. Ahmad, hadist shahih).
- Apakah kita boleh minta bantuan kepada orang mati?
Jawab: Kita tidak boleh meminta bantuan kepada mereka, bahkan kita istighatsah hanya kepada Allah.
Dalil dari AlQur’an:
Ingatlah ketika kalian istighatsah kepada Rabb kalian maka Dia mengabulkan [permintaan] kalian. (QS. Al Anfal: 9).
Dalil dari sunnah:
Adalah Nabi jika terkena kesusahan dan kesedihan beliau berdoa: wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai
Dzat Yang Mengurusi Makhluk-Nya dengan rahmat-Mu aku beristighatsah.
- Apakah boleh minta pertolongan kepada selain Allah?
Jawab: Tidak boleh meminta pertolongan kecuali kepada Allah.
Dalil dari AlQur’an:
Hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan. (QS. Al Fatihah: 5).
Dalil dari sunnah:
Bila engkau berdoa, berdoalah hanya kepada Allah dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah hanya kepada Allah. (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadist ini hasan shahih”).
- Apakah kita boleh minta bantuan kepada yang hidup dan hadir?
Jawab : Ya, apa yang mereka mampu melakukan.
Dalil dari AlQur’an:
Tolong-menolonglah dalam masalah kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam masalah dosa dan permusuhan. (QS. Al Maidah: 2).
Dalil dari sunnah:
Allah membantu seorang hamba, selama hamba tadi membantu saudaranya.
- Apakah boleh bernadzar untuk selain Allah?
Jawab : Tidak boleh bernadzar kecuali untuk Allah.
Dalil dari Al Qur’an:
“Wahai Rabbku, sungguh aku bernadzar untuk-Mu apa yang ada dalam perutku sebagai orang yang bebas [untuk berkhidmah di Masjid Al-Aqsha] maka terimalah dariku”. (QS. Ali Imran: 35).
Dalil dari sunnah:
Siapa yang bernadzar untuk taat kepada Allah hendaklah ia mentaatinya [melaksanakan nadzarnya] barang siapa bernadzar untuk maksiat, janganlah ia mendurhakai-Nya [dengan tidak melaksanakan nadzarnya]. (HR. Bukhari).
- Apakah boleh menyembelih untuk selain Allah?
Jawab : Tidak boleh, karena hal itu termasuk syirik besar.
Dalil dari Al Qur’an:
Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah [untuk-Nya saja]. (QS. Al Kautsar: 2).
Dalil dari sunnah:
Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. (HR. Muslim).
- Apakah boleh thawaf di kuburan?
Jawab: Tidak boleh thawaf kecuali di Ka’bah.
Dalil dari AlQur’an:
Dan thawaflah kalian di Rumah Atiq [Ka’bah]. (QS. Al Hajj: 29).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa yang thawaf di Baitullah tujuh kali, lalu shalat dua raka’at, adalah seperti memerdekakan
budak. (HR. Ibnu Majah, shahih).
- Apakah boleh shalat sementara kuburan ada di depan kita?
Jawab : Tidak boleh shalat ke arah kuburan.
Dalil dari AlQur’an:
Maka arahkan wajahmu ke Al-Masjidil Haram yaitu menghadaplah ke Ka’bah. (QS. Al Baqarah: 144).
Dalil dari sunnah:
Janganlah kalian duduk diatas kuburan dan janganlah shalat ke arahnya. (HR.Muslim).
- Apa hukum melakukan sihir?
Jawab : Hukum melakukan sihir adalah kafir.
Dalil dari AlQur’an:
Akan tetapi setan-setan itu kafir, mereka mengajari manusia sihir. (QS. Al Baqarah: 102).
Dalil dari sunnah:
Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang membinasakan: syirik, sihir…(HR. Bukhari).
- Apakah kita boleh mempercayai dukun dan peramal?
Jawab: Kita tidak boleh mempercayai keduanya dalam memberitakan masalah ghaib.
