Penyuap, Penerima Suap, dan Timses yang Terlibat Masuk Neraka
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan, politik uang yang terbukti marak pada pemilu anggota legislatif April lalu, baik yang melibatkan para calon anggota legislatif (caleg), tim sukses, masyarakat pemegang hak pilih maupun aparat penyelenggara pemilu, tidak boleh terulang lagi pada Pilpres 2014.
Pesan ini antara lain tertuang dalam “Taushiyah PBNU soal Pemlu 2014” yang ditandatangani Pj Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri, Katib Aam KH Malik Madaniy, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jendral PBNU H Marsudi Syuhud, akhir April lalu.
PBNU menilai politik uang (money politic) adalah bentuk risywah siyasiyyah (suap yang berdimensi politik). Taushiyah tersebut kemudian mengutip hadits riwayah at-Thabrani yang berbunyi:
الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي فِي النَّارِ – رواه الطبراني
“Penyuap dan yang disuap termasuk ahli neraka.”
KH Malik Madani dalam sebuah forum pernah menyampaikan bahwa dosa suap tak hanya menimpa penyuap dan yang disuap, tapi juga perantara atau tim sukses yang turut melancarkan praktik koruptif tersebut. Ia mengutip hadits:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ يَعْنِي: الَّذِي يَمْشِي بَيْنَهُمَا – رواه أحمد
“Rasulullah SAW melaknat penyuap, penerima suap, dan perantara suap.”
ثَلاَثَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَلاَ يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ،… وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لاَ يُبَايِعُهُ إِلَّا لِدُنْيَا، فَإِنْ أَعْطَاهُ مِنْهَا رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا سَخِطَ – رواه البخاري
“Salah satu dari tiga hal yang membuat Allah tak menurunkan rahmat kepada suatu kaum pada hari kiamat, tak menyucikan mereka, dan menimpakan adzab yang pendih, adalah adanya orang membaiat pemimpin mereka semata atas motivasi duniawi. Ketika diberikan (kenikmatan) dunia itu ia ridla, ketika tak diberikan ia marah.”
Na’udzubillahi min dzalik.
Sumber : NU Online
