Developing The Leader Within You : Cara Mengembangkan Potensi Kepemimpinan dalam Diri Anda 

Yuk bagikan infonya...

Justin Pierre James Trudeau, Perdana Menteri Kanada (Google.com)

Developing The Leader Within You membahas tentang prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang tidak hanya berpengaruh, tetapi juga menginspirasi orang lain. Yakni, menjabarkan prinsip kepemimpinan dengan cara mengembangkan potensi tim untuk meraih kinerja terbaik dan prestasi tertingginya.

Siapa Penulis Buku Ini?

John C. Maxwell dikenal sebagai pakar kepemimpinan di Amerika, berbicara di hadapan lebih dari ratusan ribu orang setiap tahun. Ia mengajarkan prinsip kepemimpinannya pada perusahaan-perusahaan Fortune 500, Akademi Militer AS di West Point, dan organisasi ternama lainnya. Maxwell adalah pendiri beberapa organisasi, termasuk Maximum Impact, yang mendedikasikan diri untuk membantu orang-orang meraih potensi kepemimpinan mereka.

Untuk Siapa Buku Ini?

Para manajer atau pemimpin organisasi yang ingin mengembangkan potensi dirinya sebagai pemimpin yang berpengaruh dan menginspirasi. Siapa pun yang ingin mempelajari prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif sekaligus produktif.

(Google)

Seni kepemimpinan untuk menginspirasi orang lain agar mereka mencapai kinerja dan prestasi tertingginya

Kepemimpinan bukanlah klub eksklusif bagi orang-orang yang berbakat memimpin. Sifat-sifat yang menjadi bahan dasar kepemimpinan dapat dibentuk. Hubungkan sifat-sifat tersebut dengan semangat Anda dan tidak ada yang bisa menghentikan Anda menjadi seorang pemimpin.

Dalam rangkuman ini, Anda akan mempelajari bahan dasar kepemimpinan tersebut. Sebab, keefektifan pekerjaan Anda tidak akan pernah melebihi kemampuan Anda dalam memimpin dan memengaruhi orang lain.

Hal-hal menarik yang bisa Anda pelajari antara lain:

  1. Apa saja kualitas kepemimpinan yang mutlak diperlukan;
  2. Kenapa kepemimpinan identik dengan memengaruhi orang lain;
  3. Bagaimana cara terbaik mendapatkan kepercayaan dan reputasi;
  4. Apa saja tanda-tanda kepemimpinan yang berhasil dan produktif; dan
  5. Bagaimana mengembangkan staf dengan prinsip saling menguntungkan;

Visi itu menjadi energi di balik semua usaha dan kekuatan yang mendorong diri melalui semua masalah. Dengan visi, seorang pemimpin akan bertindak dengan penuh tekad dan fokus. Maka, yang diperlukan untuk menyemangati diri Anda hanya satu kata: visi.

Semua pemimpin besar memiliki dua hal: mereka tahu tujuan mereka, dan mereka mampu meyakinkan yang lainnya untuk mengikuti. Orang lain akan memandang Anda dengan aneh kalau Anda tidak bisa menceritakan tujuan organisasi yang Anda pimpin.

Visi adalah permulaan yang akan membentuk pemimpin, tetapi agar visi itu tumbuh dan butuh ditindaklanjuti, Anda harus bertanggung jawab atasnya. Sebab, orang-orang tidak mengikuti sebuah impian dengan sendirinya. Mereka mengikuti pemimpin yang memiliki impian itu dan mampu menyampaikannya dengan efektif.

Biarkan mereka melihat hati Anda sebelum melihat harapan Anda. Mereka tidak peduli seberapa banyak Anda melihat sampai mereka melihat seberapa besar Anda peduli. Sekali lagi, orang-orang memercayai pemimpin mereka sebelum memercayai visi pemimpinnya.

Tanamkan kepercayaan, jadilah transparan dan sabar. Mulailah dari posisi mereka dengan melihat melalui sudut pandang mereka. Cari dan temukan mimpi serta harapan mereka. Mulailah membangun jembatan antara visi organisasi dan tujuan pribadi mereka.

Gunakan pendekatan “semua menang”. Ingat, ketika Anda menolong mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan membantu Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan. Ini hanya bisa dicapai dengan membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

Pemimpin dengan visi meyakini bukan hanya apa yang Anda bayangkan bisa dikerjakan, melainkan juga harus dilakukan. Maka, sangat penting pula bagi pemimpin untuk membimbing orang-orang yang tergabung di dalam tim Anda.

Mereka harus menemukan gagasan-gagasan hebat dari Anda. Mereka harus mengejar keuntungan pribadi serta visi Anda dalam upaya membangun hubungan yang saling bisa menguntungkan. Maka secara otomatis, mereka akan suka rela berjuang bersama Anda.