Dalil dari Al Qur’an:
Katakanlah: “tidak ada yang di langit maupun di bumi yang mengetahui tentang ghaib kecuali Allah dan
mereka tidak sadar kapan dibangkitkan”. (QS. An Naml: 65).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa yang mendatangi peramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakannya sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR. Ahmad, hadist shahih).
- Apakah ada yang mengetahui hal ghaib?
Jawab : Tidak ada satupun yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah.
Dalil dari Al Qur’an:
Dan di sisi-Nya kunci-kunci ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. (QS. Al An’am: 59).
Dalil dari sunnah:
Tidak ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Dia [HR. Thabrani, Hadits hasan]
- Dengan hukum apa kaum muslimin wajib memutuskan perkara?
Jawab : Mereka wajib berhukum dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, mereka adalah orang-orang kafir. (QS. Al Maidah: 44).
Dalil dari sunnah:
Allah adalah penentu hukum, dan kepada-Nya tempat kembali. (HR. Abu Dawud, Hadits hasan).
- Apa hukumnya undang-undang yang bertentangan dengan Islam?
Jawab: Hukum mengamalkannya kafir, jika ia membolehkannya.
Dalil dari Al Qur’an:
Dan hukumilah di antara mereka dengan apa yang diturunkan oleh Allah. (QS. Al Maidah: 49).
Dalil dari sunnah:
Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan memilih dari apa yang Allah turunkan kecuali Allah jadikan permusuhan kuat di antara mereka. (HR Ibnu Majah).
- Apakah boleh bersumpah dengan selain Allah?
Jawab : Tidak boleh bersumpah kecuali dengan Nama Allah.
Dalil dari Al Qur’an:
Ya pasti, dan Demi Tuhan-ku sungguh kalian pasti dibangkitkan. (QS. At Taghabun: 7).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah sungguh telah musyrik. [HR. Ahmad, Hadits shahih]
- Apakah boleh menggantungkan kalung pengaman dan ajimat?
Jawab : Tidak boleh menggantungkannya, karena termasuk syirik.
Dalil dari Al Qur’an:
Dan jika menimpamu suatu bahaya, maka tidak ada yang bisa menghilangkan kecuali Dia. (QS. Al An’am: 17).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa nmenggantungkan ajimat maka ia telah musyrik. (HR. Ahmad, hadist shahih).
- Dengan apa kita bertawassul kepada Allah?
Jawab : Kita bertawassul kepada Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan amal shaleh.
Dalil dari AlQur’an:
Milik Allah nama-nama yang baik maka berdoalah dengannya. (QS. Al A’raaf: 180).
Dalil dari sunnah:
Aku mohon kepada-Mu dengan segala nama yang dia milik-Mu, Engkau beri nama dengannya Dzat-Mu. (HR. Ahmad, hadist shahih).
- Apakah doa memerlukan perantara makhluk?
Jawab : Doa tidak memerlukan perantara.
Dalil dari Al-Qur’an:
Jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku sesungguhnya Aku dekat, aku mengabulkan doa orang
yang berdoa jika berdoa kepada-Ku. (QS. Al Baqarah: 186).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya engkau berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar Dekat, dan Dia bersamamu. (HR. Muslim).
- Apa perantaraan yang diperankan rasul?
Jawab : Perantaraan yang diperankan Rasul adalah menyampaikan wahyu.
Dalil dari AlQur’an:
Wahai Rasul sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. (QS. Al Maidah: 67).
Dalil dari sunnah:
Ya Allah saksikanlah. [ini jawab beliau atas ucapan sahabat yang berkata kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, menunaikan amanah, dan menasehati]
- Dari siapa kita mohon syafa’at nabi ?
Jawab : Kita mohon syafaat Nabi dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalil dari Al-Qur’an:
Katakanlah hanya milik Allah lah seluruh syafa’at. (QS. Az Zumar: 44).
Dalil dari sunnah:
Ya Allah jadikanlah dia [Rasul] pemberi syafa’at untukku. (HR. Tirmidzi, ia berkata,” hadist ini hasan”).
- Bagiamana kita mencintai Allah dan Rasul Shallallahu alaihi wa sallam?
