The Psychology of Winning : 10 Kualitas Karakter Untuk Menjadi Pemenang

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi / voi.id

 

The Psychology of Winning menceritakan rahasia menjadi seorang pemenang dalam kehidupan. Dalam buku ini, Anda akan mendapatkan 10 kualitas karakter yang harus dipenuhi agar bisa menjadi pemenang dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Masing-masing kualitas karakter bisa Anda gunakan untuk menghadapi tantangan kenyataan hidup.

Siapa Penulis Buku Ini?

Dr. Denis Waitley adalah seorang motivator, konsultan, dan pengarang buku. Ia telah menulis lebih dari lusinan buku dan terjual lebih dari 10 juta keping dalam bentuk audio. Beberapa buku yang ia tulis dan menjadi best seller antara lain; Being the Best; The Winner’s Edge; dan Seeds of Greatness.

Untuk Siapa Buku Ini?

  1. Siapapun yang ingin menjadi pemenang dalam hidup.
  2. Siapapun yang menyadari memiliki kebiasaan pecundang dan ingin merubahnya.
  3. Siapapun yang ingin memiliki kebiasaan diri yang positif dan pengembangan diri.

Apa yang Dibahas Buku Ini?

Kualitas Yang Harus Dimiliki Oleh Para Pemenang

Seorang pemenang selalu percaya bahwa setiap manusia memiliki pilihan. Manusia dapat memilih hal yang dapat menghambatnya, kondisi hidup yang biasa saja atau malah berani bermimpi untuk mengubah sejarah atau membantu orang lain yang kurang beruntung.

Buku Psikologi kemenangan ini berisi tentang prinsip-prinsip kemenangan dalam hidup yang jika diamalkan maka akan sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang orang yang kita cintai.

Hidup adalah permainan, bisa menang dan kalah. Namun, ada batasan waktu yang tidak diketahui, yakni kematian sebagai garis akhir permainan. Dalam Pimtar ini, Anda akan mempelajari pentingnya menghargai waktu, karena waktu akan mengantarkan Anda kepada kemenangan dan tidak ada lagi waktu untuk kalah.

Hal-hal menarik yang akan Anda pelajari antara lain:

  • Apa yang bisa Anda lakukan untuk meraih kemenangan dalam hidup;
  • Bagaimana seorang pemenang bisa berpengaruh kepada kehidupan disekitarnya;
  • Mengapa pemenang harus fokus untuk meraih tujuannya;
  • Bagaimana cara pemenang memotivasi dirinya; dan
  • Mengapa pemenang harus memiliki gambaran diri yang positif tentang dirinya.

1. Kemenangan dimulai dengan proyeksi diri yang positif untuk mendapatkan apa yang benar-benar Anda inginkan

Mungkin Anda masih ingat dengan jelas impian waktu masih kecil, seperti menjadi guru, dokter, atau menjadi astronot yang mengelilingi angkasa. Uniknya, seseorang biasanya mampu menjadi apa yang sering dibayangkan dan dipikirkan.

Contohnya adalah masa kecil Neil Armstrong. Saat berusia belia, ia suka bermimpi bekerja di dunia penerbangan. Dan ketika dewasa, dia berhasil mewujudkan sebagai manusia yang pertama kali mendaratkan kakinya di bulan.

Oleh karena itu, langkah pertama menjadi pemenang adalah membayangkan dan mengafirmasi diri bahwa Anda pasti akam mendapatkan apa yang Anda inginkan. Latihan kebiasaan ini akan membuat Anda memiliki perasaan positif yang mengarahkan Anda pada tindakan yang benar-benar dibutuhkan sesuai tujuan.

Ada 3 jenis manusia di dunia ini, mereka adalah penonton, pecundang, dan pemenang. Penonton adalah mayoritas manusia di masyarakat. Manusia jenis ini memiliki karakter takut ditolak, dipermalukan, disakiti, apalagi terlihat bodoh dan dikalahkan. Namun, akibatnya mereka menjauhi tantangan dan tanggung jawab.

Yang kedua adalah Pecundang, di mana pecundang bukan mengacu pada orang-orang miskin atau yang kurang beruntung. Pecundang, berarti orang yang dalam hidupnya hanya ingin terlihat seperti orang lain.

Mereka memberikan penghargaan yang rendah untuk dirinya sendiri. Mereka bersenang-senang, memiliki rumah, berpakaian, dan bertindak karena ingin diakui oleh orang lain. Mereka juga memiliki terlalu banyak aktifitas pada satu waktu, sehingga mereka kehilangan fokus terhadap sesuatu yang penting bagi hidup mereka.

