Bertengkar di Depan Anak Tak Akan Bawa Manfaat Apapun, untuk Itu Bunda Perlu Mensiasatinya!

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi Keluarga Harmonis (sayangianak.com)
Ilustrasi Keluarga Harmonis (sayangianak.com)

Bun, pasti pernah kan yang namanya menahan kekesalan atau emosi atau bahkan amarah Bunda tersulut karena kesalahan pasangan? Nah, pernahkah Bunda mengalami hal ini saat berada di dekat anak-anak? Bun, ada cara tersendiri saat Bunda sedang bertengkar dengan ayah.

Terutama bila pertengkaran terjadi di depan anak. Bukan apa-apa Bun, bertengkar di depan anak tak memberikan nilai positif padanya. Justru membuatnya berpikir aneh-aneh. Untuk itu, saat Bunda sedang kesal pada ayah, atau sebaliknya, siasati dengan cara-cara ini ya.

TURUNKAN KEMARAHAN BUNDA TERLEBIH DULU

Setiap orang pasti punya tingkat agresi yang akan ditoleransi pasangannya. Saat Bunda dan Ayah sudah mulai masuk ke tanda-tanda ingin bertengkar, ada baiknya Bunda atau Ayah yang segera meredakan amarah tersebut. Apalagi di depan anak. Kalau memang perlu beranjak menjauh dari pasangan dan anak-anak, maka lakukan hal itu untuk sejenak.

Ambil napas, minum air, buka majalah, dan kembalilah bicara ketika Bunda sudah tenang kembali. Bila pertengkaran terjadi saat keluarga ada di dalam mobil, ganti topik pembicaraan dan rencanakan untuk membahasnya kembali nanti. Bunda mungkin merasa anak tidak mendengar pertengkaran. Tapi percayalah, mereka mendengarnya.

BUAT CATATAN

Kalau memanng sedang marah, cukup pergi saja Bun ke ruangan terpisah. Tuangkan kemarahan Bunda lewat tulisan dan tuliskan atau uraikan satu persatu di atas kertas atau gawai. Setelahnya, Bunda bisa buat komitmen untuk membicarakannya dengan pasangan dalam waktu 24 jam.

Tuliskan point yang ingin Bunda utarakan. Tindakan simpel seperti menulis bisa membantu mengatur pikiran dan memperjelas sebuah masalah. Bunda akan lebih siap berbicara dengan tenang ketika Bunda dan ayah sudah mulai berdiskusi.

TAK USAH PAKSA ANAK JADI WASIT YA BUN

Yang anak inginkan adalah orangtua berhenti bertengkar. Anak tidak boleh membagi loyalitas mereka. Ketika Bunda mendengar, “Bunda jangan  marah sama Ayah,” ini jadi tanda kalau Bunda perlu menurunkan emosi.

JANGAN BERUSAHA JADI “PEMENANG” YA BUN

Lihat argumen seobjektif mungkin. Argumen adalah masalah yang perlu diselesaikan. Ketika Bunda merespon pendapat tiap orang dengan baik, anak melihat kalau ada lebih dari satu solusi untuk sebuah masalah. Dan berkompromi bukan satu hal yang buruk.

Oleh : Christina A, Sumber : sayangianak.com

Artikel pilihan : 

Ayo bagikan sebagai sedekah…


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

INFINIX HOT 40PRO NFC RAM 12GB MEMORI 256GB
Hello. Add your message here.