Jawab : Cinta dengan bentuk ketaatan dan mengikuti perintah.
Dalil dari AlQur’an:
Katakanlah (hai Muhammad): “jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian”. (QS. Ali Imran: 31).
Dalil dari sunnah:
Tidaklah beriman seorang di antara kalian sehingga aku lebih ia cintai dari pada cintanya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhari).
- Apakah boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasulullah?
Jawab : Kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasul.
Dalil dari AlQur’an:
Katakanlah: “tiada lain saya hanya seorang manusia seperti kalian, telah diwahyukan kepadaku”. (QS. Al Kahfi: 110).
Dalil dari sunnah:
Jangan kalian lebih-lebihkan saya sebagaimana umat Nasrani Melebih-lebihkan Isa anak Maryam tiada lain saya seorang hamba, maka katakanlah, “hamba Allah dan Rasul-Nya”. (HR. Bukhari).
- Siapa makhluk pertama?
Jawab : Dari manusia adalah Adam, dari benda mati adalah Qalam.
Dalil dari AlQur’an:
Ingatlah ketika Rabb-Mu berfirman kepada Malaikat sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (QS. Shaad: 71).
Dalil dari sunnah:
[Benda] pertama yang Allah ciptakan adalah Qalam. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata,” Hadist ini hasan”).
- Dari apa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam diciptakan?
Jawab : Allah menciptakan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari nutfah.
Dalil dari Al Qur’an:
Dialah yang menciptakan kalian dari tanah kemudian dari nutfah. (QS. Ghafir: 67).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya seseorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya empat puluh hari berbentuk nutfah. (Muttafaq alaihi).
- Apa hukum jihad fi sabilillah?
Jawab : Jihad wajib dengan harta, jiwa dan lisan.
Dalil dari Al Qur’an:
“Berangkatlah berjihad dalam kondisi ringan maupun berat dan berjihadlah dengan harta kalian dan jiwa kalian”. (QS. At Taubah: 41).
Dalil dari sunnah:
“Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta kalian, jiwa kalian dan lidah kalian”. (HR. Abu Daud, hadist shahih).
- Apa maksud wala’ terhadap orang beriman?
Jawab : Wala’ yaitu: cinta, menolong orang-orang yang beriman yang bertauhid.
Dalil dari Al Qur’an:
“Orang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka sebagai wali sebagian yang lainnya”. (QS. At Taubah: 71).
Dalil dari sunnah:
Orang mukmin bagi mukmin yang lainnya bagaikan satu bangunan sebagian menguatkan sebagian yang lainnya. (HR. Muslim).
- Apakah boleh berwala’ (loyal) kepada orang kafir dan menolong mereka?
Jawab : Tidak boleh berwala’ kepada orang kafir dan tidak boleh menolong mereka.
Dalil dari Al-Qur’an:
Barang siapa mengambil mereka sebagai wali maka sesungguhnya dia termasuk dari golongan mereka. (QS. Al Maidah: 51).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya keluarga bani fulan bukan waliku [karena mereka orang kafir]. (Muttafaq alaih).
- Siapakah wali Allah itu?
Jawab : Wali adalah orang beriman yang bertaqwa
Dalil dari Al Qur’an:
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada rasa takut atas mereka juga tidak mereka sedih. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka bertaqwa.” (QS. Yunus: 62-63).
Dalil dari sunnah:
“Sesungguhnya waliku adalah Allah dan orang beriman yang shaleh”. (Muttafaq alaih).
- Untuk apa Allah menurunkan Al Qur’an?
Jawab : Allah menurunkan Al-Quran untuk diamalkan.
Dalil dari Al Qur’an:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan ikuti wali selain-Nya.” (QS. Al A’raaf: 3).
Dalil dari sunnah:
Bacalah Al Qur’an dan amalkan, jangan engkau memperbanyak harta dengannya. (HR. Ahmad, hadist shahih).
- Apakah kita cukup berpegang dengan Al qur’an, tanpa hadist
Jawab : Kita tidak bisa cukup berpegang dengan Al Qur’an, tanpa hadits.