Yang terakhir adalah seorang pemenang. Pemenang adalah orang yang mendapatkan sesuai yang benar benar dia inginkan. Mereka mampu menguasai diri baik ketika mereka di rumah, tempat kerja atau saat di masyarakat.

Kunci utama yang dibutuhkan pemenang adalah perilaku yang berbeda dibandingkan penonton atau pecundang. Perilaku pemenang meliputi 3 lingkaran kehidupan.

Pertama, lingkaran eksternal adalah segala sesuatu dari luar yang mempengaruhi tindakan kita, contohnya seperti kaset atau buku yang Anda dengar, pendidikan yang Anda tempuh, pergaulan atau keluarga yang Anda miliki.

Lingkaran kehidupan kedua adalah secara fisik seorang pemenang. Pencapaian tertinggi manusia sangat tergantung dari tingkat kesehatannya. Lingkaran kehidupan ketiga adalah yang paling besar dalam mengendalikan area kehidupan, yakni mental atau spiritual.

“Aku membuat dia senang sudah berbicara denganku.” ~ Earl Nightingale

2. Pemenang membangun kebiasaan positif yang membantu dirinya dan orang lain disekitarnya

Karakter pemenang tidak dapat di wariskan. Banyak pemenang dan orang hebat dalam sejarah yang tidak begitu beruntung untuk dilahirkan di keluarga kaya, memiliki guru yang berkualitas atau berada dilingkungan yang sangat mendukung, tetapi mereka menyadari keterbatasannya dan melakukan pembentukan karakter pemenang melalui kebiasaan dan latihan.

Contohnya Galileo yang dibesarkan sebagai penjahit, namun akhirnya dia keluar dari pabriknya, kemudian menjadi tokoh besar dalam sejarah. Albert Einstein yang tidak lulus ujian masuk universitas, kemudian menjadi ilmuan terkemuka.

Kebiasaan positif yang wajib bagi seorang pemenang adalah kebiasaan untuk memberikan penghargaan yang positif bagi dirinya. Kapan terakhir Anda melakukan afirmasi bagi diri Anda bahwa Anda benar-benar menyukai diri Anda?

Semakin sering Anda melakukan afirmasi positif, semakin kuat membentuk kepercayaan diri. Pemenang menyadari bahwa setiap bahasa yang mereka gunakan akan terekam oleh orang lain terlebih lagi oleh pikiran bawah sadar mereka sendiri.

Apabila Anda sebagai orang tua atau atasan, sangat penting bagi Anda agar memastikan anak atau karyawan mampu menghargai dirinya sendiri.

Kebiasaan positif selanjutnya pemenang yang sangat berbeda dengan para pecundang adalah dalam melihat kegagalan di masa lalu dan merespon masalah yang dihadapi.

Pecundang melihat kegagalan di masa lalu sebagai alasan berhenti dan menyerah. Sedangkan pemenang lebih fokus pada kesuksesan di masa lalu, kegagalan yang pernah terjadi hanya digunakan sebagai pembelajaran agar lebih sukses di masa akan datang.

Kebanyakan dari orang cenderung untuk memperlihatkan kekayaan dan kesuksesan materi. Namun justru memberitahukan orang lain bahwa mereka tidak punya penghargaan diri yang tinggi bagi diri sendiri.

Artinya pemenang tidak perlu pamer untuk memperlihatkan kesuksesanya. Mungkin seorang pemenang tidak selalu mampu membeli barang-barang mahal, tetapi mereka selalu melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

Ada hukum sebab akibat di dunia ini. Barang siapa memanfaatkan dengan baik apa yang diberikan Tuhan kepadanya, maka akan baik pula hidupnya. Oleh karena seorang pemenang merasa bertanggung jawab terhadap apa yang dimilikinya, sehingga baik bakat, waktu, kesehatan dan pikirannya selalu dia investasikan untuk mencapai tujuannya.

3. Pemenang memiliki tujuan yang jelas dan berupaya keras untuk mendapatkannya

Pemenang sangat menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memilih dan mengendalikan kehidupan mereka. Hanya mereka sendirilah yang dapat membuat mereka berubah.

Ketika ditanya, apakah Anda lebih memilih sebagai orang yang mengikuti arus kehidupan ibarat air yang mengalir atau mengendalikan kehidupan Anda. Setiap pilihan tadi memiliki konsekuensi masing-masing.

Apabila Anda memilih hidup mengikuti arus, maka Anda akan cenderung menghadapi sedikit konflik, namun hidup Anda hanya biasa-biasa saja dan Anda akan sering dihadapkan dengan segala sesuatu yang harus dilakukan secara terpaksa.