“Hargailah visi dan impian Anda, karena merekalah anak-anak dari jiwa Anda: cetak biru dari pencapaian puncak Anda.” ~ Napoleon Hill 

Kebanyakan orang mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan meraih suatu jabatan, bukan mendapatkan pengikut. Akibatnya, mereka berlomba-lomba mengejar jabatan, pangkat, atau gelar dan begitu mendapatkannya, mereka kira telah menjadi pemimpin.

Tipe pemikiran seperti itu biasanya mendatangkan dua masalah, yakni dia frustasi karena memiliki sedikit pengikut dan orang yang tidak menjadi pemimpin tidak akan menganggapnya sebagai pemimpin sejati. Artinya, sebenarnya dia tidak mendapat dukungan secara emosional.

Permasalahannya bukan apakah Anda mampu memengaruhi orang lain atau tidak, karena yang harus ditetapkan adalah Anda ingin memberi pengaruh seperti apa? Sebab, bisa saja orang lain mengikuti Anda bukan lantaran ke mana Anda mengajak mereka, tetapi karena tunduk pada kekuasaan/jabatan yang Anda miliki.

Maaf, jabatan adalah level terendah dalam kepemimpinan. Satu-satunya pengaruh yang Anda miliki adalah pengaruh yang mengiringi gelar Anda. Orang yang berada pada level ini menyukai hak wilayah, protokol, tradisi, dan grafik organisasi.

Selama kekuasaan tidak dijadikan dasar kewenangan yang melampaui kesepakatan bersama, semua hal itu akan baik-baik saja. Akan tetapi, jangan harap Anda bisa menggunakannya sebagai pengganti keahlian memimpin.

Lantas, dari mana pemimpin sejati dapat ditemukan? Pemimpin sejati dapat dikenali dari bagaimana orang-orang yang dipimpinnya menunjukkan hasil kerja yang luar biasa. Seorang pemimpin disebut hebat bukan karena kekuasaannya, melainkan karena kemampuannya mengembangkan orang lain.

Loyalitas kepada pemimpin mencapai puncak tertingginya ketika pengikut secara pribadi berkembang melalui bimbingan pemimpinnya. Pada level ini, banyak hal baik yang terjadi: laba meningkat, rasa percaya diri, dan antusiasme pun meningkat.

Akhirnya, hubungan yang terjalin bukan sekadar untuk berkumpul saja, tetapi mereka berkumpul bersama Anda untuk mencapai sebuah tujuan. Mereka gemar berkumpul untuk menghasilkan sesuatu. Dengan kata lain, mereka selalu berorientasi pada hasil.

Seorang pemimpin yang memengaruhi orang lain untuk sekadar menjadikannya pengikut punya keterbatasan tertentu. Sedangkan seorang pemimpin yang memengaruhi orang lain untuk menjadikannya pemimpin adalah seorang pemimpin tanpa batas.

Seperti yang Andrew Carnegie katakan, orang yang menciptakan pemimpin besar tidak akan melakukan semua hal sendirian atau memborong semua penghargaan atas hasil kerjanya. Ingat satu hal penting ini: semakin banyak yang Anda kembangkan, semakin besar jangkauan impian Anda.

Orang yang ditempatkan di posisi pemimpin, tetapi berusaha melakukan semua hal sendirian, suatu hari akan sampai pada kesimpulan yang sama seperti tukang batu yang mencoba memindahkan muatan batu sebesar dua ratus kilo dari atap bangunan empat lantai ke trotoar di lantai paling bawah.

Jangan lakukan hal bodoh seperti itu. Luangkan waktu Anda dan hubungkan definisi kepemimpinan (pengaruh) dengan tanggung jawab kepemimpinan (mengembangkan orang lain). Bagaimana Anda memengaruhi orang lain, benar-benar memotivasi dan mengembangkan mereka?

Anda melakukannya dengan memberikan semangat dan memercayai mereka. Kemudian Anda perlu mengakrabkan diri dengan mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka. Anda pun perlu membangun komunikasi yang hangat. Selanjutnya, ubahlah memanipulasi orang lain menjadi memotivasi mereka:

  • Memanipulasi, yakni mereka bergerak bersama-sama demi kepentingan Anda.
  • Memotivasi, ialah mereka bergerak bersama-sama demi keuntungan satu sama lain.

Pemimpin hebat selalu memberi orang-orang mereka awalan terdepan dibandingkan mereka yang bekerja di bawah pemimpin yang biasa-biasa saja. Pemimpin luar biasa menambahkan nilai pada orang-orang mereka dan membantu mereka lebih hebat lagi.

Maka, pertanyaan pertama yang seharusnya Anda ajukan untuk diri Anda sendiri adalah, “Bagaimana saya bisa membantu orang di sekitar saya agar mereka bisa lebih sukses?” Ketika jawaban itu Anda temukan dan dapat Anda implementasikan, semua orang akan menang.

Meskipun begitu, Anda tetap harus bersabar dalam berproses menjadi pemimpin sejati. Sebab, mengembangkan orang lain jelas membutuhkan waktu. Anda tidak bisa melakukannya dalam satu malam. Anda pun akan banyak belajar dari proses tersebut.

Di zaman yang penuh dengan perubahan yang cepat ini, Anda harus berada di depan untuk mengelola perubahan. Anda mengajak mereka untuk bertumbuh dengan menunjukkan caranya. Sehingga Anda tidak akan tertinggal dari para pemimpin di tempat lain.

Anda harus memahami dua syarat penting untuk beradaptasi dengan perubahan, yakni mengetahui kebutuhan teknis perubahan tersebut, dan memahami tuntutan sikap serta memotivasi yang dibutuhkan untuk melakukannya.

Namun, yang lebih sering terjadi, ketika hasilnya tidak berubah, penyebabnya adalah karena Anda kurang dan tidak tepat memotivasi, bukan karena kurangnya hal-hal yang bersifat teknis.

Sebab, seorang manajer biasanya akan lebih terampil dalam kebutuhan teknis perubahan, sedangkan pemimpin memiliki pemahaman lebih terhadap tuntutan perilaku dan motivasi yang dibutuhkan pengikutnya.

Orang tidak akan berubah sampai mereka merasakan keuntungan perubahan itu melebihi kerugian jika terus bertahan dengan kondisi saat ini. Yang sering kali tidak disadari pemimpin adalah pengikut akan selalu mengukur untung-rugi terhadap untung-rugi diri sendiri, bukan organisasi.

Kapan pun perubahan akan terjadi, pertanyaan yang ada dalam benak setiap orang adalah, “Bagaimana perubahan ini akan memengaruhi saya?” Maka, biasanya akan ada tiga kelompok saat terjadi perubahan: mereka yang merasa dirugikan, mereka yang netral, dan mereka yang diuntungkan.

Masing-masing kelompok jelas berbeda kondisinya dan harus Anda tangani dengan penuh kepekaan, tetapi juga tetap harus tepat sasaran. Tunjukkan bahwa perubahan yang Anda ajukan adalah yang terbaik bagi semua orang. Keuntungan perubahan bukan untuk Anda sendiri, orang lain tetap harus Anda dahulukan.

Sayangnya, seringkali Anda cenderung berpikir dan memimpin dengan sudut pandang perusahaan, bukan sudut pandang orang-orang yang Anda pimpin. Jadi, tunjukkan apa saja keuntungan bagi mereka saat Anda mengajukan sebuah perubahan dalam organisasi.

Integritas bukanlah apa yang Anda lakukan, melainkan jati diri Anda. Sebaliknya, jati diri Anda menentukan apa yang Anda lakukan. Integritas pun menentukan keinginan mana yang harus dimenangkan. Karena setiap hari, Anda berjuang untuk membuat keputusan yang tepat.

Integritas menentukan jati diri Anda sekaligus bagaimana Anda merespon konflik. Integritas menyatukan perkataan, pikiran, dan perbuatan Anda menjadi pribadi yang utuh. Sehingga, ketika ketiganya hendak menyimpang, Anda tidak akan membiarkannya terjadi.

Bahaya bila Anda sering berusaha memotivasi pengikut Anda dengan tipu muslihat yang dangkal dan tidak bertahan lama. Padahal, yang mereka butuhkan bukanlah slogan untuk diucapkan, melainkan seorang panutan untuk diperhatikan dan diteladani.

Semakin Anda bisa dipercaya, orang akan semakin yakin untuk mengikuti Anda. Sebaliknya, semakin Anda tidak bisa dipercaya, mereka akan semakin ragu untuk mengikuti Anda. Maka ingatlah: Apa yang mereka dengar, itulah yang mereka pahami. Apa yang mereka lihat, itulah yang mereka percayai!

Jadi, integritas menghasilkan reputasi yang solid, bukan sekadar pencitraan. Apa bedanya? Pencitraan adalah apa yang orang pikir tentang Anda. Sedangkan integritas adalah siapa Anda sebenarnya. Maka, integritas berarti menerapkannya pada diri sendiri sebelum memimpin orang lain.

Yakinilah, Anda tidak bisa memimpin orang lain melebihi apa yang pernah Anda terapkan pada diri sendiri. Seringkali Anda tampak mementingkan organisasi, tetapi mencoba menghalalkan segala cara. Ketika integritas ikut terlibat, tidak akan ada jalan pintas. Pada akhirnya, kebenaran—tentang apa yang Anda lakukan—akan selalu terungkap.

