5 Prinsip Finansial yang Kudu Anda Patuhi agar Tidak Jatuh Miskin

Yuk bagikan infonya...

Ilustrasi/Entrepreneur.com
Ilustrasi/Entrepreneur.com

Kesuksesan finansial yang penuh dengan keberkahan tak pelak merupakan salah satu harapan banyak orang. Faktanya, jutaan orang tiap pagi bekerja keras hingga petang hari, ya tak lain demi pemenuhan kebutuhan dan sukses finansial ini.

Nah untuk bisa meraih sukses finansial ini terdapat 5 prinsip kunci yang kudu dipatuhi dan dijalankan. Kalau 5 prinsip ini gagal dilakukan, maka kemungkinan besar kondisi finansial Anda akan termehek-mehek. Anda bisa jatuh miskin.

Apa saja 5 prinsip tersebut? Mari kita bedah satu demi satu di pagi yang cerah ini.

Prinsip Sukses Finansial #1 : Sebaiknya Anda Memiliki Multiple Income Stream

Earning skills dan income power Anda akan makin maknyuss manakala Anda memiliki lebih dari satu sumber penghasilan (multiple income stream). Dengan demikian, income Anda bisa makin banyak.

Misal selain mendapatkan penghasilan dari gaji pokok sebagai pekerja kantoran, Anda juga punya income sampingan dari menjalankan usaha rumahan dengan istri Anda. Atau mungkin Anda juga punya rumah kos-kosan dengan 10 kamar di dekat kampus di Malang, Bandung atau Jogja. Mantappp.

Atau bisa juga Anda juga punya usaha sampingan ternak kambing di kampung halaman dengan kerabat Anda. Atau contoh lain : Anda juga punya penghasilan sampingan dari jualan vitamin herbal secara online.

Apapun jenisnya, yang penting Anda bisa punya multiple income stream. Dengan cara ini, Anda akan bisa lebih cepat meraih sukses finansial.

Baca Juga : Tabel Cicilan Pembiayaan Bank BSI 2024: KPR Syariah, OTO Syariah, KUR Syariah, Investasi Emas Syariah

BELI DI SINI

Prinsip Sukses Finansial #2 : Setiap Tahun Penghasilan Anda sebaiknya Naik Minimal 3 Kali dari Laju Inflasi

Biaya hidup dari tahun ke tahun makin mahal. Harga aneka kebutuhan hidup makin naik setiap tahunnya. Ini semua terjadi karena laju inflasi.

Setiap tahun rata-rata laju inflasi negara kita adalah 4%. Maka setiap tahun selayaknya penghasilan Anda bisa naik minimal 3 kalinya, atau 12%. Kenapa 3 kalinya? Sebab kenyataannya, biaya hidup selalu akan naik jauh melebihi laju inflasi.

Kalau biaya hidup Anda makin naik karena punya anak yang mau kuliah, atau punya anak baru lagi (bagi keluarga yang masih muda), maka kenaikan penghasilan tiap tahun bahkan harusnya lebih tinggi, minimal 20% setiap tahunnya. Sebab kebutuhan biaya hidup Anda pasti akan makin mahal sejalan dengan makin besarnya anak-anak Anda.

Bagaimana cara menaikkan penghasilan? Bisa dari sumber gaji saat ini, yakni dengan cara punya prestasi kerja bagus sehingga karir Anda makin naik, dan akhirnya gaji juga makin naik.

Atau bisa juga dari mendapatkan tambahan penghasilan sampingan; seperti yang sudah kita ulas di atas, yakni melalui metode multiple income stream.

Baca Juga : KULIAH GRATIS LULUS LANGSUNG KERJA, Cek di Sini Syarat, Jadwal dan Link Pendaftaran 30 Sekolah Kedinasan Negara

Prinsip Sukses Finansial #3 : Minimal Ada Sisa 20% Penghasilan yang Bisa Di-investasikan

Prinsip kedua yang harus Anda patuhi adalah : seharusnya Anda bisa menyisihkan minimal 20% dari penghasilan bulanan atau tahunan Anda untuk ditabung dan kemudian diinvestasikan.

Jadi jika penghasilan bulanan Anda adalah Rp 10 juta, maka setelah dipotong aneka biaya hidup dan cicilan, masih ada Rp 2 juta yang bisa dijadikan dana investasi.

Atau kalau penghasilan tahunan Anda adalah Rp 200 juta, setiap tahun ada dana sisa Rp 40 juta.

Dana sisa 20% ini kemudian bisa diinvestasikan (bisa dibelikan emas, saham, reksadana, atau ditabung untuk modal usaha sampingan).

Harapannya, dana 20% yang diinvestasikan atau digunakan sebagai modal usaha ini kelak akan bisa memberikan sumber penghasilan baru. Sebab ingat, kalau Anda karyawan, Anda akan pensiun juga pada saatnya. Kalau sudah pensiun, lalu Anda mau makan apa, kalau tidak punya sumber penghasilan baru.

Maka dana 20% ini harus sejak sekarang diolah dan diracik, agar kelak saat tua, Anda bisa tetap punya penghasilan untuk meneruskan hidup yang masih lama. Tujuannya : agar Anda tidak menjadi beban keuangan bagi anak-anak Anda di kemudian hari, dan menciptakan tragedi “sandwich generation”.

(Sandwich generation adalah generasi keluarga muda yang harus membiayai orang tuanya yang pensiun dan tak punya penghasilan lagi. Padahal keluarga muda ini juga masih butuh uang banyak buat membesarkan anak-anaknya yang masih kecil).

Baca Juga : Ringkasan 50 Buku Pengembangan Diri Terbaik

Prinsip Sukses Finansial #4 : Saat Melakukan Investasi, Pahami Risiko Berbanding Lurus dengan Potensi Imbalan (Return)

Dalam dunia investasi ada prinsip kunci yang selalu layak dikenang : high gain, high risk; low gain low risk. Maknanya : sebuah instrumen investasi yang menjanjikan potensi keuntungan tinggi, pasti risikonya juga akan tinggi. Sebaliknya, instrumen investasi yang potensi return rendah, maka risiko juga relatif rendah.

Contoh : investasi saham menjanjikan potensi return yang tinggi. Misal harga saham Bank BCA naik hingga 10 kali dalam jangka 10 tahun terakhir; namun risikonya fluktuasi harganya amat tinggi.

Sebaliknya, emas menjanjikan return yang rendah (hanya naik sekitar 3 kali dalam jangka 10 tahun, kalah jauh dibanding kenaikan harga saham BCA yang 10 kali lipat). Namun risiko kejatuhan harga emas lebih rendah dibanding risiko kejatuhan harga saham Bank BCA.

Maka kalau Anda ingin potensi return yang tinggi, maka juga harus siap untuk mengalami risiko kerugian yang tinggi pula. Banyak orang yang gagal memahami prinsip ini, dan akhirnya terjebak.

Sebagian orang terjebak investasi bodong karena tergiur janji return super tinggi namun ternyata hanya penipuan.

Sebagian yang lain terjebak melakukan “active trading” : terjebak trading jangka pendek demi return yang tinggi, namun akhirnya rugi karena gagal mengendalikan emosi. 99% akhirnya malah rugi karena psikologi trading memang bukan hal yang mudah.

Bedakan investasi jangka panjang dengan trading spekulatif jangka pendek yang amat berisiko dan amat berbahaya.

Investasi sebaiknya jangka panjang, tidak perlu cek harga tiap minggu, dan akhirnya malah tergoda dengan informasi bising yang menjerumuskan emosi investasi kita.

Prinsip Sukses Finansial #5 : Pikir Sebelum Membeli

Prinsip yang terakhir ini berkaitan dengan gaya belanja kita. Ingat jebakan gaya hidup boros yang selalu mengintai.

Banyak orang yang meski gaji atau penghasilannya naik, namun tetap tidak bisa menyisihkan dana investasi. Semua kenaikan gajinya tetap habis karena kenaikan gaya hidup yang dijalaninya.

Fenomena ini disebut dengan jebakan hedonic treadmill : gaya hidup kita akan terus naik sejalan dengan kenaikan penghasilan yang kita dapatkan. Nafsu kita untuk memiliki beragam materi tidak pernah terpuaskan, meski penghasilan kita makin tinggi.

Godaan untuk memiliki aneka gadget paling keren, atau punya sepeda Brompton yang super mahal, hingga nafsu ingin memiliki aneka branded products; selalu bersemayam dalam emosi terdalam kebanyakan orang.

Maka THINK BEFORE BUY, pikir sebelum membeli. Renungkan dan pikirkan secara sungguh-sungguh, apakah pembelian aneka barang ini benar-benar sesuai kebutuhan, atau jangan-jangan hanya karena dorongan emosi subyektif dan gengsi semata.

DEMIKIANLAH, lima prinsip kunci yang kudu dilakoni agar kita bisa meraih sukses finansial. Lima prinsip yang layak distabilo ini adalah sebagai berikut :

Prinsip #1 : Sebaiknya Anda Memiliki Multiple Income Stream
Prinsip #2 : Setiap Tahun Penghasilan Anda sebaiknya Naik Minimal 3 Kali dari Laju Inflasi
Prinsip #3 : Minimal Ada Sisa 20% Penghasilan yang Bisa Di-investasikan
Prinsip #4 : Saat Melakukan Investasi, Pahami Risiko Berbanding Lurus dengan Potensi Imbalan (Return)
Prinsip #5 : Pikir Sebelum Membeli

Semoga Anda sukses menjalani lima prinsip sukses finansial di atas.

Penulis : Yodhia Antariksa/Strategimanajemen

Yuk bagikan inspirasinya di sosmed sahabat… Terima kasih 


Yuk bagikan infonya...

About Auther:

Info Biografi

Program Warisan Rp 1 Miliar Selengkapnya...
Hello. Add your message here.