Contohnya ketika Anda bangun di pagi hari, mungkin Anda sering merasa terpaksa, padahal Anda bisa memilih sebenarnya untuk tidak bekerja dan tetap di tempat tidur.

Berbeda dengan seorang pemenang, pemenang menyadari kebebasan individu dalam hidup. Bahkan pemenang akan lebih memilih melawan arus untuk menghadapi konflik daripada dia terbatasi dalam mengendalikan kehidupannya.

Oleh karena itu, pemenang mampu memilih respon yang terjadi dalam hidupnya. John Grinder dalam bukunya Self Renewal memberikan penjelasan bahwa pemenang tidak akan membiarkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya hilang.

Untuk mencapai tujuannya pemenang selalu memastikan kemenangan dengan melakukan tugasnya secara sistematis dan optimis. Karena pemenang sangat yakin akan potensi dalam dirinya dan pencapaian yang telah dilalui.

Setiap pemenang selalu mengetahui tujuan yang jelas tentang apa yang akan mereka capai hari ini. Apabila tujuan yang ingin kita buat tidak jelas, acak dan tidak realistis maka tindakan kita juga berputar putar seperti tidak memiliki tujuan.

Disiplin diri adalah komitmen untuk bertindak yang ada dalam diri atau mental dan diingat oleh pikiran bawah sadar. Selain latihan fisik yang dilakukan setiap hari, pemenang juga melakukan simulasi latihan mental untuk kemenangan.

4. Pemenang mampu memotivasi diri untuk fokus pada kegiatan yang berdampak positif

Setiap orang yang Anda kenal, ketika ditanya apakah dia ingin sukses, pasti semua serentak ingin sukses. Namun ironisnya, hanya beberapa saja yang berpikir untuk melangkah dan melalui proses yang panjang dan sulit demi mecapai tujuan yang diinginkan.

Contohnya Winston Churchill, mantan perdana menteri britania raya(1874-1965) dulunya beliau hanya mahasiswa miskin yang mempunyai motivasi diri yang kuat.

Motivasi sendiri adalah kekuatan yang muncul dari dalam diri untuk melakukan sesuatu baik itu tindakan yang bermanfaat atau tidak. Namun banyak yang masih salah paham tentang motivasi yang bersifat eksternal yang hadir melalui motivator.

Motivator memang mampu memberikan inspirasi, tetapi dengn syarat apabila orang tersebut menginginkannya.

Ada dua emosi utama yang mengendalikan motivasi manusia yaitu rasa takut dan hasrat. Rasa takut adalah pendorong sekaligus penghambat paling kuat mencapai tujuan. Sebagian besar ketakutan muncul dari bayangan buruk. Sehingga penting bagi Anda untuk berfokus pada apa yang Anda inginkan.

Sedangkan hasrat selalu berbanding lurus dengan kesuksesan. Barangsiapa yang memiliki hasrat yang kuat menggapai kesuksesan, semakin besar peluangnya mencapai kesuksesan. Karena hasrat memungkinkan seseorang dapat melihat kondisi emosional ketika dia mencapai apa yang diinginkannya.

Viktor Frankle, seorang psikiater terkenal mengatakan yang dibutuhkan manusia bukanlah kondisi tanpa tekanan, melainkan sebuah perjuangan keras untuk tujuan yang pantas untuk dicapai. Seorang pemenang mempunyai keterampilan merespon tekanan dan masalah dalam hidupnya menjadi sebuah energi pendorong kesuksesan.

Karena seseorang akan selalu bergerak sesuai apa yang sering dipikirkan, maka sangat penting bagi Anda mengkonsentrasikan pikiran pada keinginan Anda. Jack Nicklaus, legenda golf, menjelaskan secara sederhana tentang motivasi diri yang positif melalui kendi.

Seseorang harus memastikan kendi terisi dengan pikiran positif. Namun kenyataannya kebanyakan orang akan mengisi sebagian besar kendinya dengan pikiran negatif. Mereka lebih berfokus pada kesalahan yang diperbuat, daripada melakukannya dengan benar.

Pemenang melihat risiko sebagai kesempatan. Karena ia menggunakan kekuatan hasrat sebagai penangkal dari rasa takut dan putus asa. Hasrat membakar adrenalin dan menghidupkan harapan pencapaian.

Tapi bukan berarti pemenang tidak mengalami rasa takut sama sekali. Namun rasa takut itu ia terima dan terus berjalan tanpa menghiraukannya. Maurice Chevalier, seniman nomor 1 di Amerika mengatakan, apabila Anda mau menunggu ketika semua sudah sempurna, aman, dan terjamin maka Anda tidak akan pernah menang.