Namun, pemimpin yang tulus tidak perlu mengumumkan kenyataan yang sebenarnya. Sebab, hal itu tercermin dalam segala yang Anda lakukan dan semua orang dapat melihatnya dengan jelas. Sehingga, cara meraih kepercayaan mereka ialah melayakkan diri Anda.

Terakhir, integritas bukanlah suatu yang dihadiahkan begitu saja kepada semua orang, melainkan hasil dari kedisiplinan diri, rasa percaya diri, dan sebuah keputusan untuk terus jujur dalam segala situasi. Semoga semua syarat itu sudah ada pada diri Anda.

Semua pemimpin memiliki “cerita berkesan” dari pengalaman mereka memimpin dan mengembangkan staf. Mungkin Anda akan menertawakan sendiri pengalaman Anda, tetapi hal itu memberikan Anda kesempatan kedua untuk membangun tim yang lebih tangguh.

Di samping segala masalah yang muncul dalam mengembangkan staf, dua hal pasti terjadi. Pertama, hanya ketika Anda mengembangkan tim, Anda akan terus berhasil. Kedua, hanya jika Anda mengembangkan sebuah tim, pengaruh Anda akan terus berlipat ganda.

Maka, jangan salah dalam memilih orang yang tergabung dalam tim Anda. Sebab, pemimpin yang cakap memilih orang-orang yang tepat. H. Ross Perot merekrut orang-orang terbaik yang bisa ia temukan. Motonya, “Elang tidak berkelompok. Kamu harus menemukan mereka satu per satu.”

Maksudnya, Anda tidak bisa membangun tim yang kuat dari kumpulan orang yang lemah. Pilihlah orang yang cakap, mengingatkan mereka agar tidak menempuh jalan pintas, dan mendukung mereka hingga mencapai kemampuan yang maksimal.

Jika Anda memiliki keraguan serius terhadap seorang anggota staf dan tetap tidak menghasilkan kemajuan meski sudah mendampinginya, lebih baik Anda memindahkannya ke tempat lain. Ketika Anda membebaskannya, sesungguhnya Anda sedang memberikan kesempatan kepadanya untuk sukses di tempat lain yang lebih tepat.

Jadi, sejak awal, skenario terbaik adalah melakukan wawancara dengan baik, merekrut mereka dengan teliti, kemudian mulai mengembangkan staf Anda hingga mencapai potensi terbaik mereka.

Karena sebagai sebuah tim yang andal, inilah tiga tahap yang seharusnya Anda lakukan: Anda memaksimalkan potensi Anda, Anda memaksimalkan potensi orang-orang penting dalam tim, kemudian mereka memaksimalkan potensi Anda. Jadi, satu tim saling menguatkan dan saling mengembangkan potensi.

Sekarang, luangkanlah waktu sejenak untuk melihat semua potensi pada tim Anda. Pastikan mereka bertumbuh dan berkembang. Orang-orang yang cakap, potensial dan memberikan kontribusi yang positif, harus Anda dukung sampai mereka meraih prestasi tertingginya.

“Pemimpin luar biasa berusaha keras mendongkrak kepercayaan anak buahnya. Jika setiap anggota timnya percaya diri, hasil yang bisa mereka capai akan menakjubkan.” ~ Sam Walton

  1. Milikilah visi dan jelaskan kepada tim Anda, agar tim Anda tahu ke mana mereka harus bergerak dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Jabatan adalah level terendah dalam kepemimpinan. Anda bisa meningkatkannya pada level kepemimpinan yang berpengaruh, lebih produktif, dan lebih memberdayakan tim.
  3. Anda harus akrab dengan anggota tim untuk mengetahui perspektif mereka, kebutuhan mereka, dan apa yang harus Anda lakukan untuk membantu mereka meraih kepentingan mereka.
  4. Ketika Anda hendak mengubah aturan kerja tim karena ingin beradaptasi dengan perubahan, Anda harus bisa menjelaskan keuntungan perubahan tersebut dengan detail kepada masing-masing anggota tim.
  5. Anda harus menjadi teladan bagi anggota tim Anda. Sebab, integritas dan reputasi yang solid hanya bisa dicapai ketika Anda memang patut mereka contoh.
  6. Pilihlah staf yang cakap, kembangkan potensi terbaik mereka, dorong mereka meraih prestasi tertinggi, dan jangan ragu-ragu untuk memindahkan anggota yang tidak menghasilkan perubahan positif setelah Anda membinanya.

Sumber : Pimtar


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Formasi CPNS untuk SMA Di 8 Instansi Pemerintah
Hello. Add your message here.