Dalil dari Al Qur’an:
Dan telah Kami turunkan peringatan kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka. (QS. An Nahl: 44).
Dalil dari sunnah:
Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al Qur’an dan bersamanya semisalnya. (HR. Abu Daud, hadist shahih).
- Apakah kita boleh mendahulukan ucapan seseorang diatas ucapan Allah dan rasul-Nya?
Jawab : Kita tidak boleh mendahulukan ucapan siapapun diatas ucapan Allah dan Rasul-Nya.
Dalil dari Al-Qur’an:
“Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mendahului dihadapan Allah dan Rasul-Nya”. (QS. Al Hujurat: 1).
Dalil dari sunnah:
Tidak ada ketaatan untuk seseorang dalam maksiat kepada Allah, tiada lain ketaatan itu hanya dalam hal yang baik. (Muttafaq alaih).
- Apa yang kita lakukan jika kita berselisih pendapat?
Jawab : Kita kembali kepada kitab dan Sunnah.
Dalil dari AlQur’an :
“Dan jika kalian berselisih pendapat maka kembalikan kepada Allah dan Rasul”. (QS. An Nisa’: 59).
Dalil dari Sunnah:
Aku telah tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya, yaitu: kitabullah dan sunnah rasul-Nya. (Hadist shahih).
- Apa bid’ah dalam agama itu?
Jawab : Semua yang tidak ada dail syar’i atasnya.
Dalil dari Al-Qur’an:
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? (QS. As Syuura: 21).
Dalil dari sunnah:
Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan kami ini, apa yang bukan darinya maka ia tertolak. (Muttafaq alaih).
- Apakah ada bid’ah yang baik?
Jawab : Tidak ada bid’ah yang baik.
Dalil dari Al-Qur’an:
Pada hari, ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al Maidah: 3).
Dalil dari sunnah:
Jauhilah oleh kalian semua hal yang diada-adakan, karena semua hal yang diada-adakan itu adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat. (HR. Abu Daud, hadist shahih).
Soal 51 : Apakah dalam Islam ada tradisi yang baik?
Jawab : Ya, seperti orang yang memulai perbuatan baik supaya ditiru.
Dalil dari Al-Qur’an:
Dan jadikanlah aku imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al Furqan: 74).
Dalil dari sunnah:
Barang siapa yang mencontohkan tradisi yang baik, baginya pahalanya dan pahala orang yang melakukan setelahnya. (HR. Muslim).
53 : Apakah boleh bagi seseorang, dia cukup memperbaiki dirinya sendiri?
Jawab : Dia harus memperbaiki dirinya dan keluarganya?
Dalil dari Al-Qur’an:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At Tahrim: 6).
Dalil dari sunnah:
Sesungguhnya Allah ta’aala akan meminta pertanggungan-jawaban setiap pemimpin dari apa yang dipimpinnya, apakah ia menjaganya ataukah menyianyiakannya. (Hadist hasan).
- Kapankah kaum muslimin akan berjaya?
Jawab : Jika mereka mengamalkan kitab Rabb mereka dan sunnah nabi mereka.
Dalil dari Al Qur’an:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7).
Dalil dari sunnah:
Selalu ada segolongan dari umatku, mereka yang ditolong Allah. (HR. Ibnu Majah, hadist shahih).
Referensi : Syeikh Muhammad Jamil Zainu, Soal Jawab Aqidah, Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat, Rabwah, 2007
Baca juga :
- 250 Artikel Aa Gym Pilihan Penyejuk Hati
- Siyasah (Politik Islam)
- 7 Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Terbaik di Indonesia
- 20 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Indonesia
- 23 Perguruan Tinggi Negeri Dengan Beasiswa Ikatan Dinas
- 100 International Scholarships from the World’s Best Universities
- Pahami Islam dengan Lebih Baik : 100 Artikel Keislaman tentang Adab, Aqidah, Bisnis, Jihad, Pidana, Nikah, Hukum, Waris, dll
- Hadits Arba’in An Nawawi dan Penjelasannya
- Jangan Bersedih : 100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati