Tafsir Surat Ali Imran Ayat 53

Yuk bagikan infonya...

Ali Imran :: Indeks Tema Ali Imran :: Daftar Surat :: Ibnu Katsir

Ali-‘Imran: 53

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

Terjemahan

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)””.”

Tafsir (Ibnu Katsir)

Tafsir Surat Ali-‘Imran: 52-54

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil), berkatalah dia, “”Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?”” Para hawariyyin menjawab, “”Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul. Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).”” Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.

Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Maka tatkala Isa mengetahui. (Ali Imran: 52), Yakni Isa ‘alaihissalam merasakan kebulatan tekad mereka dalam kekufurannya dan keberlangsungan mereka dalam kesesatan, maka ia berkata: Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah? (Ali Imran: 52) Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ‘siapakah yang akan mengikutiku menegakkan agama Allah?’. Sufyan Ats-Tsauri dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ‘siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku bersama dengan Allah?’. Pendapat Mujahid lebih dekat kepada kebenaran. Menurut makna lahiriahnya, Nabi Isa bermaksud siapakah orang-orang yang mau menjadi penolong-penolongku untuk menyeru manusia menyembah Allah.

Perihalnya sama dengan apa yang pernah dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam musim-musim haji sebelum hijrah, yaitu: Siapakah orangnya yang mau membantuku hingga aku dapat menyampaikan kalam Tuhanku, karena sesungguhnya orang-orang Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan kalam Tuhanku! Hingga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersua dengan orang-orang Anshar, lalu mereka memberinya perlindungan dan pertolongan. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah kepada mereka, lalu mereka semuanya yang terdiri atas berbagai bangsa ada yang berkulit hitam dan ada yang berkulit merah membantunya dan melindunginya; semoga Allah melimpahkan keridaan-Nya kepada mereka (orang-orang Anshar) dan semoga Allah memberi pahala yang memuaskan mereka. Demikian pula halnya Nabi Isa ‘alaihissalam Ia dibantu oleh segolongan orang-orang dari kalangan Bani Israil, lalu mereka beriman kepadanya, membela dan menolongnya serta mengikuti cahaya yang diturunkan oleh Allah kepadanya.

Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala: Para hawariyyin menjawab, “”Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul. Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). (Ali Imran: 52-53) Al-hawariyyun, menurut suatu pendapat mereka adalah orang-orang yang bertubuh pendek.

Menurut pendapat yang lainnya, mereka dinamakan hawariyyin karena pakaian yang selalu mereka kenakan berwarna putih. Menurut’ pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah para pemburu. Menurut pendapat yang shahih, arti hawari ialah penolong. Seperti yang disebutkan di dalam kitab Shahihain, bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kaum muslim dalam Perang Ahzab untuk bersiap-siap menghadapi peperangan, maka sahabat Az-Zubair membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengambil alih tugas ini, lalu Az-Zubair menyerukan hal tersebut kepada mereka. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Setiap nabi mempunyai penolong, dan penolongku adalah Az-Zubair. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami israil, dari Samak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi. (Ali Imran: 53) Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah menjadi saksi bersama-sama umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Sanad atsar ini jayyid.

Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan perihal segolongan orang-orang terkemuka Bani Israil dalam rencana mereka yang hendak membinasakan Nabi Isa ‘alaihissalam Mereka bertujuan ingin menimpakan kejahatan terhadapnya dan menyalibnya. Mereka semuanya bergabung untuk menentangnya dan menghasutnya ke hadapan raja di masa itu yang kafir. Mereka menyampaikan berita hasutan kepada si raja bahwa di sana ada seorang lelaki yang menyesatkan orang-orang banyak, menghalang-halangi mereka untuk taat kepada raja, merusak rakyat serta memecah-belah antara seorang ayah dan anaknya; dan hasutan-hasutan lainnya yang biasa mengakibatkan sanksi yang berat bagi pelakunya.

Mereka melemparkan tuduhan terhadap Nabi Isa sebagai seorang pendusta, dan bahwa dia adalah anak zina. Hal tersebut membangkitkan kemarahan si raja, lalu ia mengirimkan orang-orangnya untuk menangkap dan menyalibnya serta menyiksanya. Ketika mereka mengepung rumah Nabi Isa dan mereka menduga pasti dapat menangkapnya, maka Allah menyelamatkan Nabi Isa dari sergapan mereka. Allah mengangkatnya dari atap rumah tersebut ke langit.

Kemudian Allah memiripkan rupa seorang lelaki yang ada di dalam rumah tersebut dengan Nabi Isa ‘alaihissalam Ketika mereka masuk ke dalam rumah itu, mereka menduga lelaki tersebut sebagai Nabi Isa dalam kegelapan malam, lalu mereka menangkapnya dan menghinanya serta menyalibnya, lalu meletakkan duri di atas kepalanya. Hal tersebut merupakan tipu daya dari Allah terhadap mereka, karena Dia akan menyelamatkan Nabi-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan mereka bergelimangan di dalam kesesatan.

Mereka menduga bahwa mereka telah berhasil mencapai sasarannya. Dan Allah menempatkan di dalam hati mereka kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati mereka, dan Allah menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang dari diri mereka sampai hari kiamat nanti. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ali Imran: 54)

Sumber : learn-quran.co

Ali Imran :: Indeks Tema Ali Imran :: Daftar Surat :: Ibnu Katsir

Ayo bagikan sebagai sedekah…

Baca juga : 


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Formasi CPNS Lulusan SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.