Manusia menghindari perubahan karena itu mengancam rasa aman dirinya. Namun itu akan berubah drastis apabila itu menyangkut masalah hidup dan mati hidupnya atau orang yang ia cintai. Pada intinya manusia pasti akan sukses apabila dia benar benar mengingikannya.

“Kita harus mengisi pikiran dengan peristiwa yang diharapkan.” ~ Denis Waitley

5. Pemenang merubah gambaran diri pertama kali lebih dahulu sebelum mengubah nasibnya dan orang disekitarnya

Semua pemenang pasti memiliki gambaran diri yang positif tentang dirinya. Pemenang memahami bahwa penghambat terbesar kesuksesan adalah apa yang dipikirkan tentang diri nya.

Karena manusia bertindak sesuai dengan perspektif atau gambaran diri mereka. Dr. Maxwell Maltz, ahli bedah plastik hebat dalam bukunya berjudul Psycho-Cybernatics menyatakan penemuan psikologi terpenting adalah penemuan gambaran diri.

Gambaran diri positif sangat dibutuhkan terutama bagi anak anak. Anak-anak kecil yang diperlakukan oleh guru dan orang tua seakan memiliki kelambanan mental akan benar benar menganggap bahwa mereka adalah anak yang lemah dan biasa-biasa saja.

Sebaliknya, anak-anak yang dibuat percaya bahwa mereka spesial dan mempunyai kemampuan belajar alami yang lebih besar dari pada anak lain mengalami peningkatan nilai akademik dibandingkan anak yang biasa.

Gambaran diri sangat menentukan bakat, karakter, penampilan, dan produktivitas kita dalam bekerja. Proses bekerjanya gambaran diri berada di pikiran bawah sadar.

Para ilmuan bersepakat bahwa manusia tidak mampu membedakan peristiwa yang benar benar dialami dengan peristiwa yang hanya dibayangkan dengan begitu hidup dan penuh emosi. Banyak gambaran yang jelek tentang diri yang dianggap sebagai “kebenaran” dalam pikiran bawah sadar dan sangat berpengruh terhadap nasib diri Anda.

Untuk mengubah gambaran diri di pikiran bawah sadar Anda, maka diperlukan keputusan dan hasrat baru yang kuat untuk berubah. Pemenang mampu mengendalikan gambaran diri dan mengubahnya sesuai keinginannya.

Mereka menaikkan gambaran diri dan memperluas dunianya. Bahkan gambaran diri mereka begitu hidup, jelas, bisa dirasakan, dan seolah olah tujuannya telah diraihnya. Gambaran diri yang positif tersebut mengantarkannya pada perilaku yang membuatnya terus berubah, tumbuh, memperbaiki diri, dan menang.

Menjadi seorang pemenang juga bukan berarti berdiri paling atas dan menyaksikan musuh yang kalah. Pemenang justru berusaha menciptakan pemenang pemenang lain. Pemenang juga tidak hanya sukses dalam pekerjaannya. Tetapi dia juga sangat sukses di keluarganya, teman kerjanya dan Masyarakat.

Pemenang selalu berpegang teguh pada perilaku “Double Win” (Sama sama Menang). Kalau aku membantumu untuk menang , maka aku juga menang.

Banyak dari kita juga yang hanya sukses dalam aspek finansial, namun sama sekali tidak punya waktu untuk anak-anak, mengunjungi orang tua, merawat kesehatan, membaca dan menikmati alam.

Pemenang memiliki kesadaran bahwa waktu tidak dapat diputar lagi. Pemenang sangat menghargai waktu. Berbeda dengan pecundang yang merasa takut berlalu, mengejar dan menghabiskannya dengan sia sia.

Kesimpulan Buku

  1. Kunci menjadi pemenang adalah memproyeksikan gambaran diri yang paling Anda sukai dan melatihnya setiap hari.
  2. Amati keindahan alam disekitar Anda , buatlah penilaian yang jujur mengenai apa yang benar-benar Anda ingin lakukan, kemana tujuannya dan akan menjadi apa anda nantinya.
  3. Terimalah diri sebagai pribadi yang tidak sempurna namun terus berkembang. Berikan cinta dan pengghargaan buat diri sndiri agar Anda dapat membagikan cinta itu kepada orang lain disekitar Anda. Banggalah dengan pencapaian dan tujuan Anda.
  4. Sadarilah Anda bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul. Ambillah kesempatan untuk memutuskan dari pilihan alternatif Anda.
  5. Buatlah rencana hidup dengan tujuan-tujuan yang realistis untuk menggapainya.

Sumber: Pimtar


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

INFINIX HOT 40PRO NFC RAM 12GB MEMORI 256GB
Hello. Add your message here.