KECERDASAN KEUANGAN
ceramahmotivasi.com/kecerdasan-keuangan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbilalamiin
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala, atas berkat rahmat dan karunianya, kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Sallaahualaihi Wasallam.
Salam hormat saya sampaikan kepada dewan juri, panitia penyelenggara, para peserta lomba dan semua hadirin yang hadir di tempat ini. Semoga kita semua senantiasa berada dalam rahmat dan karunia dari Allah Subhanahu Wataala. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.
Hadirin sekalian, KECERDASAN KEUANGAN, itulah tema pidato saya saat ini.
Menurut Bapak Tung Desem Waringin, penulis buku Financial Revolution, para konglomerat mendidik anak mereka dengan kecerdasan keuangan yang berbeda dengan orang biasa.
Kita sekolah, setelah lulus sekolah disuruh apa? Kerja. Kerja untuk apa? Cari uang. Tapi kita tidak diajkan cara cari uang dan kecerdasan keuangan. Bahkan kecerdasan keuangan ini tidak diajarkan di sekolah.
Hadirin sekalian, kecerdasan keuangan dimulai dengan kita mengetahui dua hal, yaitu Pendapatan dan Pengeluaran. Sangat sederhana. Income dan spending.
Pendapatan atau income ada tiga, yaitu Active Income, Passive Income dan Portfolio Income.
Pendapatan yang pertama yaitu Active Income, kita bekerja baru dapat uang. Active income ini ada tiga. Satu, bekerja sebagai karyawan. Kedua, bekerja sebagai profesional, seperti dokter dan pengacara. Dan Ketiga, sebagai pengusaha, tapi usahanya masih kita jalankan sendiri, usaha tidak jalan tanpa kita.
Pendapatan yang kedua yaitu Passive Income, tidur pun kita dapat uang, contoh passive income ini seperti rumah dan ruko yang disewakan, tanah atau sawah yang dibagi hasil dan memiliki sarang walet. Tentu saja passive income ini sangat penting, tapi sayang sekali banyak orang tidak punya tujuan untuk memiliki passive income, akibatnya seumur hidup kerja kerja kerja, tidak punya passive income, begitu dia tidak bekerja, hidupnya susah.
Pendapatan yang ketiga yaitu Portfolio Income, yaitu pendapatan yang bersumber dari kenaikan nilai atau harga dari aset atau kekayaan yang kita miliki, misalnya 5 tahun lalu beli rumah dengan harga 200 juta dan tahun ini harga pasarannya sudah 500 juta, berarti ada kenaikan harga 300 juta, itu portfolio income, tidur tambah kaya. Seharusnya lebih dari satu rumah, jadi kita tambah kaya tanpa disadari.
Setelah mengetahui pendapatan atau income, Hal kedua yang harus diketahui dari KECERDASAN KEUANGAN adalah Pengeluaran atau Spending.
Pengeluaran, secara umum ada dua, yaitu pengeluaran produktif dan pengeluaran konsumtif.
Pengeluaran produktif yaitu pengeluaran yang bisa menghasilkan pendapatan atau income, seperti pengeluaran untuk modal usaha, pengeluaran untuk membeli rumah untuk disewakan, dan pengeluaran untuk mengelola kebun dan sawah yang akan menghasilkan pendapatan.
Pengeluaran kedua yaitu pengeluaran konsumtif, yaitu pengeluaran yang tidak menghasilkan pendapatan atau income, seperti pengeluaran untuk membeli baju mahal, sepatu mahal yang sebetulnya tidak dibutuhkan.
Ada juga pengeluaran yang kesannya konsumtif, tapi sebetulnya produktif, yaitu pengeluaran untuk belajar, pengeluaran untuk bergaul dengan orang-orang kaya untuk belajar, dan pengeluaran untuk amal, kelihatannya konsumtif tapi sebetulnya membawa keberkahan yang luar biasa untuk kita.
Selain pengeluaran produktif dan pengeluaran konsumtif, yang menghasilkan income dan tidak menghasilkan income, pengeluaran apabila dilihat dari sisi langsung habis atau tidak, ada 3 jenis, yaitu Pengeluaran Langsung Habis, Passive Spending atau pengeluaran pasif, dan Invisible Spending atau pengeluaran tidak terlihat.
Pengeluaran langsung habis contohnya beli sepatu mahal merek tertentu dengan harga 3 juta misalnya, itu pengeluaran langsung hilang, dua tahun kemudian dijual belum tentu ada yang beli.
Pengeluaran yang kedua Passive Spending atau pengeluaran pasif, contohnya berlangganan ini itu di rumah yang belum tentu digunakan, seperti berlangganan TV kabel dengan banyak channel yang belum tentu ditonton semua, pengeluaran pasif seperti ini harus dihindari karena akan menjadi pengeluaran rutin yang harus ditanggung.
Pengeluaran yang ketiga Invisible Spending, pengeluaran tidak terlihat, tidur pun kita dirampok tanpa kita sadari, karena nilai kekayaan kita menurun, contohnya membeli mobil mahal yang tidak terlalu dibutuhkan dengan harga 1 milyar misalnya, jangankan satu tahun, baru satu bulan saja, mobil mahal tersebut kalau dijual lagi belum tentu laku 900 juta, kalau dijual tahun depan mungkin harganya hanya 600 juta, nilainya turun 400 juta.
Hadirin sekalian, demikian pemaparan saya tentang KECERDASAN KEUANGAN, salah satu pelajaran yang bisa diambil, selama kita belum punya income, jangan hidup boros. Banyak orang miskin tetap miskin karena baru punya active income sudah kebanyakan gaya.
Menurut hukum Fisika, gaya berbanding lurus dengan tekanan, kalau hidup kita banyak tekanan berarti kebanyakan gaya. Boleh gak kita nge-gaya? Boleh, ketika passive income kita jauh lebih besar dibanding gaya hidup kita, maka kita akan hidup tanpa tekanan.
Hadirin sekalian, demikian yang saya sampaikan, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua hadirin yang menyimak pidato saya sampai selesai, semoga ada manfaat yang bisa dipetik.
Saya mohon maaf atas segala kekurangan.
Akhirul kalam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh