9 Tips Atasi Anak yang Susah Diatur

Yuk bagikan infonya...

(mystar12.com)
(mystar12.com)

Seiring bertambahnya usia, sikecil menjadi pribadi unik yang memiliki harapan dan keinginan tersendiri dan bahkan keinginannya ini bisa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orangtuanya. Ia membantah dengan mengatakan “tidak” dan mulai susah diatur. Sampai-sampai ada istilah ‘terrible two’ untuk mendeskripsikan bagaimana sulitnya mencapai deal dengan si kecil.

ANAK KURANG PERHATIAN DAN MASALAH BERADAPTASI MENJADI PENYEBAB ANAK SUSAH DIATUR

Apabila menemukan anak yang tiba-tiba menjadi pemarah, memiliki karakter negatif dan susah diatur. Sebelum memarahinya, ada baiknya orangtua introspeksi terlebih dahulu, adakah karakter yang membuat anak merasa kurang diperhatikan, frustasi ataupun tertekan.

Pada dasarnya, anak yang kurang diperhatikan akan melakukan hal apa saja agar ia mendapatkan perhatian orang tuanya dan orang-orang disekelilingnya. Jadi jangan heran ketika berada dikeramaian, kemudian tiba-tiba sikecil menjadi susah diatur dan cenderung pembangkang.

Selain itu, alasan lainnya adalah karena anak tersebut mengalami permasalahan dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Atau bisa jadi ia adalah tipikal orang yang cenderung anti sosial yang menarik dirinya dari lingkungan.

Nah, ketika anak susah diatur dan dilarang, apa yang harus dilakukan? Ini dia :

1. LAKUKAN PENDEKATAN DAN BUAT IA MENGERTI APA YANG DIINGINKANNYA

Lakukan pendekatan secara halus dan mulai berikan ia nasihat yang bijak, buat ia mengerti apa yang diinginkannya bukanlah hal yang baik. jagalah kekonsistenan ayah dan bunda, seperti misalkan ketika ia menginginkan es krim, setelah ayah dan bunda melarangnya dengan mengatakan tidak, maka pertahankan hingga sikecil menurut. Dengan begitu nantinya anak akan mulai terbiasa dan menurut dengan perkataan ayah bunda.

2. CARI ALTERNATIF LAIN SELAIN KATA ‘TIDAK’ DAN JANGAN’

Daripada Anda melarangnya dengan berkata, “jangan manjat!”, lebih baik katakan “Hati-hati, nanti kamu jatuh”, kemudian awasi dan bimbing ia memanjat.

3. JADILAH ROLE MODEL

Ketika otangtua membuat peraturan di rumah, Anda pun harus ikut menerapkan pada diri sendiri dengan konsisten untuk menyontohkannya pada anak. Saat waktunya tidak boleh menonton TV, maka Anda pun tidak menonton TV.

Apa yang anak-anak lakukan di masa depannya mungkin meniru sebagian besar hal yang dilakukan sebagai contoh yang ditunjukkan oleh orang-orang yang membesarkan mereka. Karena itulah sebaiknya orangtua berhati-hati karena bisa jadi Anda menunjukan contoh-contoh ini di kehidupan sehari-hari tanpa Anda sadari.

4. SESEKALI MELARANG, SESEKALI BERNEGOSIASI

Alih-alih melarangnya, coba bernegosiasi dengannya. Misalnya, jika anak hobi makan coklat atau permen dan Anda ingin melarangnya, tentu sulit. Cobalah bernegosiasi dengan menawarkan coklat atau permen di jam-jam tertentu saja atau sebagai reward.

Hindari pola asuh otriter yang melarang anak dengan selalu mengabaikan pendapat anak. Pola ini amat fatal bagi perkembangan anak. Anak menjadi lebih tertekan secara sosial, tertutup, tidak mau berdiskusi dengan orangtua, dan lebih memilih pendapat teman-temannya.

5. FOKUS PADA PERILAKUNYA YANG BENAR DAN BERI IA PENGHARGAAN

Hindari membanding-bandingkan dengan anak lain. Jika mau membandingkan, bandingkan dengan dirinya sendiri, misalnya “Kemarin, Bunda senang sekali, adik mau mendengarkan. Mengapa hari ini kamu tidak mendengarkan Bunda?”

6. HINDARI MEMBERIKAN SOGOKAN AGAR ANAK BERUBAH PIKIRAN DAN MAU MENURUTI ANDA

Menyogok mungkin cara efektif untuk membuat anak patuh tetapi malah membentuk kebiasaan kalau dia baru akan menuruti Anda setelah diberi iming-iming.

7. FOKUS PADA PERILAKU POSITIF

Ada beberapa anak yang rewel dan susah diatur hanya karena mereka mencari perhatian dari kedua orang tuanya. Anda harus memahami kenapa anak Anda bersikap tidak menyenangkan dan susah diatur. Berikan perhatian kepada anak Anda tanpa membuat mereka merasa bahwa mereka bisa meminta apa saja karena sudah mendapat perhatian lebih dari orang tuanya.

8. KALAU IA MENGAMUK KARENA DILARANG

Sikap orangtua yang terlalu banyak mendikte dan mengekang anak, juga dapat berpengaruh bagi emosinya sehingga ia mengamuk. Anak-anak yang merasa jenuh dengan kekangan orangtuanya, suatu saat akan mencapai titik puncak kejenuhan. Dan marah-marah adalah salah satu bentuk ledakan tersebut.

Begitu ia mengamuk, lebih baik Anda tidak memarahinya. Biarkan sejenak ia menangis, setelah itu dekati dan peluk begitu tangisannya mereda. Saat itu, Anda bisa mengajaknya berbicara baik-baik.

9. AJAK IA MEMBUAT ATURAN DI RUMAH YANG AKAN DITERAPKAN BERSAMA

Buat karton dan tulis sejumlah aturan-aturan itu. Jika ia bisa menjalani aturan itu dengan baik, tempelkan cap atau stiker. Setiap satu minggu atau satu bulan sekali, berikan reward.

Sumber : Sayangianak


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PEMBIAYAAN SYARIAH JAMINAN BPKB MOBIL
Hello. Add your message here.