Akhlak yang baik adalah kebahagiaan tersendiri. Sedangkan akhlak yang buruk merupakan petaka dan bencana.
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Sesungguhnya dengan akhlak yang baik seseorang bisa mencapai derajat orang yang banyak shalat dan puasa.”
“Tidakkah pernah aku beritahukan kepada kalian siapa orang yang tempat duduknya dekat denganku pada hari Kiamat kelak? Mereka adalah yang paling baik akhlak dan perilakunya.” (Al-Hadits)
Allah berfirman:
(Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung) (QS. Al-Qalam: 4)
(Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu) (QS. Ali Imran: 159)
(Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.) (QS. Al-Baqarah: 83)
Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq menjelaskan sifat Rasulullah: “Akhlaknya adalah al-Qur’an.”
Keramahan budi pekerti dan kelapangan nurani adalah sebuah nikmat yang disegerakan (diturunkan di dunia) dan kegembiraan yang dihadirkan (ketika masih di dunia) bagi siapa saja yang Allah kehendaki untuk menjadi baik. Sedangkan emosi yang berlebihan, mudah tersinggung dan meledak-ledak marah adalah sebuah petaka yang terus menerus dan siksa yang abadi.
Oleh : Dr. ‘Aidh al-Qarni
100 Artikel Motivasi Islam Penyejuk Hati
